Bola.com, Jakarta - Timnas Portugal lolos ke babak final play-off Piala Dunia 2022 setelah menang atas Turki dengan skor 3-1. Pada laga tersebut, Cristiano Ronaldo tetap menjadi bahan perbincangan menarik, terutama penampilan yang seolah dipaksakan demi 'rasa cinta'.
Pada pertandingan tersebut, Cristiano Ronaldo bermain penuh alias tak tergantikan. Padahal, jika melihat usia yang sudah menginjak 37 tahun, kans cedera dan kelelahan tergolong besar.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu pula yang menjadi perhatian eks bek tengah Chelsea, Frank Leboeuf. Ia menegaskan, penampilan pemain yang juga ikon Manchester United (MU) tersebut terlihat menurun ketika pertandingan sudah berjalan 60 menit alias satu jam.
Ia merujuk pada rasa cinta yang mendalam, yang membuat semuanya terbutakan. Artinya, Cristiano Ronaldo seolah-olah wajib hadir pada setiap pertandingan Timnas Portugal, meski level kebugaran sudah tak seperti dulu lagi.
Pengamatan Leboeuf terhadap kinerja Cristiano Ronaldo menunjukkan, sang pemain terlihat aktif pada periode babak pertama. Namun, semuanya turun drastis pada babak kedua, yang terindikasi dari lemahnya CR7 saat berada di zona lawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ukur Diri
Leboeuf menyarankan agar CR7 beristirahat sejenak, setidaknya butuh waktu untuk menjaga stamina. "Anda tahu kapan harus berhenti. Ronaldo kelelahan setelah satu jam. Jika Anda adalah fan Portugal dan Ronaldo, mengertilah kalau suatu sang kapten tak perlu bermain," jelasnya, di ESPN.
Pada pertandingan tersebut, Portugal mendapatkan gol melalui aksi Otavio, Diogo Jota dan Matheus Nunes. Satu gol Turki berasal dari Burak Yilmaz. Hasil tersebut membuat Portugal akan menghadapi Makedonia Utara guna berebut satu tempat di putaran final Piala Dunia 2022.
Bagi Portugal, bersua Makedonia Utara bukan hal mudah. Meski tetap diunggulkan, tapi sepak terjang sang calon lawan adalah ancaman besar. Bagaimana tidak, pasukan Blagoja Milevski sanggup menyisihkan Italia di markas lawan.
Advertisement