Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) membuat kejutan dengan menjadi tim pertama di Liga Inggris yang sudah menentukan pelatih musim depan. Manajemen Setan Merah memilih Erik ten Hag sebagai nakhoda baru.
Erik ten Hag mendapat tempat istimewa di Old Trafford setelah menyepakati kontrak sampai tahun 2025, dengan opsi perpanjangan lagi. Kini, pubik akan menunggu apa yang bisa dilakukan pria berusia 52 tahun tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Maklum, reputasi tinggi Erik ten Hag tidak menjamin kesuksesan akan datang bersama Manchester United (MU). Menurut pemerhati Liga Inggris, Chris Wheeler, tantangan terbesar sang pelatih anyar adalah mengembalikan kepercayaan publik, plus memanfaatkan pasukan muda yang sebenarnya berkualitas tinggi secara individu.
"Caranya menangani anak muda sudah teruji di Ajax. Kini, ia harus berhadapan dengan iklim bertekanan baru, dan jejak sejarah orang-orang Belanda yang tak mudah," sebut Wheeler.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sukses atau Gagal?
Keberadaan Erik ten Hag menyingkap kembali beberapa nama pelatih asal Belanda di Liga Inggris, terutama ketika menangani MU. Artinya, sepanjang sejarah, para pelatih asal Belanda belum pernah mengangkat trofi Premier League, meskipun tetap ada yang mendapat trofi Piala FA dan level domestik lainnya.
Sepanjang sejarah Premier League, yang dimulai 1992/1993, gelar Liga Inggris hanya hadir melalui beberapa tangan saja. Pria asal Skotlandia, Sir Alex Ferguson menjadi yang paling rakus dengan 13 trofi.
Pelatih lain asal Skotlandia yang sanggup menjadi jawara adalah Kenny Dalglish. Ia secara mengejutkan sanggup membawa Blackburn Rovers duduk di posisi teratas klasemen akhir Liga inggris 1994/1995.
Selebihnya, trofi Liga Inggris menjadi pencapaian orang-orang Spanyol (Pep Guardiola), Portugal (Jose Moourinho) dan Prancis (Arsene Wengers). Selain itu ada juga Italia (Carlo Ancelotti, Antonio Conte, Roberto Mancini dan Claudio Ranieri), Jerman (Jurgen Klopp) dan Chile (Manuel Pellegrini).
Â
Advertisement
Ditunggu Kursi Panas
Oleh karena itu, publik layak menunggu apa yang bisa dilakukan seorang Erik ten Hag untuk mengembangkan permainan MU. Selain itu, kontrak sampai 2025 menjadi ujian baginya agar bisa memaksimalkan patron kualitas tinggi anak-anak muda MU.
Seperti diketahui, manajemen MU mengumumkan telah memilih Erik ten Hag sebagai pelatih anyar. Direktur Sepak Bola MU, John Murtough mengungkapkan, selama empat tahun bersama Ajax, Erik ten Hag telah membuktikan dirinya sebagai pelati yang sukses dan menarik.
"Dia membuat timnya atraktif, menggunakan pola sepak bola menyerang dan berkomitmen terhadap pengembangan anak-anak muda," sebut Murtough. MU berharap Erik ten Hag bisa fokus bekerja merauh sukses.