Bola.com, Jakarta - Para pendukung Manchester United (MU) sedang merasakan malu luar biasa. Bagaimana tidak, tim sekecil Brighton bisa empat kali merobek jala gawang raksasa Liga Inggris tersebut.
Tak sekadar kebobolan empat gol, pasukan Ralf Rangnick juga tak sanggup membalas. Ragam catatan buruk menyertai langkah MU setelah pertandingan tersebut.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Kini, banyak pihak yang ramai-ramai memberi nasehat kepada manajemen dan tim pelatih MU. Satu di antaranya datang dari pemerhati sepak bola asal Inggris, Casey Evans.
Ia menyarankan agar MU meniru pola permainan Liverpool dan Man City. Casey Evans menegaskan, MU tak perlu malu ketika harus meng-copy paste alur pergerakan bola dan pemain ala dua musuh bebuyutan itu.
Satu di antara pola yang bisa menjadi alternatif strategi MU musim depan adalah hal dasar ketika bertahan atau kehilangan bola. Bersua Brighton menjadi pelajaran berharga bagi armada Ralf Rangnick.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lupa Mundur
Manchester Evening News mencatat, para pemain MU sangat lemah ketika kehilangan bola, atau ada daerah yang ter-ekspos lawan akibat ditinggal pemain. Kondisi itu berbeda dengan apa yang terjadi di Man City serta Liverpool.
Empat gol Brighton mencerminkan kesalahan di area belakang akibat tak ada komunikasi antara pemain yang meninggalkan pos, dengan penggawa terdekat. Contohnya terjadi pada gol Moises Caicedo.
Sang gelandang Brighton mendapat ruang terlalu luas, sehingga bisa meluncurkan sepakan terukur ke pojok kanan yang menembus jala MU. Pattern itu juga yang terjadi pada gol Marc Cucurella dan Pascal Gross.
Â
Advertisement
Pergerakan Tim
Pada tiga gol tersebut, pemain sayap MU seolah lupa turun membantu pertahanan. Sementara itu, Nemanja Matic dan Scott McTominay terlambat atau bahkan tak menyadari ada lubang di area itu.
Jika di Liverpool atau Man City, kemungkinan ter-ekspos tak banyak. Casey Evans memberi contoh di Liverpool, ketika Trent Alexander-Arnold sedang menyerang, selalu ada gelandang yang memerhatikan ruang kosong tersebut, biasanya Jordan Henderson dan Fabinho.
Berbekal kondisi ini, Casey Evans menganggap MU wajib mendatangkan gelandang bertahan mumpuni yang bisa membaca permainan. Hal ini juga mengantisipasi Matic yang menua, dan McTominay yang kadang tak peduli.
Di Mana MU?
Advertisement