Bola.com, Jakarta - Man City butuh tiga angka pada pekan pamungkas Liga Inggris 2021/2022. Saat menjamu Aston Villa, malam ini, di Etihad Stadium, tak ada lagi tawar-menawar hasil atau melihat pertandingan lain.
Man City dan Liverpool terus bersaing hingga pekan terakhir Premier League. Sebuah perjalanan yang menyita banyak atensi, karena publik menganggap seharusnya Man City sudah menyelesaikan tugasnya jauh-jauh hari.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Catatan Khusus
Sayang, inkonsistensi membuat Man City harus berurusan dengan ketegangan hingga akhir. Liverpool siap menyodok berkat selisih satu poin. Jika Man City seri, dan Liverpool menekuk Wolves, catatan bagus yang sudah di depan mata, bakal lenyap seketika.
Wajar jika ketegangan menjadi situasi yang kini menyelimuti seluruh keluarga besar Man City. Apalagi, mereka sudah berada di depan pintu gerbang pabrik rekor fantastis.
Jika Man City menang, mereka akan mengoleksi total 8 gelar. Khusus di panggung Premier League, kemenangan atas Aston Villa malam ini bisa menggaransi menjadi trofi ke-6, dengan catatan istimewa yakni empat kali juara pada lima musim terakhir.
Advertisement
Hal Istimewa
Hal istimewa juga bakal menghampiri Pep Guardiola. Ia akan mengoleksi gelar ke-4 Premier League, jumlah tersebut hanya kalah dari Sir Alex Ferguson. Arti lain, Sang Spaniard lebih berprestasi dibanding para pelatih asing, termasuk Arsene Wenger dan Jose Mourinho.
Statistik Pep Guardiola memang menjadi pusat perhatian. Setidaknya, ia bisa memenangi 9 dari 12 musim kompetisi kasta tertinggi. Rinciannya, ia 3 kali juara liga domestik bareng Barcelona, Bayern Munchen dan Man City.
Pelatih Man City, Pep Guardiola menyebut situasi sekarang menjadi momen yang bakal berstatus sejarah. Bagaimana tidak, Man City akan menjadi tim kedua di Premeir League yang sanggup mengangkat empat kali trofi dari lima musim terakhir.
Efek Besar
"Apa yang ada sekarang adalah konsekuensi dari apa yang terjadi di masa lalu. Pada tahun kedua kami menang dengan 100 poin, dan itu efek dari banyak persiapan pada tahun pertama," tegas Pep.
Ia mengakui, prestasi Sir Alex Ferguson bersama MU menjadi pendorong semangat agar tak pernah berhenti lapar mengejar trofi. "Sekarang, kami semakin dekat dengan level itu, dan kami akan mencoba sekeras mungkin agar terealisasi," sebut Pep Guardiola.
Advertisement