Bola.com, Jakarta - Badan pembuat aturan sepak bola dunia, IFAB baru-baru ini meresmikan enam aturan baru di permainan si kulit bundar. Tidak terkecuali berlaku di Liga Inggris mulai musim 2022/2023.
Lima aturan baru ini sejatinya sudah dibuat sejak Desember 2021 lalu. Namun, IFAB baru meresmikannya dalam pertemuan tahunan yang digelar di Doha, Qatar baru-baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Awalnya, rapat tahunan IFAB rencananya digelar secara virtual dari Zurich, Swiss pada Maret lalu. Namun, invasi Rusia ke Ukraina membuat acara ini diundur dan akhirnya digelar di Doha.
Lantas, apa saja aturan baru dalam permainan sepak bola yang diresmikan IFAB termasuk berlaku untuk Liga Inggris? Berikut daftar selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5 Pergantian Pemain
Aturan pertama adalah pergantian pemain. Awalnya, jumlah pergantian pemain yang bisa dilakukan sebuah tim dalam satu pertandingan adalah tiga kali.
Namun, pandemi Covid membuat aturan ini dimodifikasi menjadi lima kali pergantian pemain dalam tiga kesempatan. Awalnya, aturan ini hanya bersifat sementara. Kini, aturan tersebut resmi menjadi permanen.
Karena itu, mulai musim 2022/23 nanti Premier League Inggris juga akan menambah jumlah pergantian pemain mereka, setelah sebelumnya tetap tiga di saat liga lain sudah lima kali.
Advertisement
Koin Wasit
Dalam aturan baru ini, kata-kata yang dipakai adalah 'Wasit melakukan koin toss' untuk menentukan siapa yang melakukan kick-off laga dan sisi sebelah mana yang bakal ditempati kedua tim.
Dalam aturan sebelumnya, kata-katanya hanya berbunyi 'koin toss diperlukan', dan tanpa disebutkan siapa yang melakukannya.
Artinya, kini bisa dipastikan bahwa wasit alias pengadil pertandingan lah yang memiliki wewenang untuk melakukan koin toss di sebuah laga.
Kartu Merah
Aturan baru menambahkan kata-kata 'atau ofisial tim' dalam pihak yang bisa diganjar kartu kuning atau kartu merah di babak adu penalti sebuah pertandingan.
Artinya, jika ada ofisial tim yang dianggap mengganggu kelancaran proses adu penalti, wasit bisa memberikan hukuman terhadap mereka.
Advertisement
Posisi Kiper
Pasal 12 ini kini disempurnakan dengan kata-kata 'kecuali seorang penjaga gawang di area kotak penalti mereka'.
Perubahan ini untuk memastikan bahwa seorang kiper bisa memegang bola di area kotak penalti timnya sendiri ketika menggagalkan peluang emas lawan tanpa harus diganjar pelanggaran.
Tendangan Penalti
Dalam aturan baru ini, seorang penjaga gawang bisa berdiri dengan satu kaki di belakang garis ketika menghadapi eksekusi penalti.
Aturan ini membuat kiper kini bisa bergerak mendorong lebih dalam dan konsekuensinya, mereka memiliki momentum lebih untuk mengantisipasi tendangan penalti lawan.
Aturan sebelumnya menyebut bahwa seorang kiper harus menginjakkan setidaknya satu kaki di garis gawang dan satu lainnya antara di garis atau di depannya.
Sumber: The Sun, IFAB
Disadur dari: Bola.net (Ari Prayoga, published 14/6/2022)
Advertisement