Sukses


Kisah Inspiratif Darwin Nunez: Dulu Sering Menahan Lapar, Kini Jadi Pemain Mewah Liverpool

Bola.com, Jakarta - Darwin Nunez tak lama lagi akan beraksi dengan seragam Liverpool. Banyak yang menantikan kiprah penyerang asal Uruguay ini di Anfield.

Nunez mungkin telah menjadi penandatanganan termahal dalam sejarah The Reds, tetapi di masa lalu, keluarganya berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dalam sebuah wawancara yang dikutip Marca, mantan striker Almeria mengingat masa lalunya. Ia hidup pas-pasan dan tidak akan pernah melupakan apa yang harus dikorbankan ibunya untuknya dan saudara lelakinya agar ada makanan di atas meja setiap hari.

"Ya, saya pergi tidur sendirian dengan perut kosong," kata Nunez dalam salah satu wawancara itu.

"Tapi yang paling sering tidur dengan perut kosong adalah ibuku. Dia memastikan aku dan kakakku makan dulu. Ibuku biasa pergi tidur tanpa ikut makan. Aku tidak akan pernah lupa dari mana aku berasal," kata Nunez yang kabarnya ditebus Liverpool 100 juta euro dari Benfica.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Penarol

Darwin Nunez pertama kali didekati oleh klub top Uruguay, Penarol pada tahun 2013. Seorang pencari bakat Penarol membawanya dari Artigas ke Montevideo untuk uji coba.

Nunez yang saat itu berusia 14 tahun tidak menandatangani kontrak dengan Penarol dan kembali tinggal bersama orang tuanya di Pirata, sebuah pemukiman di tepi Sungai Cuareim.

Dia akan diberi kesempatan lagi setahun kemudian, ketika dia akan bergabung dengan Penarol untuk uji coba. Setelah menandatangani untuk klub Uruguay, ia mengalami kemunduran.

3 dari 5 halaman

Cedera

Pada usia 16 tahun, Nunez mengalami cedera ligamen cruciatum dan harus menepi selama satu setengah tahun. Dia menghabiskan waktu ini di Artigas bersama keluarganya.

Sekembalinya ke Penarol, pelatih Leo Ramos memanggilnya untuk bergabung dengan tim utama dan melakukan debut resmi.

Anak muda itu masuk menggantikan Maxi Rodriguez, tetapi rasa sakit yang disebabkan oleh operasi ligamen membuatnya menyelesaikan pertandingan dengan menangis.

Dia menjalani operasi lagi, kali ini pada tempurung lututnya, tetapi dia bangkit kembali dan bahkan berhasil membuat daftar skuad untuk Piala Amerika Selatan U-20 2019.

4 dari 5 halaman

Melejit

Berusia 22 tahun, Nunez telah membuktikan dirinya sebagai satu di antara striker terbaik di Eropa. Musim lalu, ia mencetak 34 gol dan mencatatkan empat assist dalam 41 pertandingan untuk Benfica.

Nunez menjadi pemain Uruguay dengan gol terbanyak dalam kampanye tersebut, karena baik Edinson Cavani maupun Luis Suarez tidak menikmati banyak waktu bermain.

Perlu juga dicatat bahwa ia juga menjadi pemain Uruguay termuda yang mencetak gol dalam pertandingan Liga Champions pada usia 22 tahun 264 hari.

Sumber: Marca

5 dari 5 halaman

Jejak Musim Lalu

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer