Bola.com, Jakarta - Bintang sebuah klub kadang harus mengambil pilihan sulit dan berimbas kepada rasa sedih para penggemarnya dengan meninggalkan tim setelah kontraknya habis. Seperti halnya yang dilakukan Divock Origi di Liverpool. Namun, ia bukan satu-satunya pemain yang mengalami situasi ini di Liverpool.
Selalu menjadi momen yang menyedihkan bagi penggemar sepak bola ketika mereka harus melihat seorang pemain yang mereka idolakan meninggalkan lapangan hijau untuk kali terakhir. Bahkan yang paling menyedihkan adalah ketika pemain tersebut pergi dari klub karena kontraknya berakhir. Penggemar Liverpool tahu benar perasaan itu.
Baca Juga
Advertisement
Divock Origi merupakan bintang terakhir yang meninggalkan Anfield pada musim panas ini, bergabung bersama raksasa Italia, AC Milan, dengan kontrak berdurasi empat tahun. Namun, Origi pergi meninggalkan Anfield pun dengan gratis.
Origi mengukuhkan dirinya dalam cerita rakyat Liverpool setelah serangkaian gol terkenal melawan Everton, Barcelona, dan Tottenham Hotspur. Seperti yang ditulis Andy Robertson di Twitter setelah Origi mencetak gol kemenangna heroik melawan Wolves pada Desemebr 2021.
"Saya akan membawa cucu-cucu saya untuk mengunjungi patung Divock Origi suatu saat nanti," tulisnya.
Sebelum Divock Origi, ada sejumlah pemain berlabel bintang yang harus meninggalkan Liverpool dengan cara yang sama, cuma-cuma, dan tak menghasilkan dana segar bagi The Reds. Siapa saja mereka?
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Georginio Wijnaldum
Â
Dua gol di semifinal Liga Champiosn yang ikonik melawan Barcelona, di mana Origi juga mencetak gol, memastikan Wijnaldum masuk dalam buku sejarah Liverpool. Sayang, kontrak baru tidak bisa disepakati dan ia pun bergabung bersama Paris-Saint Germain (PSG) pada Juni 2021 dengan status bebas transfer.
Pemain asal Belanda ini meninggalkan Anfield dengan tak lebih dari 200 penampilan, mencetak 22 gol dan 4 trofi yang berhasil ikut diraihnya. Ketika bergabung dengan PSG pun, Wijnaldum tak banyak memberikan kontribusi dan belum lama ini tersingkir dari skuad Timnas Belanda.
Pada Juni 2022, manajer Timnas Belanda, Louis van Gaal mengatakan, "Sayangnya, sedikit yang berubah dalam situasi Gini di klub sejak dua pertandingan terakhir kami pada Maret lalu. Akibatnya, saya terpaksa membuat pilihan berbeda, tak peduli betapa sulit dan menyesalnya saya secara pribadi."
Advertisement
Daniel Sturridge
Â
Sturridge meninggalkan Liverpool untuk bergabung bersama Trabzonspor pada 2019, mengakhiri tugasnya selama enam tahun bersama klub yang bermarkas di Anfield itu.
Striker Inggris itu mencetak 21 gol saat The Reds nyaris meraih gelar Premier League pada 2014 dan hanya kalah oleh Luis Suarez pada musim tersebut.
Sementara pemain Uruguay itu pergi, Sturridge tetap bertahan. Meski ia sangat terhambat karena cedera, kemenangan Liga Champions 2019 menjadi sebuah perpisahan yang tepat.
Â
Steven Gerrard
Â
Steven Gerrard meninggalkan Anfield untuk bergabung bersama klub Major League Soccer (MLS), LA Galaxy, pada 2014.
Sampai saat ini tidak ada yang lebih ikonik ketimbang namanya. Gerrard adalah seorang legenda bagi Liverpool.
Â
Advertisement
Sami Hyppia
Â
Liverpool merekrut Hyppia dari Willem pada 1999. Bek tengah Liverpool ini hengkang dari Liverpool dan bergabung bersama Bayer Leverkusen dengan cuma-cuma.
Ia tampil 464 kali dan bertandem dengan Jamie Carragher, memenangkan Liga Champions dan Piala FA saat itu.
Â
Jerzy Dudek
Â
Tokoh ikonik lain dalam kemenangan Liverpool di final Liga Champions yang digelar di Istanbul. Perpanjangan waktu dan adu penalti menjadi momentum bagi Dudek untuk bisa menjadi legenda klub.
Ia pergi dari Anfield pada 2007, setelah enam tahun bersama The Reds, bergabung bersama Real MAdrid dengan bebas transfer.
Â
Advertisement
Robbie Fowler
Â
Perselisihan dengan Gerard Houllier membuat Robbie Fowler meninggalkan Liverpool dan bergabung bersama Leeds United pada 2001 setelah delapan tahun berada di Anfield. Namun, empat tahun berselang, Fowler kembali ke Anfield.
Namun, kehadirannya yang kedua kali tak sama seperti ketika ia tampil luar biasa untuk Liverpool pada era 1990-an, di mana ia mencetak 12 gol dalam dua musim sebagai striker pelapis yang tentu saja tidak memalukan.
Â
Vladimir Smicer
Â
Sementara sundulan kepala Gerrard adalah yang fantastis, gol sempurna Smicer di Istanbul benar-benar membuat AC Milan gelisah, melepaskan tendangannya melewati Dida beberapa saat setelah gol pembuka.
Itu adalah satu dari 19 gol yang dicetaknya untuk Liverpool dalam enam musimnya bersama tim Merseyside itu. Pertandingan itu juga menjadi yang terakhir bagi gelandang asal Republik Ceska itu sebelum pindah ke Bordeaux.
Sumber: Planet Football
Advertisement