Bola.com, Jakarta - Asia selalu punya cerita ketika mengekspor para pesepak bola hebatnya ke kawasan Eropa. Sebagian gagal, tapi banyak juga yang berhasil.
Imbasnya, bagi mereka yang memberi efek positif, satu di antara judul dan lirik lagi band asal Indonesia, Samsons, bisa menjadi ekspresi : Kenangan Terindah. Mereka tak sekadar berkarier, tapi juga duta yang membuka pintu bagi para juniornya.
Baca Juga
5 Hot News BRI Liga 1 2024 / 2025 Sore Ini : Ramai Kekonyolan Ada 12 Pemain PSM di Lapangan sampai Sindiran Persita untuk Persib Bandung
Besok, 2 Laga Piala AFF 2024 yang Bikin Tegang Fans Timnas Indonesia, Ada Apa Nih ?
Daftar Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang Berasal dari Pegadaian Liga 2: Menjadi Benteng Terakhir Pertahanan
Advertisement
Â
Aksi Menarik Nih
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gelegar Son
Seperti yang saat ini terjadi di Tottenham Hotspur. The Spurs tetap menuai pujian, kendati kembali gagal bersaing memperebutkan tempat pertama di Premier League 2021/2022. Mengemas 71 poin, Lilywhites finis di posisi keempat yang sekaligus mengamankan langkah mereka ke ajang Liga Champions musim ini.
Kegembiraan lain di skuad Antonio Conte kian bertambah, menyusul torehan gemilang satu pemain andalan, Son Heung-min, yang sukses menyabet Sepatu Emas Premier League. Mohames Salah, striker Liverpool, juga diganjar Sepatu Emas. Keduanya sama-sama mengepak 23 gol.
Â
Advertisement
Titik Spektakuler
Bagi Son itu jelas pencapaian spektakuler. Soalnya, penyerang 29 tahun yang diboyong dari klub Jerman, Bayer Leverkusen, pada 2015 itu menjadi pemain pertama asal Asia yang bisa memenangkan Sepatu Emas di kompetisi tertinggi Negeri Ratu Elizabeth II.
Conte tak kuasa menahan pujian. "Semua pelatih menginginkan pemain seperti dia. Bagi kami, dia adalah pemain yang sangat penting," ujar eks pembesut Juventus dan Inter Milan, dilansir Mirror.
Golden Boot tak membuat Son besar kepala, apalagi lupa daratan. Dia tak melupakan para koleganya di tim. "Tanpa mereka, saya tak tak bisa meraih penghargaan ini," kata Son merendah, seperti dikutip dari Instagram-nya.
Â
Ada yang Lain
Sebelum Son, sederet pemain Asia sudah lebih dulu berkiprah di Premier League. Kendati tak seberuntung Son, mereka meninggalkan kesan mendalam bagi klubnya masing-masing.
Masih ingat Park Ji-sung? Namanya harum saat membela Manchester United, dari 2005 hingga 2012.
Â
Advertisement
Cerita Park
Diboyong dari PSV Eindhoven, polesan pelatih Alex Ferguson membuat Ji-sung menjelma menjadi gelandang petarung ulung yang tak pernah mengenal lelah. Berlari dan bertarung dalam setiap laga, pemilik paspor Korea Selatan ini hampir terlihat di setiap sudut lapangan.
Kalah postur dari kebanyakan pemain Eropa dan Afrika tak membuat Ji-sung ciut. Dalam 154 duel sepanjang membela MU, dia mengemas 19 gol.
Empat gelar liga, empat trofi Piala Liga Inggris, tiga kali jawara FA Community Shield, dan satu gelar Liga Champions membuat nama Ji-sung terpatri indah di hati fans MU. Adakah pemain lain?
Â
Pemain Lain
Pemain Negeri Gingseng lainnya yang juga sempat berkiprah di Inggris adalah Lee Chung-yong. Winger yang kini berusia 34 tahun ini merupakan mantan penggawa Bolton Wanderers (2009–2015) dan Crystal Palace (2015–2018).
Pencapaian terbaiknya kala membawa The Eagles merengkuh runner up Piala FA 2015/2016. Sebelum kembali ke negaranya dan bermain bersama Ulsan Hyundai sejak 2020, dia pernah pula berkostum VfL Bochum, klub Jerman (2018).
Â
Advertisement
Asal Jepang
Dari Jepang, tersebutlah nama Junichi Inamoto, Shinji Okazaki, Shinji Kagawa, Maya Yoshida, serta Takumi Minamino. Okazaki dan Kagawa merasakan manisnya gelar juara bersama klub yang mereka bela.
Okazaki memenangkan Premier League bersama Leicester City di musim 2015/2016. Sedangkan Kagawa memenangkan Premier League 2012/2013 serta FA Community Shield 2013 bersama MU.
Â
Ada di Liverpool
Tak kalah sukses, Minamino yang bermain untuk Liverpool kecipratan gelar Premier League 2019/2020, Piala FA 2021/2022, pun Piala Liga Inggris 2021/2022. Gelandang 27 tahun itu gagal bersaing di tempat utama yang membuatnya terdepak ke Southampton sebelum akhirnya dilego ke klub Prancis, Monaco.
Jejak pemain Asia lainnya di sepak bola Inggris diukir dari Timur Tengah. Ali Al-Habsi dari Oman pernah membela panji-panji Bolton Wanderers (2006–2011) dan Wigan Athletic (2011–2015).
Empat tahun di Wigan, dia ikut menggondol Piala FA 2012/2013. Sepak terjangnya di Eropa membuat kiper yang mengakhiri karier profesionalnya di West Bromwich Albion (2019-2020) menjadi idola sekaligus panutan bagi pemain-pemain muda Oman.
Â
Advertisement
Ada dari Tiongkok
Tiongkok tak mau ketinggalan. Raksasa Inggris, Manchester City, pernah memakai jasa pemain asal Negara Tirai Bambu. Dia adalah Sun Jihai.
Bek yang saat ini berusia 40 tahun membela City cukup lama, dari 2002 sampai 2008. Dia dikenang karena permainannya yang lugas, taktis, dan tak kenal takut.
Dia pernah dinobatkan sebagai pemain Asia Timur pertama yang mencetak gol di Premier League pada Oktober 2002. Ketika itu, City menang 2-0 atas Birmingham City.