Bola.com, Jakarta - Tua-tua keladi. Makin tua makin mejadi. Ya, itulah Cristiano Ronaldo. Meski tak lagi muda, penyerang 37 tahun itu masih mumpuni diandalkan sebagai tukang gedor.
Pada musim lalu bersama Manchester United (MU), mantan pemain Real Madrid dan Juventus itu berada di posisi ketiga pencetak gol terbanyak Premier League 2021/2022 dengan torehan 18 lesakan.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Â
Video Ronaldo, Lagi Ngapain Ya
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Siapa Saja Mereka
Dia berada di bawah penggawa Liverpool, Mohamed Salah dan striker Tottenham Hotspur, Son Heung-min, yang sama-sama mengemas 23 gol.
Sebagai penyerang yang haus gol dengan fisik dan stamina yang luar biasa, banyak pemain bertahan lawan yang was-was setiap kali berduel dengan Ronaldo. Hal itu terjadi di level klub maupun di tim nasional.
Tapi, tahukah kamu, ada segelintir bek yang justru membuat Ronaldo tak berkutik? Dilansir sportskeeda, ini lima bek yang pernah mematikan pergerakan CR7 dengan sempurna.
Â
Advertisement
1. Sergio Ramos
Satu di antara benefit menjadi rekan setim Cristiano Ronaldo membuat Ramos bisa belajar bagaimana sang megastar bermain. Ramos dan rekannya di timnas, Alvaro Arbeloa, memanfaatkan keuntungan itu saat Spanyol bersua Portugal di semifinal Euro 2012.
Saat itu, Portugal hanya tinggal dua langkah lagi untuk mencapai impian mereka di Benua Biru. Permainan berlangsung monoton. Hampir tidak ada tembakan tepat sasaran karena Portugal dan Spanyol memilih bermain bertahan mungkin.
Â
Tahu Rahasia
Ronaldo yang menjadi motor sekaligus tumpuan tak bermain dalam kondisi terbaiknya. Meski begitu, dia terlihat berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol. Akan tetapi dia tampak begitu kesulitan.
Penjagaan ekstra ketat yang dilakukan rekannya di Real Madrid, Ramos, yang berduet dengan Arbeloa membuat Ronaldo frustrasi. Portugal akhirnya tersingkir 2-4 via drama adu tendangan penalti.
Â
Advertisement
2. Eric Abidal
Eric Abidal memiliki karier bagus bersama Barcelona. Dia adalah bagian dari tim besutan Pep Guardiola yang memenangkan segalanya bagi Raksasa Catalan.
Satu di antara momen yang paling berkesan datang ketika dia dan tim Barcelona mencabik-cabik Real Madrid. Itu adalah pertemuan pertama antara Jose Mourinho dan Pep Guardiola di La Liga.
Real Madrid melakukan perjalanan ke Camp Nou untuk mengurangi keunggulan yang dimiliki Catalan atas mereka. Tetapi yang mereka dapatkan hanyalah sebuah pukulan.
Â
Rasa Getir
Pertandingan tersebut bukan pertemuan pertama Cristiano Ronaldo dengan tim Catalan. Tetapi malam itu dia tak bisa bergerak leluasa di lini belakang Barca. Selain itu, Barcelona mendominasi penguasaan bola.
Abidal paham betul, Ronaldo adalah pemain yang sangat berbahaya. Itulah sebabnya mengapa dia melakukan yang terbaik guna memastikan CR7 tidak bisa melewatinya.
Laga berakhir getir bagi Ronaldo dkk. Los Blancos dipermak lima gol tanpa balas. Abidal menjadi satu di antara pilar penentu kemenangan Barca. Dia sukses memperdaya Cristiano Ronaldo.
Â
Advertisement
3. Alessandro Nesta
Alessandro Nesta adalah satu di antara pemain AC Milan dan bek terhebat. Bersama Paolo Maldini, ia membentuk kemitraan yang hampir tak tertembus di Italia.
Sir Alex Ferguson biasanya tidak terlalu sering kalah. Tapi, melawan AC Milan, tim Manchester United-nya benar-benar kalah dan kalah.
Meskipun MU punya striker seperti Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Ryan Giggs, Setan Merah hampir tak mampu mengancam jantung pertahanan Milan. Milan menjamu MU di San Siro dalam laga leg 2 semifinal Liga Champions 2006/2007.
Â
Gagal Berkontribusi
Nesta, pada hari itu, tidak memiliki Maldini di sampingnya. Namun, para pemain bertahan lainnya memberinya dukungan yang cukup untuk mengatur pertahanan.
Rooney dan Cristiano Ronaldo sangat terbiasa bertukar posisi, tetapi tidak ada yang berhasil melawan lini belakang Milan yang sangat terorganisir. Tumpul dan tersingkir, MU kalah telak 0-3.
Â
Advertisement
4. Ashley Cole
Ashley Cole dan Cristiano Ronaldo bertemu beberapa kali di pentas Premier League. Ketika Cole di Arsenal, pada periode 1999-2006, Cristiano Ronaldo adalah seorang remaja yang bermain tanpa rasa takut.
Dalam sebuah pertandingan awal mereka, bek kiri itu tidak memiliki jurus jitu untuk mengunci Ronaldo. Ronaldo menipunya berkali-kali. Ronaldo adalah pemain yang kurang dikenal saat itu, yang membuat para bek sulit memprediksi pergerakannya.
Â
Susah Dilewati
Namun, Cole bisa membaca Cristiano Ronaldo kala bersama Chelsea (2006–2014). Dia belajar bagaimana menetralisir trik CR7 dengan menempel sedekat mungkin dengannya. Dengan kata lain, Cole benar-benar melakukan kuncian.
Ronaldo telah menyatakan dalam sebuah catatan, Cole adalah lawan terberat yang pernah dia hadapi. "Selama bertahun-tahun saya memiliki beberapa pertempuran hebat dengan Ashley Cole. Dia tidak memberi Anda waktu untuk bernafas. Dia adalah pemain yang ulet ketika dia berada di puncaknya, cepat, tangguh dalam tekel," ungkap CR7.
Â
Advertisement
5. Diego Godin
Atletico Madrid, di bawah Diego Simeone, telah menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan, baik di dalam negeri maupun di Eropa. Rojiblancos memahat rekor yang sangat bagus melawan rival sekota mereka di bawah El Cholo.
Satu pemain, khususnya, telah mendapatkan pujian tinggi dari para pakar di seluruh dunia atas keunggulannya dalam bertahan. Dia adalah Diego Godin.
Godin tipikal bek tangguh pada masanya di ibukota Spanyol. Dia membuat lini belakang Atletico menjadi sangat solid. Dia membantu timnya mendapatkan reputasi sebagai satu di antara tim terberat untuk dikalahkan di Eropa.
Â
Punya Kunci
Real Madrid beberapa kali melawan tetangga itu dan mereka sangat kesulitan. Selain final Liga Champions 2014, Los Blancos dalam beberapa musim terakhir tidak suka bermain melawan Atletico.
Satu di antara pertandingan terburuk Cristiano Ronaldo terjadi saat melawan Atletico Madrid pada 2015. Ketika Real Madrid takluk 0-4. Cristiano Ronaldo sama sekali tak berkutik oleh pertahanan Atletico.
Los Blancos hanya memiliki empat tembakan ke gawang dengan satu yang tepat sasaran.
Advertisement