Bola.com, Jakarta - Sir Alex Ferguson identik dengan Manchester United (MU). Begitu juga sebaliknya, MU tak bisa melepaskan masa kejayaan berkat Si Tangan Besi.
Pada sisi lain, banyak sifat Sir Alex yang menunjukkan dirinya menyukai konflik. Mantan asisten pelatih Manchester United, Chris Armas, membantah jika dirinya mendapat teguran dari Alex Ferguson. "Itu adalah kebohongan yang luar biasa," sanggah Armas, dilansir sportsjoe.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Armas kali pertama bersua Ferguson kala MU menjamu Young Boys dalam laga lanjutan Liga Champions 2021/2022 di Old Trafford pada Desember tahun lalu. Saat itu, Setan Merah ditukangi Ralf Rangnick dan Armas berstatus asisten pelatih.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Puas
Usai pertandingan, Ferguson dikabarkan menyatroni Armas dan secara bla-blakan menyatakan kalau kakek 80 tahun itu tak terkesan dengan sang asisten. Kabar itu lalu menyeruak ke mana-mana, namun Armas membantah kalau dirinya ditegur keras Ferguson.
Cerita tentang Ferguson yang berseteru dengan orang lain bukan kali ini saja terjadi. Saat masih menukangi MU, dari 1986 hingga 2013, Ferguson kerap menjadi pemberitaan lantaran berseteru dengan banyak pihak, termasuk pemilik klub dan wasit. Mau tahu siapa saja?
Advertisement
Gordon Strachan
Seperti dirinya, Strachan juga ber-KTP Skotlandia. Setelah bermain di MU selama lima tahun, dari 1984 hingga 1989, Strachan kemudian dipercaya sebagai juru taktik sejumlah tim termasuk Celtic (2005-2009).
Perseteruan Ferguson dengan Strachan sudah berlangsung lama, tepatnya saat Strachan masih jadi pemain Aberdeen (1977-1984). Ferguson bermaksud membawa Strachan ke Old Trafford.
Ke Jerman
Akan tetapi, Strachan malah lebih tertarik ke Koln. Tapi dia tak memberitahu Ferguson. Nama terakhir merasa ditonjok dari belakang.
Pada 1986, Ferguson menyusul Strachan ke MU sebagai pelatih. Dalam otobiografinya, Ferguson curhat: "Strachan licik. Saya tidak pernah membayangkan dia bisa melakukan pukulan seperti itu pada saya," tulisnya
Tak terima, Strachan balik menyerang. Lewat otobiografinya. Strachan mengaku terkejut dan kecewa atas sikap Ferguson.
Advertisement
Alan Wiley
Pada November 2009, Ferguson diganjar hukuman tak bisa mendampingi tim dalam empat pertandingan. Dia juga terkena denda 20 ribu pounds. Hal itu terjadi karena Ferguson nyinyir terkait kebugaran wasit Alan Wiley.
Ferguson mempertanyakan kebugaran sang pengadil menyusul hasil imbang 2-2 Man United kontra Sunderland. Ketua komisi regulasi FA, Peter Griffiths QC, kontan murka. "Komisi menganggap pernyataannya sangat tidak pantas. Dia seharusnya tidak pernah mengatakan itu," semprot Peter Griffiths.
Howard Webb
Beberapa penggemar menuduh mantan wasit Premier League, Howard Webb, memberikan keputusan yang lebih banyak merugikan MU. Ferguson punya cara sendiri menumpahkan kejengkelan.
The Athletic melaporkan, Ferguson berkata kepada Webb di terowongan jelang laga melawan Liverpool, pada suatu waktu. "Saya melihat Anda. Saya melihat Anda bernyanyi, 'You'll Never Walk Alone', dan itu membingungkan," kata Ferguson.
Advertisement
Klub Preston
Sir Alex tersinggung lantaran sang putra, Darren Ferguson, didepak dari kursi pelatih Preston North End pada 2010. Ferguson lantas memanggil pulang tiga pemain pinjamannya ke Old Trafford.
Ketiga pemain itu adalah Ritchie De Laet, Joshua King, dan Matty James. Sahabat Ferguson, Tony Pulis yang tak lain adalah pelatih Stoke City, juga memanggil pulang pemainnya dari Preston. Minus sederet pemain andalan, Preston degradasi di akhor musim.