Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) menjadi sorotan tajam publik penggila Liga Inggris khususnya, dan sepak bola pada umumnya. Bagaimana tidak, mereka sudah berhasil membuat kejutan.
Sayang, kali ini 'aspek mendadak' tersebut bukan berasal dari sisi positif. Publik mengira MU bisa melakoni laga pembuka Premier League 2022/2023 dengan baik, ternyata malah sebaliknya.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dada Sesak
Berstatus tuan rumah bagi Brighton & Hove Albion di Old Trafford, Minggu (7/8/2022) malam, Setan Merah menyerah 1-2. Dua gol kemenangan The Seagulls diborong Pascal Gross. Sementara itu, gol semata wayang MU diperoleh lantaran gol bunuh diri Mac Allister.
Pelatih Erik ten Hag menjadi orang yang paling disorot di balik kekalahan memalukan The Red Devils. Soalnya, si kepala plontos itu mengulangi memori kelam MU pada Agustus 2014 lalu.
Â
Advertisement
Terulang Lagi
Saat itu, pelatih kenamaan Belanda, Louis Van Gaal, juga mengalami kekalahan dari tim lemah Swansea City. Para pendukung berharap, tim pujaan mereka bisa segera bangkit dan meraih kemenangan di laga-laga selanjutnya.
Ngomong-ngomong soal kekalahan MU, yuk kita lihat lagi ke belakang. Pada beberapa musim sebelumnya, mereka juga babak belur di pentas Liga Inggris. Dilansir bleacherreport, ini beberapa di antaranya:
Â
23 Oktober 2011
Jelang bertarung, kedua tim saling jual beli psywar. Sebagai tuan rumah, Setan Merah merasa jemawa dan optimistis bisa memenangkan Derbi Manchester.
Pada kubu sebelah, Man City tak mau kalah gertak. Ente jual, ane beli! Duel sarat gengsi dan emosi itu akhirnya tiba. Di ujung laga, MU tersungkur 1-6. Fans syok, dunia seperti runtuh.
Â
Advertisement
14 Maret 2009
Ribuan pendukung Setan Merah memadati Theatre of Dreams. Sebentar lagi, pasukan Alex Ferguson akan bentrok kontra Liverpool.
Fans berharap tim kesayangan menang, karena Cristiano Ronaldo dkk bermain di kandang sendiri. Tapi apa yang terjadi sungguh menyayat hati. Setan Merah tak berdaya.
Â
14 Maret 2004
Kelam dan suram, begitulah kondisi MU saat itu. Setelah terdepak dari Liga Champions, kini giliran Manchester City menggunduli MU.
Bertarung di Maine Road, MU tersungkur 1-4. Kekalahan di luar nalar, mengingat Setan Merah begitu mudahnya diremukkan dan sama sekali tak ada perlawanan.
Â
Advertisement
3 Oktober 1999
Stamford Bridge menjadi kuburan bagi anak-anak MU. Bagaimana tidak, lima gol tanpa balas membuat MU harus meninggalkan kandang Chelsea itu dengan dada sesak serta kepala yang terkulai lemas.
MU gagal mengeluarkan performa terbaiknya. Walhasil, mereka merasakan ujung pembantaian yang menodai nama besar Setan Merah.
Â
26 Oktober 1996
Oktober kelabu. Menyambangi The Dell dengan langkah tegap dan kepala tegak, para penggawa MU mala pulang dengan kondisi sebaliknya: sedih dan pedih.
Kuda hitam Southampton mengamuk lalu membantai skuad besutan Alex Ferguson 6-3. Tak ada satupun yang menyangka, MU bisa dengan mudahnya ditaklukkan.
Â
Advertisement
20 Oktober 1996
Mulutmu harimaumu! Ya, wejangan itu harusnya jadi alarm bagi Alex Ferguson. Sebelum duel, pak tua Skotlandia itu terkesan meremehkan lawan.
Pada musim sebelumnya di ajang Community Shield, MU menerjang Newcastle 4-0. Itulah yang membuat Ferguson hakulyakin anak-anak asuhnya bisa memperjangan hegemoni atas Magpies.
Akhirnya, Ferguson menenggak empedu. Newcastle menang dengan skor mencolok 5-0! Kekalahan di St James' Park itu jadi pelajaran berharga bagi Ferguson.
Â
Kasihan deh MU
Advertisement