Bola.com, Jakarta - Bek Manchester United (MU), Lisandro Martinez, datang ke Old Trafford dengan digadang-gadang bisa memecahkan persoalan rapuhnya lini belakang The Red Devils. Namun, kini pemain asal Argentina itu diklaim tidak cocok dengan skema empat bek dan bermain di Inggris.
Lisandro Martinez menjadi satu di antara target utama Erik ten Hag musim 2022/2023. Sebelum dibeli MU, Lisandro Martinez punya karier yang gemilang bersama Ajax dan ikut membawa Argentina menjuarai Copa America 2021.
Baca Juga
Advertisement
Lisandro Martinez selalu terlibat dalam dua laga yang dimainkan MU di Premier League 2022/2023. Pada laga kontra Brighton, dia tampil cukup bagus walau MU kalah dan kebobolan dua gol.
Namun, pada duel melawan Brentford, eks pemain Defensa itu kelimpungan. Empat gol bersarang di gawang MU dan Martinez diganti pada awal babak kedua.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Cocok Jadi Bek Tengah
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, meragukan Lisandro Martinez bakal menjadi jawaban bagi rapuhnya lini belakang MU. Carragher merasa pemain asal Argentina tersebut tidak cocok untuk memainkan peran bek tengah dalam skema empat bek sejajar.
"Sekarang, kami tidak boleh menilai manajer atau pemain terlalu dini, tapi saya yakin ini tidak akan berhasil karena tinggi badannya untuk bermain di skema empat bek," ujar Carragher.
"Mungkin dia bisa menjadi bek kiri, mungkin dia bisa bermain di posisi tiga bek. Namun, untuk posisi empat bek, dia tidak bisa bermain pada posisi tersebut di Premier League," sambungnya.
Lisandro Martinez berpostur 175 cm. Tingginya dinilai tidak ideal untuk posisi bek tengah. Namun, Martinez berulang kali mengatakan bahwa itu bukan masalah. Dia bisa mengatasinya dengan lebih cermat dalam membaca permainan dan momentum.
Advertisement
Brighton Sudah Membuktikan
Lisandro Martinez boleh percaya diri dengan kemampuannya. Namun, di mata Carragher, Martinez terbukti sulit dan tidak cocok untuk sepak bola Inggris. Carragher memberi contoh duel MU melawan Brighton.
"Brighton adalah sebuah tim pengumpan terbaik di Premier League. Jadi melawan MU, mereka benar-benar melakukan 20 persen umpan panjang, tertinggi yang pernah mereka lakukan sejak Agustus 2021, awal musim lalu," ujarnya Carragher.
"Itulah alasan mengapa United punya masalah besar dengan Martinez di bek tengah adalah setiap tim yang bermain melawan Manchester United, mungkin kecuali Man City dan Liverpool, mungkin akan melakukan hal yang sama," katanya.
Sumber: Mirror
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 16/8/2022)
Ujian MU Selanjutnya
Setelah gagal mendapatkan sebiji poin dalam dua laga pertama Premier League musim ini, MU masih akan terancam kesulitan mendapat poin pada pekan ketiga. MU akan menjamu Liverpool yang juga belum meraih kemenangan dalam dua laga pertamanya.
The Reds, yang ditahan imbang 2-2 oleh Fulham dan 1-1 oleh Crystal Palace, akan bertandang ke Old Trafford untuk memperebutkan tiga poin pertama di Premier League musim ini.
MU sebenarnya sudah menghadapi Liverpool pada saat pramusim, di mana tim asuhan Erik ten Hag itu menang telak 4-0. Namun, diyakini laga kompetitif di Premier League ini akan jauh berbeda dari pramusim.
Duel antara MU dan Liverpool di Old Trafford akan digelar pada Selasa (23/8/2022) dini hari WIB.
Advertisement