Bola.com, Jakarta - Banyak pemain klub Liga Inggris tetap eksis meski sudah berusia tidak muda lagi, termasuk melanglangbuana hingga ke Liga Indonesia. Mereka mungkin akan kalah bersaing jika tetap bertahan bersaing di Liga Inggris.
Para pemain ini kemudian memutuskan untuk pindah klub ke luar Inggris bahkan ada yang memutuskan pindah ke kompetisi luar Eropa. Ada yang pindah ke benua Amerika bahkan hingga ke benua Asia.
Baca Juga
Advertisement
Jika menuju ke Asia, tentu negara-negara kuat sepak bola dengan gaji yang juga tinggi seperti Jepang, Korea Selatan, hingga negara-negara Timur Tengah. Namun ada juga beberapa pemain yang menuju ke Asia Tenggara bahkan Indonesia.
Ya, ada beberapa mantan pemain klub Liga Inggris yang pernah berlaga di Liga Indonesia. Para pemain tersebut tentu saja akan menjadi sorotan terkait kemampuannya.
Berikut 5 pemain klub Liga Inggris yang pernah bermain di Liga Indonesia. Tentu saja nama-nama ini menjadi bintang saat datang ke Liga Indonesia.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Michael Essien
Michael Essien akan dikenang karena permainan yang luar biasa di Chelsea, dan juga untuk masa singkatnya di Real Madrid. Pemain asal Ghana itu juga pernah merumput di klub Liga Indonesia, Persib Bandung.
Setelah mengawali karier profesional selama tiga tahun di Ghana, Essien kemudian pindah ke Liga Prancis. Dia kemudian menikmati kiprah hebat di Inggris, Spanyol, dan Italia lalu pindah ke Yunani sebelum berakhir di Bandung.
Essien hanya menghabiskan satu musim di Persib, tetapi mencetak lima gol dalam 29 penampilan untuk tim besar di Indonesia tersebut. Setelah semusim di Indonesia, Essien masih melanjutkan karier di Azerbaijan selama dua musim hingga akhirnya pensiun.
Â
Advertisement
2. Didier Zokora
Didier Zokora adalah bagian dari tim Tottenham Hotspur yang merengkuh trofi Piala Liga Inggris 2007/2008. Tidak hanya di Inggris, Zokora juga bermain di sejumlah liga top Eropa.
Pemain asal Pantai Gading itu pernah memperkuat Sevilla dan Saint Etienne. Dia kemuian pindah ke Turki, hingga India dan terakhir ke Indonesia bersama Semen Padang pada 2017.
Zokora yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu mencatatkan 18 laga di Semen Padang dan mencetak satu gol. Satu golnya di Indoneia hingga akhirnya pensiun ini, menambah golnya menjadi dua selama karier profesionalnya.
Â
3. Peter Odemwingie
Peter Odemwingie mungkin terkenal karena transfer yang gagal selama kariernya. Tetapi dia mencatat karir yang manis di Liga Indonesia bersama Madura United sepanjang 2017 hingga 2018.
Pemain asal Nigeria itu malang melintang bersama sejumlah klub Liga Inggris mulai dari West Bromwich Albion hingga Stoke City. Odemwingie yang mencetak 31 gol dalam 90 penampilan Liga Premier kemudian pindah ke Liga Belanda.
Jelang pensiun, pemain Timnas Nigeria ini berlabuh di Indonesia bersama Madura United. Dia mampu menyumbangkan 15 gol dalam 24 pertandingan sebelum pensiun.
Â
Advertisement
4. Carlton Cole
Carlton Cole adalah bakat apik di Liga Inggris, yang bermain untuk Chelsea, Charlton, Aston Villa, dan Wolves. Namun, karier paling moncer Carlton Cole saat berada di West Ham United.
Cole menghabiskan total sembilan tahun di West Ham dan mengoleksi 56 gol. Menjelang akhir karier dia kemudian pindah ke Skotlandia dan Amerika Serikat hingga terakhir memutuskan melanglang buana ke Indonesia.Â
Persib Bandung yang merekrutnya dan menyatukannya kembali dengan Michael Essien. Namun, Cole hanya membuat lima penampilan liga, dan sekarang bekerja sebagai komentator sepak bola.
Â
5. Lee Hendrie
Lee Hendrie saat ini akrab menjadi komentator pertandingan sepak bola di Sky Sports. Sebelumnya, dia bermain hingga usia 42 tahun.
Mantan pemain Aston Villa hingga Leicester City itu juga pernah mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia. Dia bermain bersama Bandung FC di Liga Primer Indonesia (LPI).
Sayangnya kariernya tidak lama dan hanya bermain 15 laga dan mencetak dua gol. Ini lantaran karena masalah dualisme di sepak bola Indonesia.
Sumber: Daily StarÂ
Advertisement