Bola.com, Jakarta - Manchester United mencapai kata sepakat dengan penyerang sayap Ajax Amsterdam, Antony untuk segera pindah di jendela transfer musim panas 2022. Pemain asal Brasil akan menyusul Erik ten Hag ke Old Trafford.
Manchester United harus merogoh koceknya dalam-dalam untuk menggaet Antony. Kabarnya, tim Setan merah harus mengeluarkan anggaran mencapai total 100 juta euro demi mendatangkan pemain berusia 22 tahun itu.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih Ajax Amsterdam, Alfred Schreuder mengeluhkan transfer Antony ke Manchester United dengan mengatakan segalanya yang penting di dunia sepak bola sekarang hanyalah uang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Kunci Ajax
Antony adalah salah satu pemain bintang Ajax. Ia sekarang masih terikat kontrak dengan klub tersebut sampai tahun 2025.
Namun Antony tak mau bertahan lebih lama lagi di Ajax. Ia ingin segera cabut dari klub Eredivisie itu pada musim panas 2022 ini.
Penyebabnya jelas. sekarang ini ia sangat diminati oleh bos Manchester United, Antony.
Advertisement
Menerima Tawaran MU
Manchester United sebelumnya sudah pernah melepas penawaran kepada Ajax Amsterdam. Namun klub asal Belanda itu dengan tegas menolak pendekatan MU.
Mereka mengatakan tak ada rencana melepas Antony. Apalagi mereka sudah melepas sejumlah pemainnya pada musim panas ini.
Namun MU tak mau menyerah. Pada akhirnya Antony sendiri sampai meminta pada manajemen Ajax agar merelakan dirinya pergi.
Pada akhirnya Ajax pun dikabarkan menyerah. Mereka siap melepas Antony pergi dengan harga sekitar 100 juta euro.
Pelatih Bersedih
Pelatih Ajax Amsterdam, Alfred Schreuder, akhirnya ditanya soal transfer Antony ke Manchester United. Ia pun tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Ia mengatakan sedih melihat segalanya sekarang diukur dengan uang dan tak ada lagi loyalitas pada klub. Ia berharap hal seperti ini tak terjadi dalam dunia sepak bola.
“Saat ini, semuanya tentang uang. Saya merasa ini menyedihkan. Tapi ini adalah dunia kita, sangat menyedihkan dan saya tidak setuju bahwa hal-hal ini terjadi pada kita,” kata Schreuder kepada ESPN.
"Saya ingin berbicara tentang permainan, bukan tentang Antony. Saya telah mengatakan lebih dari cukup tentang ini," jawabnya kemudian ketika sorang jurnalis bernama Mike Verweij.
Advertisement
Pengakuan Antony
Antony sebelumnya sempat menjalani wawancara dengan jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano. Ia mengaku sebelumnya sudah menginformasikan keinginannya cabut dari Ajax Amsterdam sejak cukup lama.
“Sejak Februari tahun ini, agen saya datang ke Amsterdam untuk memberi tahu Ajax tentang keinginan saya untuk meninggalkan klub untuk menghadapi tantangan baru dan bahwa beberapa klub yang tertarik akan datang dan bersama mereka, tentu saja tawaran yang bagus,” kata Antony kepada Fabrizio.
"Pada bulan Juni tahun ini, saya mengganggu liburan saya dan datang secara pribadi untuk memberi tahu para manajer Ajax, termasuk pelatih baru, tentang keinginan saya untuk pergi dan bahwa mereka harus mempertimbangkan kemungkinan ini, karena itu adalah proyek selama dua musim," terangnya.
Alasan Enggan Melepas Antony
Lebih lanjut, Antony mengaku bahwa Ajax Amsterdam sempat menawarinya kontrak baru. Namun ia jelas menolaknya.
Antony juga kemudian membeberkan apa alasan Ajax ngotot ingin mempertahankannya. Ia menyebut klub itu tak bersedia melepasnya karena takut kesulitan mencari pengganti yang sepadan.
"Selama jendela bulan, pertemuan berlanjut dan saya juga menerima proposal dari Ajax untuk perpanjangan kontrak. Saya menegaskan sekali lagi: Saya ingin pergi," serunya.
"Hari ini, dalam pertemuan dengan klub, saya menyatakan minat lama saya untuk pergi, hanya kali ini dengan tawaran yang cukup besar di atas meja. Yang lain sudah tiba! Ajax menolak dengan argumen bahwa mereka hanya punya waktu lima hari untuk menggantikan saya," beber Antony.
Sumber: ESPN, Fabrizio Romano
Disadur dari: Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, published 29/8/2022)
Advertisement