Bola.com, London - Chelsea memetik kemenangan dramatis. The Blues berhasil mengalahkan West Ham United dalam pekan keenam Premier League 2022/2023.
Chelsea membekuk West Ham United 2-1 di Stamford Bridge, Sabtu (3/9/2022). The Blues tertinggal lebih dulu.
Baca Juga
Advertisement
Penyerang West Ham United, Michael Antonio mampu menjebol gawang Chelsea pada menit ke-62. Namun, The Blues comeback lewat gol Ben Chilwell menit ke-76 dan Kai Havertz menit ke-88.
Raupan tiga angka memberikan kelegaan bagi Chelsea. Namun, permainan The Blues masih meninggalkan sejumlah catatan yang perlu dipoles oleh manajer Thomas Tuchel. Apa saja?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kombinasi Gelandang Buruk
Satu hal yang terlihat jelas dalam laga ini adalah pemilihan gelandang Thomas Tuchel yang patut dipertanyakan.
Menurunkan skema 3-5-2, Tuchel memainkan Mateo Kovacic, Ruben Loftus-Cheek, dan Connor Gallagher di lini tengah. Kombinasi ketiga pemain ini bisa dikatakan kurang oke.
Chelsea memang mendominasi penguasaan bola, namun aliran bola mereka bisa dikatakan buruk.
Ketiga gelandang ini sulit untuk mengalirkan bola ke depan dan malah lebih sering melakukan backpass. Jadi, permainan mereka kurang menarik untuk ditonton.
Advertisement
Masih Ngeyel Mau Pakai False Nine?
Sejak musim 2022/2023, Thomas Tuchel membuat keputusan untuk memainkan skema false nine. Pada laga ini, Tuchel tidak tanggung-tanggung memainkan Raheem Sterling dan Christian Pulisic sebagai double false nine.
Hasilnya? Kedua pemain ini kesulitan untuk menjadi titik serang Chelsea. Situasi ini berubah ketika Tuchel memasukkan Armando Broja. Sebab, sang striker muda mampu untuk mencari ruang di antara ketatnya pertahanan West Ham United.
Dua Pemain Pengganti Jadi Pembeda
Tuchel memang mengambil beberapa keputusan yang kurang oke dalam partai ini, namun sejumlah pengambilan keputusannya tidak sepenuhnya buruk.
Satu di antara keputusan jitu yang ia buat adalah memasukkan Ben Chilwell dan Kai Havertz. Dua pemain pengganti ini menjadi pembeda bagi The Blues.
Chilwell sukses mencetak gol penyama kedudukan bagi Chelsea. Ia juga membuat assist sehingga Havertz bisa mencetak gol kedua. Jadi, kejelian Tuchel untuk menganalisa pertandingan layak dapat acungan jempol.
Advertisement
Edouard Mendy Semakin Meresahkan
Beberapa pemain Chelsea memang tidak tampil cukup oke dalam laga ini. Namun, satu pemain yang paling meresahkan adalah Edouard Mendy.
Sang kiper selalu menjadi andalan The Blues dalam dua musim terakhir. Namun sejak musim ini, penampilannya cukup mengkhawatirkan.
Ia kerap membuat blunderyang tidak perlu yang berakibat fatal bagi Chelsea.
Ada beberapa pengambilan keputusan Mendy yang sangat berisiko, seperti saat terjadinya gol Michail Antonio. Jika situasi ini terus berlanjut, Tuchel harus mempertimbangkan untuk memainkan Kepa Arrizabalaga jadi starter.
VAR, Sudah Tepatkah Keputusan Wasit?
VAR kembali menjadi topik hangat diperbincangkan dalam laga ini. Sebab, VAR mengubah hasil pertandingan.
Pertandingan ini sebenarnya berpotensi berakhir imbang dengan skor 2-2. Beberapa menit setelah Kai Havertz mencetak gol, West Ham sukses menyamakan kedudukan melalui gol Maxwel Cornet. Namun gol itu dianulir VAR.
Ini disebabkan dalam proses terciptanya gol itu. Jarrod Bowen dianggap melakukan pelanggaran terlebih dahulu kepada Edouard Mendy. Meski premis ini cukup mengundang perdebatan.
Ini disebabkan pada situasi ketika Mendy berupaya menghalau bola yang dibawa Bowen di dalam kotak penalti. Bola memang berhasil terhalau, namun akibat sapuan badan Mendy itu, kaki Bowen tersangkut di dada Mendy yang membuat sang pemain mengalami kesakitan.
VAR meminta wasit Andrew Madley ke pinggir lapangan untuk melihat kejadian itu. Sang wasit menganggap kejadian itu sebagai pelanggaran sehingga gol Cornet itu tidak sah, sementara banyak pihak menilai sang wasit membuat keputusan yang keliru.
Disadur dari: Bola.net (Serafin Unus Pasi tayang 4 September 2022)
Advertisement