Keok dari MU, Arsenal Masih Menyimpan Catatan Semanis Tebu : 5 Transfer Terhebat dari Meriam London

Saat itu, donasi tripoin berkat gol Gabriel Jesus dan Gabriel Martinelli kontan disambut gembira oleh sang pelatih, Mikel Arteta. "Kami memenangkan pertandingan dengan cara kami. Tentunya ini sangat menyenangkan," kata Arteta, dilansir Football London, tak setelah duel yang berlangsung pada Kamis (1/9) dini hari WIB rampung.

Arteta mengingatkan pasukannya agar tak terlena, mengingat kompetisi masih panjang membentang. "Saya berharap kami bisa melanjutkan kemenangan ini," tegas Arteta. Sayang, hal itu tak terjadi, karena Gabriel Jesus dkk tak berdaya di markas MU.

Tak bermaksud mengerdilkan peran pemain lain, sukses Meriam London sejauh ini tak lepas dari aksi ciamik bomber anyarnya, Gabriel Jesus. Direkrut dari Manchester City via transfer musim panas, Arsenal memboyong Jesus setelah menggelontorkan dana sebesar 45 juta poundsterling atau setara Rp818 miliar. Wow!

Fans berharap Jesus bisa mengikuti jejak pendahulunya yang juga dibeli dengan harga selangit. Sambil menanti gol-gol Jesus selanjutnya, yuk kita lihat lima transfer pemain hebat Arsenal dalam sejarah, dilansir bleacherreport.

Striker berpaspor Prancis ini mendarat ke Emirates Stadium dari Paris Saint Germain, Prancis, pada 1997. Dia dibeli dengan harga setengah juta pound. Kehadiran Anelka mendatangkan tuah bagi The Gunners.

Selama dua tahun pengabdiannya, Anelka memenangkan satu Premier League, FA Cup, dan FA Charity Shield. Performanya yang luar biasa membuat Real Madrid kepincut. Arsenal lalu melepas sang bintang ke Madrid setelah mengantongi 35 juta euro. Arsenal menang banyak!

Lima tahun yang mengesankan bagi Campbell. Mengenakan jersey The Gunners dari 2001 hingga 2006, Campbell merupakan pemain kesayangan pak profesor Arsene Wenger.

Sejak awal, kala datang dari Tottenham Hotspur, Campbell bernazar kepada Wenger kalau dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan. Benar saja, Campbell memenangkan tujuh trofi bersama Arsenal.

Dia juga bagian dari skuad The Invincibles di musim 2003/2004. Hingga kini, Campbell dikenang sebagai salah satu bek tengah terhebat di zamannya.

Meski sebelumnya tak pernah bermain di Liga Inggris, Petit cepat beradaptasi kala Arsene Wenger meminangnya dari kluk Prancis, AS Monaco. Tiga tahun, dari 1997 sampai 2000, Petit nyaris tak tergantikan di lini tengah sebagai gelandang.

Kendati sempat diragukan, Petit tampil gemilang dan menikmati kesuksesannya selama bermukim di Highbury.

Semua mata tertuju kepada Silva, tatkala pilar anyar yang dibeli dari Atlético Mineiro pada 2002 itu melakoni debutnya bersama Arsenal. Silva luput dari cibiran fans The Gunners.

Tampil gemilang, Silva bahkan mencetak gol yang berujung kemenangan bersejarah atas Liverpool di ajang FA Community Shield. Bertahan hingga 2006, Silva yang bisa bermain sebagai gelandang bertahan dan bek itu memutuskan hijrah ke Panathinaikos.

Nwankwo Kanu merasakan kesuksesan di Arsenal. Selain bagian dari The Invincibles di musim 2003/2004, Kanu juga mempersembah gelar juara FA Cup serta FA Charity Shield bagi Arsenal.

Eks Inter Milan dan Ajax itu mendapat sanjungan setinggi langit karena mencetak hat-trick dalam laga ketat versus Chelsea. Sempat tertinggal 0-2, Kamu menyamakan skor dan akhirnya menyudahi duel dengan skor 3-2.

Pada 2004, dia pamit dan minta izin meneruskan petualangannya ke West Bromwich Albion.