Bola.com, Jakarta - Chelsea resmi memecat Thomas Tuchel. Membandingkan hasil pada 50 pertandingan terakhirnya dengan 50 pertandingan pertamanya sebagai manajer, jelas mengapa Todd Boehly dan petinggi The Blues mengambil keputusan tersebut.
Diangkat pada Januari 2021, Thomas Tuchel menjalani pertandingannya yang ke-100 sebagai manajer Chelsea saat mereka kalah 0-1 melawan Dinamo Zagreb dalam pertandingan pembuka Liga Champions 2022/2023.
Baca Juga
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
7 Pemain yang Gagal Diboyong Pep Guardiola ke Manchester City: Uang Bukan Segalanya
Advertisement
Dalam banyak hal, sudah sepatutnya Tuchel diingat sebagai satu di antara manajer sukses, setidaknya untuk Chelsea. Pelatih asal Jerman itu membawa The Blues meraih trofi Liga Champions pada 2021, mengalahkan tim-tim seperti Real Madrid dan Manchester City.
Thomas Tuchel lebih sukses di kompetisi Cup. Chelsea mencapai final kedua piala domestik musim lalu meski kalah adu penalti dari Liverpool di Carabao Cup dan Piala FA, dan telah memenangkan Piala Super Eropa plus Piala Dunia Antarklub.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tapi di Liga Inggris Bapuk
Namun demikian, rekornya di Liga Inggris jauh lebih dipertanyakan. Meskipun membimbing The Blues ke posisi keempat pada tahun 2021, dan memulai musim berikutnya dengan kuat, Chelsea tertinggal di paruh kedua musim 2021/2022 dan finis jauh di belakang Manchester City dan Liverpool.
Chelsea sudah lima tahun absen memenangkan Liga Inggris dan setelah memenangkan hanya tiga dari enam pertandingan Liga Inggris 2022/2023, tak terlihat ada perubahan.
Pemilik baru Todd Boehly telah menghabiskan 280 juta pounds untuk transfer musim panas ini, total tertinggi dalam sejarah sepak bola Inggris untuk satu periode bursa transfer. Tapi hasilnya jauh dari kata memuaskan.
Advertisement
Tidak Layak
Usai dikalahkan Dinamo Zagreb, Tuchel terlihat frustrasi. Ia bahkan menyebut Chelsea tidak berada di level yang seharusnya.
"Kami jelas tidak ada di sana, di mana kami harus berada dan di mana kami bisa berada," katanya. "Jadi kesalahan ada pada saya, dan kami perlu menemukan solusi."
"Saat ini, semuanya hilang, terlalu banyak untuk dianalisis. Saya adalah bagian darinya. Saya marah pada diri saya sendiri, saya marah pada penampilan kami."
Jadi, Layak Dipecat atau Tidak?
Untuk memantapkan klaim bahwa Tuchel layak dipecat, statistik 50 laga pertama dan 50 yang terakhir, agaknya Chelsea sudah melakukan keputusan tepat. Simak statistik di bawah ini:
50 laga pertama
- Menang: 32
- Seri: 11
- Kalah: 7
- Gol: 81
- Kebobolan: 24
- Cleansheet: 24
- Poin per pertandingan: 2.14
- Persentase kemenangan: 64%
- Persentase kekalahan: 14%
- Rata-rata gol per pertandingan: 2.53
- Rata-rata kebobolan per pertandingan: 0,48
50 laga terakhir
- Menang: 28
- Seri: 13
- Kalah: 9
- Gol: 87
- Kebobolan: 53
- Cleansheet: 18
- Poin per pertandingan: 1,94
- Persentase kemenangan: 56%
- Persentase kekalahan: 18%
- Rata-rata gol per pertandingan: 1,74
- Rata-rata kebobolan per pertandingan: 1,06
Advertisement