Bola.com, Madura United - Pelatih Madura United, Fabio Lefundes mengaku gemas dengan penampilan anak asuhnya saat menang dengan skor minimalis 1-0 dari Bhayangkara FC pada lanjutan BRI Liga 1 2022/23 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan (8/9/2022).
Hasil minimalis ini merupakan kali keempat yang mereka dapatkan sejauh musim berjalan. Setelah menang telak atas Barito Putera dan hasil positif kontra Persib Bandung, lini depan mereka seperti mengalami penurunan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam tujuh laga berikutnya, hanya dua kali Madura United menciptakan lebih dari satu gol. Mereka pun juga sempat lupa cara mencetak gol saat takluk dari Persis Solo (23/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kurang Efisien
Fabio Lafundes menuturkan, penyelesaian akhir Madura United tidak efisien. Padahal menurutnya, ada banyak peluang yang didapat pada beberapa pertandingan.
"Kami punya pertandingan sulit seperti lawan Persita Tangerang pada pekan sebelumnya. Kami butuh lebih menyerang secara efisien."
"Ada sekitar 10 kesempatan mencetak gol yang kami dapat. Tetapi di sepakbola ada matriks seperti itu, peluang banyak tapi minim gol," jelasnya.
Advertisement
Segera Matikan Pertandingan
Bukan tanpa alasan Lefundes cemas dengan ketajaman anak asuhnya. Dengan kompetisi yang panjang, bermain dalam pertandingan seperti itu sangat tidak baik bagi Madura United.
"Kalau kamu punya kesempatan mematikan (pertandingan), pastikan. Jadikan sebuah gol. Kalau setiap pertandingan seperti itu saya tidak tahu bisa tahan terus atau tidak. Kami masih ada 25 match lagi untuk dimenangkan," jelasnya.
"Kalau kamu mau ambil nafas dengan bola maka pastikan. Kami harus ganti beberapa pemain karena banyak pemain tenaganya habis. Lawan Persita lebih susah ketimbang Bhayangkara FC. Tetapi jangan kasih kesempatan berkembang di pertandingan," tegas pelatih berusia 50 tahun itu.
Butuh 'Pengasah Pisau'
Tanpa kehadiran beberapa pemain pilar macam Esteban Vizcarra dan Lulinha, kinerja lini depan Madura United memang bisa dikatakan menurun. Bukan soal menciptakan peluang, tetapi efisiensi dalam pemanfaatkan setiap kesempatan tersebut.
Haris Tuharea dan Bayu Gatra yang mendapatkan kesempatan menggantikan peran keduanya, nyatanya perlu banyak mengasah ketajaman. Tetapi ia tetap melihat hal positif mengingat laga ini merupakan debut keduanya setelah cedera panjang.
"Jangan lupa kami punya beberapa pemain 'baru' di pertandingan ini. Kami sudah kehilangan Lulinha dan Vizcarra. Tetapi saya tahu kualitas Bayu dan Haris dan mereka sudah tunjukkan. Tetapi harus ada 'pengasah pisau' supaya lebih tajam," tandasnya.
Advertisement