Bola.com, Manchester - Striker Manchester United (MU), Anthony Martial, belum lama ini mengungkapkan dosa Ole Gunnar Solskjaer kepada dirinya selama berkerja bersama di Old Trafford. Martial mengklaim tidak diperlakukan adil oleh mantan manajernya itu.
Anthony Martial mengalami periode pasang surut selama Solskjaer menangani MU. Musim 2019/2020 menjadi puncak kejayaannya saat pemain asal Prancis itu mencetak 23 gol dan 12 assist dari 48 pertandingan di seluruh ajang.
Baca Juga
Advertisement
Saat diharapkan bisa tampil moncer lagi di musim selanjutnya, Martial justru melempem. Ia hanya mengemas tujuh gol dan sepuluh assist dari 36 pertandingan pada musim 2020/2021.
Tak ayal, Anthony Martial mendapatkan kritikan yang cukup deras dari para penggemar MU kala itu. Baginya hal ini tidak adil karena Ole melakukan dua dosa terhadap dirinya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dosa Pertama: Dipaksa Bermain
Martial membeberkan kondisinya di musim 2020/2021 itu nyaris tidak pernah fit selama dimainkan. Namun, ia terus dipaksa bermain dan tidak punya pilihan lain.
"Orang-orang tidak tahu masalah yang saya hadapi. Saya tidak fit untuk bisa melakukan akselerasi selama empat bulan saat kompetisi berjalan di pandemi," ungkapnya kepada France Football.
"Tapi pelatih membutuhkan saya, jadi saya tetap harus bermain. Masalahnya dengan gaya main saya yang harus bisa melakukan akselerasi, situasinya akan sangat rumit."
Advertisement
Dosa Kedua: Tidak Terbuka
Martial menegaskan tidak masalah jika dikritik ataupun disalahkan. Namun hal yang ia benci adalah keputusan Ole yang tidak pernah terbuka soal kondisi yang dialaminya.
"Lalu saya secara serampangan dikritik oleh fans. Pelatih tidak pernah buka suara soal ini kepada media," keluhnya.
"Saya menerima semua perlakuan itu semua dengan buruk. Saya merasa tidak diperlukan tidak adil."
Seperti Pengkhianatan
Martial bahkan mengkategorikan apa yang dilakukan Ole kepada dirinya seperti sebuah pengkhianatan. Ia telah melakukan banyak untuk tim, tetapi tidak ada sedikit pun upaya apresiasi terhadap dirinya.
"Saya diminta untuk mengorbankan diri sendiri untuk tim, tetapi di belakang layar, saya diabaikan. Bagi saya, ini seperti sebuah pengkhianatan. Itu yang saya benci," papar dia.
Kini, Martial berusaha bangkit bersama pelatih baru Erik Ten Hag. Meskipun saat ini ia belum bisa dimainkan karena masih harus memulihkan diri dari cedera.
Sumber: France Football
Disadur dari: Bola.net (Penulis Abdi Rafi Akmal, published 12/9/2022)
Advertisement