Bola.com, Jakarta - Erling Haaland tampil sangar bersama klub barunya, Manchester City. Sejauh ini, sang bomber sudah mengepak 11 gol di Premier League 2022/2023 yang membuatnya memuncaki daftar topskorer sementara.
Tak hanya di kompetisi domestik, eks Borussia Dortmund itu juga mengepak tiga gol di ajang Liga Champions. Kalau ditotal, Haaland sudah mengantongi 14 lesakan hanya dalam 10 laga. Ngeri!
Baca Juga
Advertisement
Kebuasan Erling Haaland tentunya menjadi ancaman bagi semua bek-bek lawan. So, bagaimana cara menghentikan anak muda 22 tahun tersebut?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bagaimana Caranya?
Jaap Stam, legenda Manchester United, memberikan tutorial.
"Anda harus sangat agresif. Ketika lawan menguasai bola, Anda harus terus maju dan bermain di separuh lapangan City. Anda perlu memastikan seseorang untuk selalu sangat ketat dengan Haaland. Jangan sampai dia menguasai bola," kata Stam.
Stam yang merupakan mantan bek tangguh Setan Merah dari 1998 hingga 2001 menambahkan, melawan Erling Haaland dengan cara satu lawan satu bukanlah keputusan yang tepat.
Advertisement
Keroyokan
Tak bisa satu melawan satu, Staam menyebut harus keroyokan untuk menghentikan Haaland.
"Anda juga perlu perlindungan. Jangan mengambil risiko bermain melawannya satu lawan satu dengan banyak ruang di belakang Anda. Itu akan menjadi situasi yang sangat sulit," ujar Stam yang ketika masih aktif bermain terkenal keras serta tanpa kompromi.
Haaland tak hanya membuat pemain bertahan lawan tak bisa tidur nyenyak, tapi juga membuat banyak pelatih berpikir keras.
Ancaman Besar
Tak jarang, untuk mematikan pergerakan Haaland, para pelatih mengubah atau mengatur sistem pertahanan mereka sebaik mungkin.
"Tim lawan terpaksa mengubah atau mengatur pertahanan, karena Haaland adalah ancaman. Mereka mengatakan, perlu menempatkan pemain lini tengah di depannya dengan harapan agar bisa lebih banyak waktu menguasai bola. Tetapi Anda harus membuat pilihan sekarang bagaimana bisa bertahan melawannya," kata Stam.
"Menurut saya, ketika Anda bermain dalam tempo tinggi di lapangan, seseorang harus agresif kepadanya dan pemain lain perlu melindungi Anda," pungkas Stam.
Sumber: Squawka
Advertisement