Bola.com, Jakarta - Dejan Kulusevski meninggalkan Juventus untuk bergabung dengan Tottenham Hotspur pada pertengahan musim lalu. Ya, pada paruh musim 2021/2022, pemain asal Swedia itu cabut dari Turin menuju Inggris.
Keputusannya tersebut ternyata tepat. Dejan Kulusevski merasa senang bisa meninggalkan Juventus dan bermain di Tottenham sebagai pemain pinjaman.
Baca Juga
Joshua Zirkzee Dikabarkan Siap Tinggalkan Manchester United, Napoli dan Juventus Jadi Tujuan Potensial
Dusan Vlahovic Cedera saat Serbia Ditahan Denmark di UEFA Nations League, Juventus Cemas: Siapa Jadi Ujung Tombak untuk Hadapi AC Milan?
Dusan Vlahovic Kirim Pesan buat Thiago Motta: Enakan Main di Timnas Serbia daripada Juventus
Advertisement
Kulusevski tiba di Tottenham pada pertengahan musim 2021/2022 dan akan kembali ke Juventus setelah musim 2022/2023 berakhir. Padahal setengah musim sebelumnya, ia menjadi salah satu pemain inti Bianconeri.
Namun, ia akhirnya tetap memutuskan pergi. Tottenham yang saat itu diasuh Antonio Conte membuatnya tertarik. Pilihannya terbukti tidak salah dan justru tampil lebih baik di Inggris.
Buktinya, jika Dejan Kulusevski perlu 74 pertandingan di Juventus untuk mencetak sembilan gol dan sepuluh assist, ia melakukannya lebih cepat di Tottenham. Saat ini ia sudah mencetak enam gol dan 11 assist dari hanya 29 pertandingan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Senang Bisa Pergi
Dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport, Kulusevski senang bisa pergi dari Juventus. Menit bermain yang terjamin di sana justru membuatnya berpikir ada yang salah ketika ia bermain di sana.
“Pengalaman saya di Juventus? Kadang-kadang di sepak bola memang ada yang salah. Padahal saya tidak mengubah apapun di diri saya, selama di Juventus dan di sini,” katanya.
“Di Inggris, saya bisa jadi hebat dan rasanya semuanya lebih baik daripada di Italia, baik di dalam dan luar lapangan. Di Juve, bagaimanapun ada hal yang salah dari apa yang saya coba lakukan.”
Advertisement
Demi Masa Depan
Kulusevksi sadar akan kesulitan yang dihadapinya selama berseragam Juventus. Oleh sebab itu, ia mencoba melihat ke depan dan melihat ada peluang untuk melakukan hal yang baru.
“Saya adalah orang yang lebih suka melihat ke depan, daripada ke masa lalu. Saya tidak memiliki masa yang cukup bagus di Juventus. Kalau kalian sadar ada yang tidak baik, maka sulit untuk membalikkan keadaan,” ucapnya.
“Akhirnya saya pilih untuk pergi dari Juventus. Ternyata pilihan untuk meninggalkan italia adalah yang terbaik yang bisa saya lakukan dalam situasi tersebut.”
Ogah Membandingkan
Kulusevski, pernah merasakan bermain di bawah komando Massimiliano Allegri dan Antonio Conte. Saat disinggung perbedaannya, ia enggan membandingkan kedua pelatih. Namun, ia melihat sosok Conte sebagai individu yang menarik.
“Saya tidak ingin mengatakan bahwa yang satu lebih baik dari yang lain, karena saya sangat menghormati Allegri dan Conte,” ujar dia.
“Dan satu hal yang harus dikatakan tentang Conte: Saya tidak pernah bertemu dalam hidup saya, bahkan di luar sepak bola, orang yang termotivasi seperti Antonio Conte.”
Sumber: Gazzetta dello Sport
Disadur dari: Bola.net (Abdi Rafi Akmal, published 26/9/2022)
Advertisement