Bola.com, Jakarta - Arsenal lebih dikenal luas sebagai tim yang mencetak pemain berbakat dan kemudian moncer. Namun tim berjulukan The Gunners juga pernah melakukan pembelian strategis untuk kemudian digadang-gadang menjadi pemain besar.
Pada era Arsene Wenger, Arsenal sangat familiar sebagai pencetak pemain ketimbang mendatangkan wajah baru. Setelah era Arsene Wenger berakhir, tim Meriam London sering membelanjakan pemain baru, bahkan berlabel terburuk.
Baca Juga
Advertisement
Arsene Wenger menjadi terkenal di Arsenal karena menggali permata. Namun tidak setiap polesan yang dia lakukan membuahkan hasil. Terlepas dari sosok Nicolas Anelka atau Kolo Toure yang merupakan anak didiknya yang ciamik, ada beberapa pemain yang ternyata gagal.
Ibaratnya, tidak semua pemain yang disentuhnya berubah menjadi emas. Berikut ini adalah deretan pemain yang dianggap gagal bersinar, meski sejatinya adalah hasil produk Arsene Wenger di Arsenal.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Amaury Bischoff
Arsene Wenger mencium bakat seorang Amaury Bischoff pada musim panas 2008 dari klub Werder Bremen. Langkah yang dilakukan Wenger adalah murni pertaruhan, sebab sang pemain sama sekali tidak dikenal publik.
Benar saja, sang pemain justru dihantam cedera dengan harus menempuh dua kali operasi pangkal paha. Ia hanya mencatatkan 74 menit bermain untuk Arsenal, sebelum akhirnya dilepas The Gunners.
Kemudian Bischoff lebih banyak menghabiskan kariernya di Divisi III Jerman. Namun ia dan Arsene Wenger masih menjalin hubungan yang baik setelahnya.
Advertisement
Juan
Arsene Wenger pernah menggaet talenta Brasil bernama Juan. Bek kiri asal Sao Paulo yang direkrutnya saat masih berusia 19 tahun di musim 2001.
Pada awalnya kiprah Juan cukup menjanjikan dengan membuat dua penampilan untuk Arsenal dan memberikan assist untuk Ray Parlour. Namun kemudian ia menderita cedera ACL yang serius.
Setelah pulih, dia dipinjamkan ke Millwall. Hingga kemudian ia semakin tenggelam, sebab Arsenal punya pemain hebat di posisinya seperti Ashley Cole dan Gael Clichy.
Juan kembali ke Brasil dan memenangkan trofi bersama Fluminense, Flamengo dan Santos. Ia juga memainkan dua caps untuk tim nasional senior Brasil.
Alberto Mendezo
Arsene Wenger mendatangkan Alberto Mendozo untuk bergabung di musim panas yang sama dengan Nicolas Anelka, Emmanuel Petit dan Marc Overmars. Jelas membuat Mendezo kesulitan bersaing.
Wenger mengaetnya dari klub Divisi V Jerman. Wenger melihat Mendezo bermain untuk SC Feucht melawan ESC Rangierbahnhof Nurnberg, kemudian dibawanya ke London.
Pertaruhan Wenger kembali berhasil dengan nihil. Mendezo gagal menunjukkan potensinya di Arsenal, setelah bermain 11 kali dalam lima musim, meski menandai debutnya dengan gol melawan Birmingham City di Piala Liga.
Advertisement
Stathis Tavlaridis
Arsene Wenger mendatangkan sosok Stathis Tavlaridis dari klub Yunani, Iraklis di tahun 2001. Arsenal hanya perlu mengeluarkan uang 1 juta pounds untuk pemain berusia 21 tahun.
Situasinya tidak semudah itu, karena ia harus bersaing dengan legenda Arsenal semacam Sol Campbell, Martin Keown, Tony Adams dan Kolo Toure di poisi bek tengah.
Tavlaridis hanya mengoleksi 8 caps di Arsenal untuk kemudian pindah ke Liga Prancis bergabung dengan Lille dan St-Etienne.
Stefan Malzo
Pemain lain dalam daftar ini adalah Stefan Malzo, yang mencetak gol pada debutnya di Arsenal. Ia digaet Wenger dari 1860 Munchen di musim panas 1999.
Malzo punya catatan dua gol dalam 14 penampilan sebagai gelandang di Arsenal. Tepat dua tahun sejak kedatangannya, Malz dijual ke Kaiserslautern.
Malzo sering berjuang melawan cederanya. Ia hanya membuat 33 penampilan di Bundesliga dalam empat musim. Pada akhir karirnya, ia bermain di tingkat ke-11 sepak bola Jerman.
Advertisement
Kaba Diawara
Nama Kaba Diawara pernah menghiasi sosok pemain penuh potensi di era 90-an. Selain di Arsenal, ia punya pengalamannya bermain di Marseille dan PSG.
Sebagai seorang striker, Kaba Diawara hanya menghabiskan enam bulan di Arsenal dan Marseille. Kemudian ia dipinjamkan hingga empat kali dalam tiga tahun di PSG.
Perpindahan pinjaman itu termasuk kembali ke Inggris dengan bermain di Blackburn Rovers dan West Ham. Namun lagi-lagi Diawara gagal mencetak gol di Premier League.
Tomas Danilevicius
Arsenal merekrut Tomas Danilevicius pada tahun 2000, setelah mencetak gol sebagai pemain trial dalam pertandingan pramusim melawan Barcelona.
Debut Danilevicius di Premier League datang setelah menggantikan Thierry Henry, dalam laga kontra Sunderland yang berakhir 2-2. Sebuah keputusan unik Wenger karena Danilevecius hanya punya dua caps, itu pun sebagai pemain pengganti.
Benar saja, ia tidak berkembang dan dipinjamkan ke Dunfermline di Liga Skotlandia. Thomas Danilevicius kemudian banyak menghabiskan karier di kasta kedua Italia dan kini menjadi Presiden federasi sepak bola Lithuania.
Sumber: Planet Football
Advertisement