Bola.com, Jakarta - Kisah tak enak Manchester United (MU) di markas Manchester City, masih terus bergulir. Publik membicarakan beragam skenario yang 'seharusnya' dan 'tidak seharusnya' menjadi pilihan Erik ten Hag.
Pada umumnya, publik memberi kritikan tajam terkait pola permainan dan pemain yang mendapat kesempatan turun. Bagaimana tidak, pasukan Old Trafford seakan tak berdaya, terutama pada satu jam waktu berjalan.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Walhasil, kekalahan 3-6 dari sang rival sekota memberi pelajaran berharga bagi Marcus Rashford dkk. Skor tersebut menjadi yang paling menyakitkan sepanjang musim, selain kala bersua Brentford.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Teror
Oleh karena itu, wajar jika kekalahan memalukan dari Manchester City beberapa waktu lalu terus meneror Pelatih Manchester United, Erik ten Hag. Legenda Setan Merah, Roy Keane, ikut mangkel.
Hanya saja, sang legenda tak secara spesifik menyoroti kekalahan 3-6 di Etihad Stadium. Keane sepertinya jengkel karena Erik ten Hag sama sekali tak memberikan kesempatan bermain kepada Cristiano Ronaldo.
"Saya pikir MU menunjukkan rasa tidak hormat kepada Cristiano Ronaldo," ketus Keane. Ten Hag memainkan formasi 4-2-3-1. Senjata utama eks pelatih Ajax Amsterdam tersebut adalah Marcus Rashford, yang diharapkan bisa menjadi target man sekaligus pencetak gol ulung.
Â
Advertisement
Tak Boleh
Namun, hingga ditarik keluar pada menit ke-59, tak satupun gol yang dicetak Rashford. Gol balasan Setan Merah datang dari aksi Antony Santos dan 'brace' Anthony Martial, yang masuk menggantikan Rashford.
Menurut Keane, Ten Hag tak seharusnya membiarkan Cristiano Ronaldo manyun di bangku cadangan. Terlebih dalam derbi Manchester. "Saya pikir dia masih satu di antara pemain terhebat yang pernah ada," kata Keane, yang bermain untuk MU dari 1993 hingga 2005.
Keane juga heran terkait sikap ambigu Ten Hag serta petinggi MU. Jika memang Bang Dodo sudah tak dibutuhkan lagi, biarlah pemain 37 tahun itu pergi. “Saya pikir dia seharusnya dilepaskan sebelum akhir bursa transfer. Saya pikir manajer menahannya," kata Keane.
Â
Dia KO
Sejak kedatangan Ten Hag, Cristiano Ronaldo KO. Dia tak lagi jadi andalan. Dari tujuh laga Premier League musim ini, CR7 lima kali masuk sebagai pemain cadangan dengan total bermain hanya 207 menit.
Cristiano Ronaldo benar-benar sudah tak dianggap lagi. Padahal, secara fisik dan permainan, dia sejatinya belum habis.
Ketidakpercayaan Ten Hag membuat pemain kesayangan Sir Alex Ferguson itu semakin bernafsu cabut dari Old Trafford. The Daily Telegraph mewartakan, Ronaldo sudah pasang kuda-kuda untuk segera bebas dari genggaman Ten Hag pada Januari 2023.
Â
Advertisement
Sabar Menanti
Graeme Souness, seorang pundit kenamaan di negara Raja Charle III senada dengan Keane. Souness ikut nyemprot Ten Hag.
"Tidak sopan untuk tidak memainkannya. Saya tidak percaya dengan pejelasan Ten Hag. Saya pikir Anda menunjukkan lebih banyak rasa tidak hormat dengan tidak memainkannya," ketus Souness.
Kini, publik pecinta sepak bola Liga Inggris dan fans MU tengah menunggu apa yang bakal menjadi keputusan manajemen. Setidaknya, mereka akan memberikan evaluasi selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Lalu, setelah itu barulah khalayak tahu nasib sebenarnya Cristiano Ronaldo.
MU Terpuruk
Advertisement