Sukses


Cristiano Ronaldo dan 5 Bintang yang Dibuang dari Skuad: Kebanyakan Ngambek, Berantem dengan Manajer

Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo menolak untuk turun sebagai pemain pengganti dalam laga Manchester United melawan Tottenham Hotspur awal pekan ini.

Ronaldo ngacir duluan ke ruang ganti pada menit ke-89. The Athletic juga melaporkan bahwa sang striker telah meninggalkan Old Trafford sebelum peluit penuh waktu ditiup.

"Ya, Cristiano Ronaldo menolak untuk bermain. Harus ada konsekuensinya. Ini penting untuk sikap dan mentalitas tim," kata manjaer MU, Erik Ten Hag.

 “Kami akan memiliki refleksi tetapi juga untuk semua orang, saya memberikan peringatan di awal musim," lanjutnya.

Erik Ten Hag lalu menghukum Cristiano Ronaldo dengan memberinya skors untuk laga melawan Chelsea, berlatih terpisah dengan tim utama, dan denda sebesar gaji dua pekan.

Cristiano Ronaldo bukan satu-satunya pemain yang pernah mengalami nasib ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Pierre-Emerick Aubameyang (2001)

Pierre-Emerick Aubameyang ditendang oleh Mikel Arteta untuk pertandingan Arsenal melawan Southampton karena pelanggaran disiplin.

Striker asal Gabon tu dikeluarkan karena melanggar protokol, membuat manajer Mikel Arteta tidak punya pilihan lain.

“Saya pikir kami telah sangat konsisten, bahwa kami memiliki hal-hal tertentu yang tidak dapat dinegosiasikan dalam tim yang telah kami tetapkan sebagai klub," kata Arteta saat itu.

Aubameyang terlambat kembali dari perjalanan resmi ke luar negeri. Tidak ada perbaikan dalam hubungannya dengan sang manajer. Dia dijual ke Barcelona sebulan kemudian.

3 dari 6 halaman

Nicolas Anelka (2010)

Nicolas Anelka menunggu hingga 2010 untuk merasakan Piala Dunia pertamanya.

Tapi, Anelka justru membuat  paruh waktu pertandingan penyisihan grup Piala Dunia Prancis melawan Meksiko, mantan striker Chelsea itu membidik dan memaki manajer Raymond Domenech.

Akibatnya, Anelka dipulangkan dari Afrika Selatan dan dia kemudian menolak untuk meminta maaf.

“Saya menghina seorang pelatih yang telah dihina oleh seluruh Prancis, seorang pelatih yang tidak pernah memenangkan apa pun selain Ligue 2 dan turnamen Toulon!" katanya ketus.

Prancis tersingkir dari Piala Dunia di babak grup dan Domenech dipecat. Anelka diberi skorsing 18 pertandingan dari sepak bola internasional karena perilakunya.

4 dari 6 halaman

Roy Keane (2001)

Roy Keane tidak senang dengan fasilitas pelatihan Timnas Irlandia untuk Piala Dunia 2022. Dia mengumumkan bahwa dia keluar dari tim nasional segera setelah itu tetapi manajer Mick McCarthy meminta dia tetap tinggal.

Tetapi setelah Keane memberikan wawancara yang eksplosif, pelatih kepala mengkonfrontasi pemain MU itu. Keane bereaksi dengan marah, memarahi McCarthy.

“Saya tidak menilai Anda sebagai pemain, saya tidak menilai Anda sebagai manajer, dan saya tidak menilai Anda sebagai pemain. Anda sebagai pribadi," kata Keane.

Keane dikeluarkan dari tim akibat wawancara itu.

5 dari 6 halaman

Alan Shearer (1999)

Newcastle, setidaknya di tahun 1990-an, adalah tim favorit kedua semua orang. Tapi ada sedikit momen panas yang terjadi pada legenda mereka, Alan Shearer.

Manajer saat itu, Ruud Gullit meninggalkan Shearer dan Duncan Ferguson dari starting line-up pada pertandingan melawan rival sengit Sunderland pada 1999.

Newcastle kemudian kalah dalam 1-2 di St James' Park dan Gullit bahkan mengatakan bahwa permainan menurun ketika Shearer dan Ferguson masuk di babak kedua.

Langkah itu terbukti fatal bagi pelatih asal Belanda itu, yang mengundurkan diri tiga hari kemudian.

6 dari 6 halaman

Carlos Tevez (2011)

Carlos Tevez dicadangkan dan bahkan dicopot dari jabatan kapten Manchester City menjelang pertemuan dengan Wigan pada tahun 2011. Pemain Argentina itu dianggap tidak setia setelah menyatakan keinginannya untuk meninggalkan klub.

Vincent Kompany mengambil alih ban kapten secara default.

"Alasannya sederhana," kata manajer City saat itu, Roberto Mancini. "Carlos ingin pergi karena alasan keluarga. Saya menghormati pendapatnya tetapi Carlos masih di sini karena kami tidak menemukan solusi untuknya. Dia pemain yang fantastis bagi kami, seseorang yang bisa mencetak 20 gol dalam satu musim, tetapi saya memutuskan di musim panas bahwa Vinnie adalah kaptennya."

Tevez didenda beberapa minggu gaji dan tidak diberi bonus loyalitas. Namun, dia tidak pergi sampai 2013. Tevez lalu mengamankan kepindahan ke Juventus.

Sumber: Daily Star

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer