Bola.com, Jakarta - Graham Potter akan menjalani laga reuni dengan mantan timnya, Brighton, pada pekan ke-14 Liga Inggris 2022/2023 saat Chelsea bertandang ke The American Express Community Stadium, Sabtu (29/10/2022) malam WIB. Jelang laga, ia membeberkan apa perbedaan di antara dua tim tersebut.
Sembilan pertandingan pertamanya bersama Chelsea memiliki catatan yang luar biasa, yaitu tidak pernah kalah. Hal ini seperti sebuah kejutan karena di Brighton, Potter bukanlah manajer bergelimang trofi.
Baca Juga
Advertisement
Saat disinggung soal perbedaan nasibnya di Chelsea dan Brighton itu, Potter menyadari ada satu hal mendasar. Hal tersebut adalah faktor keberuntungan yang dimiliki Chelsea lebih besar daripada Brighton.
“Kami semua ingin menang. Perbedaannya adalah soal keberuntungan. Kami berhasil memenangkan pertandingan, mungkin dengan sedikit keberuntungan, tetapi Brighton tidak punya keberuntungan sebanyak itu,” ucap dia dilansir dari Football London.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bisa Punya Lebih Banyak Poin
Brighton saat ini berada di peringkat ke-9 klasemen sementara dengan koleksi 15 poin. Kubu tuan rumah tertinggal enam poin dari Chelsea yang duduk di peringkat ke-5.
Menurut Potter, Brighton seharusnya bisa saja punya poin yang lebih banyak daripada Chelsea. Masalahnya itu tadi, keberuntungan yang biasanya tak memihak Brighton.
“Saya dan De Zerbi berdua sama-sama berada dalam tekanan karena ini adalah Premier League. Kami berdua ingin menang. Saya harus akui mereka adalah tim yang bagus. Kalau kita menyingkirkan soal keberuntungan, mereka akan punya lebih banyak poin,” katanya.
Advertisement
Tak Yakin Dapat Sambutan Hangat
Potter tak banyak berharap saat ia kembali ke stadion yang pernah jadi rumahnya selama tiga musim terakhir. Jika memang tak dapat sambutan hangat, ia tidak masalah.
Potter menyadari waktunya memang tidak tepat. Kepindahannya ke Chelsea terjadi pada September 2022 atau ketika Liga Inggris sudah bergulir. Sedangkan Brighton sedang bagus-bagusnya dengan proyek jangka panjang yang seharusnya ia kerjakan.
“Momennya tidak bagus untuk semua orang. Saya sempat berbicara ke orang-orang dan mereka mengatakan bahwa orang-orang di Brighton mendukung keputusan saya [untuk pindah]. Tetapi saya tidak akan naif, tentu itu bukan pendapat universal,” ucapnya.
Tak Pernah Menang
Pertemuan Chelsea dan Brighton ini akan jadi upaya Potter memperbaiki The Blues. Dalam tiga pertemuan terakhir, pertandingan kedua tim ini berakhir imbang.
Chelsea yang saat itu diasuh Thomas Tuchel kesulitan mengalahkan Brighton yang masih ditangani Potter.
Jadi pertemuan nanti juga jadi tantangan bagi Potter untuk menguji seberapa jauh pemahamannya dengan mantan timnya tersebut. Ia akan diharapkan penggemar Chelsea bisa mendulang poin penuh di laga tersebut.
Sumber: Football London
Disadur dari: Bola.net (Abdi Rafi Kamal, published 29/10/2022)
Advertisement