Bola.com, Jakarta - Manajer Chelsea, Graham Potter, menelan pil pahit saat bertandang ke bekas klubnya, Brighton, dalam lanjutan Liga Inggris 2022/2023 di AMEX Stadium, Sabtu (29/10/2022) malam WIB.
Tidak tanggung-tanggung, Chelsea kalah 1-4 dari Brighton. Parahnya lagi, dua gol lawan tercipta berkat bunuh diri Trevoh Chalobah dan Ruben Loftus-Cheek.
Baca Juga
Foto: Momen Perkelahian Erling Haaland dengan Paul Van Hecke saat Man City Bertandang ke Brighton di Liga Inggris
Kata-Kata Pep Guardiola usai Menelan 4 Kekalahan Beruntun dalam Karier Melatihnya: Selalu Ada yang Pertama di Hidup...
Update Pep Guardiola Terkait Badai Cedera Man City Jelang Vs Brighton di Liga Inggris
Advertisement
Ketika ditanya mengapa timnya bisa kalah telak di laga ini, berikut jawaban sang manajer. "Pertama-tama, kita harus mengakui bahwa Brighton adalah tim yang bagus," ujar Potter di laman resmi Chelsea.
"Kami seharusnya bisa mencari cara untuk menang dan bermain dengan lebih baik di laga ini. Namun ada beberapa hal mungkin yang membuat kami kalah di laga ini," sambung Potter.
"Kami mungkin kalah karena masalah taktikal atau intensitas dan mungkin juga tim lawan bermain lebih baik daripada kami. Jadi saya harus menganalisis pertandingan ini dan melihat bagaiman saya bisa memperbaiki performa kami," ia menandaskan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ogah Minta Maaf
Pada pertandingan tersebut, Graham Potter juga mendapatkan sambutan sinis dari suporter Brighton. Ia dicemooh sebelum, selama, dan sesudah pertandingan.
Potter paham apa yang dirasakan oleh para fans, tapi ia menolak untuk meminta maaf telah meninggalkan Brighton. Bahkan menurutnya, ia merasa bangga telah membuat tim bejulukan Seagulls itu menjadi seperti sekarang ini.
“Saya tidak perlu meminta maaf. Saya pikir saya melakukan pekerjaan dengan baik di klub dan meninggalkannya di tempat yang baik tetapi orang-orang berhak atas pendapat mereka."
"Itu bagian dari proses. Anda harus menderita dan merasakan sakit untuk tumbuh dan menjadi lebih baik. Tidak ada yang mengatakan kami adalah artikel yang selesai. Kami harus mengambil rasa sakit hari ini dan belajar darinya."
Advertisement
Bukan Salah Formasi
Di laga ini, Potter membuat sejumlah eksperimen dalam susunan line up-nya. Namun eksperimen ini gagal total.
Potter menilai kekalahan itu bukan disebabkan oleh perubahan formasi dan taktik yang ia lakukan. "Penyebabnya bukan karena pergantian formasi kami," buka Potter yang dikutip Football London.
"Selama bulan Oktober ini kami memiliki jadwal yang sangat padat. Karena beberapa alasan, kami kehilangan sejumlah pemain kami belakangan ini," terang Potter.
"Ada Reece James, Kalidou Koulibaly, Wesley Fofana, dan N'Golo Kante yang harus mengalami cedera ini. Jadi adalah situasi yang sulit bagi kami untuk bisa menurunkan tim terbaik kami."
Sumber: BBC, Chelsea, Football London
Liga Inggris Eksklusif di Emtek
Advertisement