Bola.com, Jakarta - Tak ada yang tak mungkin dan semua indah pada waktunya. Itulah kira-kira semboyan hidup Lee Harper. Kalian tahu siapa Harper? Dia adalah pelapis kiper utama Arsenal, David Seaman, dari 1994 hingga 1997.
Kisah Harper bak hikayat Cinderella. Sebelum berlabuh ke Arsenal, tak ada yang mengenal Harper. Dia merupakan penjaga gawang non-liga di klub antah berantah, Sittingbourne.
Baca Juga
5 Rangkaian Hot News Timnas Indonesia yang Mengguncang Nusantara Siang Ini : Pengakuan Mengejutkan Coach Nova sampai Kegeraman Warganet
Masih Viral, Timnas Indonesia Setara Manchester United Siang Ini, Lho Kok Bisa ?
Mungkin Kalian Lupa, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia Sepanjang Pekan Lalu : Dahsyat, Muncul 4 Nama Calon Naturalisasi sampai Ribut Wasit
Advertisement
Namun, pada suatu hari di musim panas 1994, keberuntungan datang menyatroninya. Harper yang kala itu masih berusia 22 tahun, diboyong raksasa Liga Inggris, Arsenal dengan harga 150 ribu pounds.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mimpi Masa Kecil
Harper memang sudah lama berangan-angan ingin menjadi pemain profesional. Hanya saja, pria kelahiran 30 Oktober 1971 itu tak berani berkhayal terlalu tinggi untuk bermain di klub sebeken Arsenal.
Ini jelas kejutan! Harper ingat, saat itu tim pelatih Arsenal datang untuk menonton di Moor Green. Rombongan Arsenal melihat penampilan Harper, kemudian mengantar ke rumah dan mengundang untuk uji coba.
Dua laga menjadi tantangan Harper, yakni kontra Charlton dan Crystal Palace. "Mereka cukup melihat untuk memberi saya kontrak itu. Jadi itu adalah suatu kehormatan dan mimpi. Saya selalu percaya saya bisa melakukannya dan itu terbayar pada akhirnya," katanya.
Advertisement
Sangat Bangga
Bermain di kompetisi tertinggi sekelas Premier League tentu saja membanggakan sekaligus mendebarkan. John Ryan, eks pelatih Sittingbourne, memberikan nasihat dan wanti-wanti kepada Harper.
Apalagi, Harper diplot sebagai pelapis Seaman yang agung. Mendapat wejangan berharga, Harper mengangguk mengamini. Dan, hari yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba. Pada 15 Maret 1997, Harper harus berdiri di bawah mistar.
Profesor Arsene Wenger menunjuk Harper sebagai kiper utama melawan Southampton. Hal itu terjadi menyusul cedera yang mendera Seaman dan kiper pengganti lainnya, yakni John Lukic.
Jadi Nyata
Harper kini setim dengan sederet bintang yang dulu hanya bisa dilihatnya dari layar kaca. Mereka antara lain Tony Adams, Martin Keown, Patrick Vieira, dan Dennis Bergkamp.
Semangat Harper berkobar-kobar. Hasilnya, The Gunners menang 2-0 berkat lesakan Stephen Hughes dan Paul Shaw. Debut sempurna.
Tak berhenti sampai di situ, Harper juga mendapat kepercayaan dalam laga-laga selanjutnya. Walau tak sekinclong Seaman, tapi setidaknya Harper tak malu-maluin. Terbukti, dia bertahan selama tiga tahun di bawah asuhan Wenger.
Advertisement
Kenangan Manis
Setelah memberi jasa untuk Arsenal, Harper melanjutkan petualangannya ke beberapa klub lain. Dermaga tersebut adalah Queens Park Rangers (1997-2001), Walsall (2001-2002), Northampton Town (2002-2007), Milton Keynes Dons (2007), dan terakhir, Kettering Town (2007-2010).
"Ada begitu banyak kenangan indah selama bertahun-tahun dan saya bisa melihat kembali karier saya dengan penuh kasih," kata Harper, menoleh kisah hidupnya yang bak dongeng itu.
Sumber: Planetfootball
Arsenal Berjaya
Advertisement