Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo benar-benar sudah menunjukkan diri tidak lagi ingin berada di Manchester United. Penyebabnya karena Ronaldo sudah tidak bisa lagi menyelamatkan hubungannya dengan manajer Erik ten Hag.
Fakta tersebut secara gamblang diceritakan Cristiano Ronaldo kepada Piers Morgan dalam acara Piers Morgan Uncensored on TalkTV, Senin (14/11/2022) dini hari WIB. Ronaldo menceritakan setiap detail masalah yang dialaminya sejak musim panas lalu sampai saat ini.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20
Advertisement
Semua bermula dari kedatangan Erik ten Hag yang membuat Ronaldo meminta ingin dijual. Sayangnya, ketika itu MU tak menemukan calon pembeli Ronaldo.
Sang pemain kemudian mangkir dari pramusim MU. Puncaknya adalah saat Ronaldo menolak bermain laga saat Manchester United menjamu Tottenham di Old Trafford, Kamis (20/10/2022) dini hari WIB.
Setelah itu, Ronaldo merasa dikhianati oleh Erik ten Hag dan sejumlah orang penting di MU. Inilah yang menjadi penyebab utama CR7 sudah tak lagi betah di Old Trafford.
Erik ten Hag ternyata bukan pelatih pertama yang pernah terlibat konfrontrasi dengan Cristiano Ronaldo. Pada masa lalu, terdapat beberapa pelatih yang pernah mengalami hubungan buruk serupa. Siapa saja?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Carlos Queiroz
Cristiano Ronaldo sebenarnya sudah lama mengenal Carlos Queiroz. Keduanya mulai sering berhubungan ketika berada di Manchester United saat Carlos Queiroz menjadi asisten Sir Alex Ferguson.
Sayangnya, hubungan keduanya tak harmonis saat Carlos Queiroz memimpin Timnas Portugal pada 2008-2010. Puncaknya terjadi pada Piala Dunia 2010 ketika Carlos Queiroz dan Ronaldo memiliki silang pendapat mengenai laga melawan Spanyol.
Dalam laga tersebut, Carlos Queiroz menginginkan Portugal bermain lebih bertahan, sedangan Ronaldo menginginkan sebaliknya. Walhasil, Portugal ketika itu kalah 0-1 dari Spanyol.
Advertisement
Jose Mourinho
Sama-sama berasal dari Portugal dan punya agen yang serupa, sebenarnya relasi Jose Mourinho dan Cristiano Ronaldo cukup baik. Namun, keduanya diketahui punya hubungan yang buruk ketika Mourinho menukangi Real Madrid.
Ketika itu, Mourinho kecewa dengan permainan dari Ronaldo. Lantas, The Spesial One mengkritik gaya permainan dari CR7.
"Semua orang mengatakan Anda pemain terbaik di dunia, jadi tunjukkanlah. Anda ternyata bermain buruk," kata Mourinho yang dituturkan kembali oleh Emmanuel Adebayor.
Pada 2013, Mourinho kemudian meninggalkan Real Madrid. Ketika itu, reaksi Ronaldo hanya dingin dan memikirkan kelanjutan kariernya.
"Saya tidak khawatir tentang apa yang dilakukan Mourinho. Saya khawatir mengenai masa depan dan soal Real Madrid," tegas Ronaldo saat itu.
Paulo Bento
Tak hanya Carlos Queiroz, Cristiano Ronaldo juga pernah berkonflik dengan Paulo Bento saat menukangi Timnas Portugal. Ketika itu, keduanya berselirih pada Piala Dunia 2014.
Paulo Bento harus kehilangan jabatannya ketika Portugal babak belur di Piala Dunia 2014 karena tidak lolos dari fase grup. Sempat beredar kabar, Ronaldo menjadi orang yang mendukung di balik pemecatan Paulo Bento.
"Saya tidak ingin berpikir Ronaldo memengaruhi pemecatan ini. Ketika Anda kalah, Anda tahu ada orang yang lebih baik. Ketika Anda menang, Anda larut dengan suka cita. Saya tidak mengharapkan apapun dari Ronaldo," tegas Paulo Bento.
Advertisement
Maurizio Sarri
Cristiano Ronaldo berkonflik dengan Maurizio Sarri saat masih bermain untuk Juventus. Penyebabnya adalah Ronaldo tak terima diganti dua laga beruntun oleh Sarri.
Keputusan tersebut membuat Ronaldo murka. Kemarahan pertama Ronaldo terjadi saat Juventus menghadapi Lokomotiv Moscow di Liga Champions.
Ronaldo sempat marah kepada Sarri saat masih duduk di bangku cadangan. Kemudian momen pertama terjadi saat menghadapi AC Milan. Ketika diganti, Ronaldo langsung masuk ke ruang ganti.