Bola.com, Jakarta - Masih ingat Teerasil Dangda, Kiatprawut Saiwaeo, dan Suree Sukha? Apa kabar mereka sekarang? Dulu, tepatnya tahun 2007, ketiganya pernah jadi buah bibir di mana-mana.
Hal itu terjadi setelah mereka tercatat sebagai pemain klub beken Liga Inggris, Manchester City. Satu yang pasti, belum ada pemain asal Indonesia yang sanggup mendekati klub tersebut.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Kehadiran trio Thailand tak lepas dari peran Thaksin Shinawatra. Shinawatra, yang merupakan mantan Perdana Menteri Thailand mengambil alih City.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Angin Segar
Kehadiran Shinawatra bisa membawa angin segar. Ditukangi Sven-Goran Eriksson sebagai pelatih, The Citizens berburu amunisi baru, tiga di antaranya adalah Dangda dkk.
guna memboyong ketiganya, City merogoh kocek 40 juta pounds atau setara Rp754 miliar. Namun, dalam perjalanannya, ketiganya hanya sebatas pajangan di bangku cadangan alias gabut, lalu dibuang ke klub lain sebagai pemain pinjaman.
Ironisnya, mereka tak memenuhi syarat izin kerja di Inggris. Di akhir cerita, akhirnya pulang kampung setahun berselang. Eriksson sebenarnya kurang begitu setuju. Pasalnya, baik Dangda, Saiwaeo, maupun Sukha dianggap belum cukup pengalaman bertarung di Liga Inggris.
Tapi Eriksson tak bisa berbuat apa-apa, karena bos besar Shinawatra sudah bertitah. Oke, sekarang yuk kita flashback sebentar alias mendengar kembali curhat mereka.
Advertisement
Teerasil Dangda
Dangda baru berusia 19 tahun ketika dia bergabung dengan City. Apa katanya? "Waktu di City sangat membantu karena saya mendapatkan pengalaman berharga,” kata Dangda.
“Itu memperluas visi dan saya belajar pentingnya memiliki sikap yang benar untuk lebih meningkatkan diri saya. Yang terpenting, itu membantu untuk mengambil keputusan melanjutkan karier sepak bola," katanya.
"Saya juga harus beradaptasi dengan cara Eropa dalam disiplin dan mentalitas. Saya belajar harus memiliki kepercayaan diri dalam teknik dan keterampilan dan dengan itu saya dapat menembus beberapa nilai sosial tradisional Asia seperti senioritas," kata striker berusia 34 tahun, yang kini bermain untuk BG Pathum United.
Kiatprawut Saiwaeo
Saat pindah ke City, Saiwaeo berusia 21 tahun. Tapi, seperti kedua koleganya, Saiwaeo juga hanya sekali mengenakan seragam The Citizens. Selanjutnya dia dipinjamkan ke klub Belgia, Club Brugge KV.
Di klub barunya itu, Saiwaeo juga KO. Dia tak mampu bersaing di tim utama. Dia lalu memutuskan pulang ke Thailand. Mantan bek tengah yang saat ini berusia 36 tahun itu terpantau membela Police Tero.
Advertisement
Suree Sukha
Dia pensiun sejak dua tahun lalu, tepatnya pada 2020. Muangkan United merupakan klub terakhirnya sebelum memutuskan gantung sepatu dalam usia 38 tahun.
Apa katanya tentang memori City? "Saya percaya pada diri sendiri. Saya yakin bisa melakukannya. Tidak ada hubungannya dengan politik,” kata Sukha.
"Sangat bagus pemain Thailand memiliki kesempatan ini. Saya ingin melakukan pekerjaan dengan baik di City. Thaksin adalah pemiliknya, dan dia mengatakan ingin meningkatkan sepak bola Thailand," sebutnya, mencoba membela diri.
Man City Kehilangan Kekuatan?
Advertisement