Sukses


4 Bintang Arsenal Era Invincibles yang Jadi Pelatih: Belum Ada yang Prestasinya Sensasional

Bola.com, Jakarta - Fans Arsenal tidak akan pernah bisa melupakan skuad Invincibles yang tidak terkalahkan dalam semusim di Liga Inggris Kini beberapa pemain yang ada dalam skuad itu sudah menjadi pelatih atau manajer.

Bek tengah Arsenal kala itu, Kolo Toure, menjadi nama terakhir yang menjadi manajer setelah ditunjuk membesut Wigan. Toure mencatatakan 36 penampilan saat Arsenal meraih Invincibles.

Dia sempat menjadi asisten pelatih di Timnas Pantai Gading, Celtic dan Leicester. Sebelum Toure, sudah ada empat mantan Arsenal era Invincibles yang banting setir menjadi pelatih.

Bahkan jumlah ini bisa bertambah karena beberapa mantan pemain Gunners ini juga sedang menimba ilmu kepelatihan. Bisa saja nanti jumlahnya tidak hanya lima pemain seperti saat ini.

Tetapi sebelum menyimak calon-calon pelatih berbakat, kita simak dahulu empat mantan pemain Arsenal era Invincibles yang sudah menjadi pelatih. Langsung saja ke daftarnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

1. Patrick Vieira

Patrick Vieira mengawali karier kepelatihan saat mengambil alih kendali tim cadangan Manchester City pada 2013. Dia kemudian resmi menjadi pelatih untjuk pertama kalinya di New York City pada 2015.

Viera menghabiskan waktu dua tahun di MLS dan memimpin New York City hingga ke playoff pertama mereka, lalu hijrah ke Nice pada 2018. Sayang dia tidak begitu sukses dan akhirnya dipecat pada Desember 2020, setelah menderita lima kekalahan berturut-turut.

Hanya butuh enam bulan bagi dia untuk kembali menangani tim saat menggantikan Roy Hodgson di Crystal Palace. Sejak saat itu, Viera telah menempa reputasi sebagai salah satu manajer muda paling cemerlang di Premier League.

 

3 dari 5 halaman

2. Freddie Ljungberg

Setelah memutuskan gantung sepatu pada 2014, Ljungberg menjadi pelatih Arsenal U-15 dua tahun kemudian. Setelah hanya enam bulan dalam peran itu, ia bergabung dengan Wolfsburg sebagai asisten Andries Jonker.

Hanya enam bulan Ljunberg di sana karena Jonker dan stafnya termasuk dia dipecat hingga. Dia kemudian kembali ke Arsenal sebagai pelatih kepala U-23 pada 2018. Setelah tampil mengesankan dalam peran itu, ia dipromosikan menjadi staf pelatih tim utama Unai Emery setahun kemudian.

Ketika Emery dipecat November itu, Ljungberg ditunjuk sebagai pelatih sementara, bertanggung jawab dalam enam laga dan memenangkan satu pertandingan. Dia kembali ke peran asisten selama sisa musim itu dan kini belum mengambil pekerjaan kepelatihan lagi.

 

4 dari 5 halaman

3. Thierry Henry

Bintang tim Invincibles adalah Thierry Henry, tetapi karier manajerialnya belum sesukses itu. Setelah melatih di akademi Arsenal, ia bergabung dengan Timnas Belgia sebagai asisten pada 2016, membantu mereka finis ketiga di Piala Dunia 2018.

Dia meninggalkan Belgia bulan Oktober 2018 untuk menggantikan Leonardo Jardim di mantan klubnya, AS Monaco. Butuh waktu lebih dari sebulan untuk memenangi pertandingan pertamanya saat timnya berada di zona degradasi Ligue 1.

Meskipun membawa Cesc Fabregas di jendela transfer Januari, ia dipecat setelah memimpin 20 laga. Henry kemudian mengambil alih di Montreal Impact, memimpin mereka ke play-off MLS, sebelum mengundurkan diri pada Februari 2021 dan bergabung kembali dengan staf pelatih Belgia.

 

5 dari 5 halaman

4. Sol Campbell

Campbell yang memiliki peran penting menjaga pertahanan Arsenal era Invincible mengambil langkah pertamanya sebagai asisten pelatih Trinidad and Tobago pada 2017. Setelah kurang dari 18 bulan ia ditunjuk sebagai manajer Macclesfield Town.

Campbell mampu membuat perubahan menakjubkan dengan memenangi delapan laga untuk mengamankan klub dari degradasi. Dia pergi pada akhir musim itu karena klub mengalami kesulitan finansial sebelum mengambil alih Southend United.

Dia tidak dapat menciptakan kembali sihirnya di Roots Hall karena mereka terdegradasi dari League One. Hingga akhirnya Campbell meninggalkan pekerjaannya.

Sumber: Mirror

Selama tiga tahun ke depan Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Group menjadi pemegang hak siar English Premier League (EPL). Kompetisi bergengsi ini akan ditayangkan secara gratis di stasiun televisi SCTV dan bisa dinikmati secara live streaming dengan berlangganan di Vidio. Sobat Bola.com mau tahu detailnya? Klik tautan ini.

 

Video Populer

Foto Populer