Bola.com, Jakarta - Winger Manchester United (MU), Marcus Rashford, saat ini berstatus top scorer klub musim ini setelah mencetak gol kesembilannya dalam kemenangan 2-0 atas Burnley di Carabao Cup, Kamis (22/12/2022) dini hari WIB. Gol membuat Marcus Rashford seperti hidup kembali, di mana ia juga cemerlang bersama Timnas Inggris di Piala Dunia 2022.
Mengambil bola di tengah lapangan, Marcus Rashford berlari sepanjang lapangan, mengecoh pemain bertahan Burnley, dan mencetak gol dengan sangat apik untuk mengamankan kemenangan 2-0 untuk The Red Devils.
Baca Juga
Advertisement
Padahal setahun lalu, Rashford tak punya kepercayaan diri untuk mengeksekusi, apalagi mencoba, gol yang begitu berani.
Kehilangan keyakinan, Rashford pun sampai kehilangan tempat di Timnas Inggris. Lima gol yang dicetaknya pada musim lalu menjadi yang terendah sejak tampil bersama MU pada 2016.
Ia hanya bermain penuh sebanyak tiga kali, di mana agennya juga sempat berpikir untuk memindahkannya dari Old Trafford.
Namun, sebuah gol yang menakjubkan di Old Trafford pada ajang Carabao Cup, selain tiga gol yang dicetaknya untuk Timnas Inggris di Piala Dunia 2022, menggarisbawahi sudah kembalinya Rashford ke performa semula.
Dengan tak adanya bayang-bayang Cristiano Ronaldo lagi di MU, Marcus Rashford punya kesempatan untuk melangkah dan menjadi striker utama dan mesin gol Manchester United.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peluang Jadi Mesin Gol Andalan
MU memang saat ini masih aktif mencari striker baru. Namun, dengan kemungkinan tidak akan ada yang datang mengisi posisi itu pada bursa transfer Januari 2023, Marcus Rashford memiliki kans untuk menjadikan posisinya menjadi miliknya seorang dan membuktikan kemampuannya untuk waktu yang kama.
Pemain berusia 25 tahun itu sudah mencetak sembilan gol pada musim ini, dengan Erik ten Hag dan jajaran kepelatihan juga sangat berharap Rashford bisa mencetak lebih dari 20 gol.
Mengingat semangat baru sudah ditemukan oleh Rashford, tentu aneh melihat Gareth Southgate menepikannya saat melawan Prancis di perempat final Piala Dunia 2022 dan hanya memberi waktu selama lima menit akhir. Padahal saat itu Inggris butuh penyeimbang.
Rashford hampir mencetak gol dengan tendangan bebas dalam masa injury time dan membuat banyak yang bertanya apakah dia akan bisa membobol gawang Prancis seandainya mendapatkan lebih banyak waktu pada laga tersebut.
Advertisement
Awal Mula Sempat Merosot, Cedera Jadi Penyebab
Namun, merosotnya performa Marcus Rashford, yang dimulai sekitar 18 bulan lalu, jelas tidak terelakkan. Ia bermain dengan menahan rasa sakit selama beberapa tahun, karena latar belakang cedera dan sakit.
Cedera pergelangan kaki mulai musim 2020/2021 dan diikuti patah tulang punggung karena tekanan ganda. Ia juga sempat menunda operasi karena masalah bahu yang berlangsung lama untuk bermain bersama Inggris di Euro 2020.
Artinya Rashford melewatkan banyak hal pada awal musim lalu, sementara pemecatan Ole Gunnar Solskjaer dari kursi manajerial MU dan kekacauan karena penunjukkan sementara Ralf Rangnick membuat Rashford kehilangan kelanjutan pelatihan yang dibutuhkannya.
Pada pengujung musim lalu, Rashford menimbang apa yang perlu dilakukan, secara mental dan fisik, untuk bisa mengembalikan performanya ke level terbaik.
Berkembang Bersama Erik ten Hag
Marcus Rashford melakukan program pelatihan intensif selama seminggu di Nike HQ di Portland, Oregon, selama musim panas. Itu semua demi memastikan dirinya dalam kondisi prima untuk mengikuti tur pramusim MU.
Investasi itu terbayar dengan awal musim yang mengesankan, yang membuatnya kembali dipanggil memperkuat Timnas Inggris dan mendapatkan tempat di skuad The Three Lions saat Piala Dunia 2022.
Orang-orang di MU memuji bagaimana Erik ten Hag mengelola para pemainnya dan terbukti dengan kebangkitan Rashford. Begitu ia tiba, Erik ten Hag membuat Rashford merasa begitu diinginkan dan memiliki keyakinan penuh terhadap dirinya.
Rashford berkembang pesat di bawah asuhan Erik ten Hag dan mengungkapkan seperti apa peran yang dibuat oleh manajer asal Belanda itu terhadap dirinya.
"Ini adalah energi yang sama sekali berbeda di klub dan tempat latihan. Itu menempatkan saya dengan kepala yang lebih baik dan saya merasa sangat termotivasi. Itulah yang saya perjuangkan. Kadang saya berjuang dengan lebih menekankan mentalitas," ujar Rashford.
Sumber: Mirror
Advertisement