Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 telah berakhir dan para pemain yang selama satu bulan berada di Qatar sudah kembali ke klub masing-masing untuk kembali berkompetisi di sisa musim 2022/2023. Premier League bahkan sudah dimulai pada Senin (26/12/2022), di mana kebiasaan boxing day tidak hilang meski Piala Dunia kali ini digelar pada musim dingin.
Khusus di Liga Inggris, para pemain yang tampil di Piala Dunia 2022 malah ada yang sudah bertanding pada tengah pekan ini, yaitu di ajang Carabao Cup, di mana beberapa klub besar seperti Manchester City, Liverpool, dan Manchester United, sudah bermain.
Advertisement
Nama-nama seperti Kevin de Bruyne dan Ilkay Gundogan sudah kembali membela Man City saat menang 3-2 atas Liverpool. Bahkan Kevin de Bruyne yang gagal membawa Belgia melangkah jauh di Piala Dunia 2022 mampu tampil luar biasa dengan mencetak dua assist.
Begitu pun Marcus Rashford yang langsung mencetak gol untuk The Red Devils setelah kembali dari perjuangannya bersama Timnas Inggris di Qatar. Rashford membantu MU melangkah ke perempat final dengan kemenangan 2-0.
Namun, ada beberapa nama yang masih belum hadir, seperti bek Liverpool, Ibrahima Konate, yang bermain bersama Prancis di final. Kemudian Julian Alvarez yang membawa Argentina juara Piala Dunia 2022, belum muncul di skuad Man City.
Lebih dari itu, ada begitu banyak pemain yang merumput di Liga Inggris, menjadi tulang punggung klub Premier League, tampil apik di Piala Dunia 2022 lalu. Siapa saja mereka?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
7. Ivan Perisic
Ivan Perisic merupakan pemain yang sangat krusial, selain Luka Modric, di skuad Kroasia. Meski sudah berusia 33 tahun, Perisic tetap mampu memperlihatkan performa terbaik dalam membawa Kroasia melangkah hingga ke semifinal Piala Dunia 2022.
Ia bermain di semua pertandingan yang dijalani Kroasia di Piala Dunia, berkontribusi lewat dua assist ketika menang 4-1 atas Kanada, dan mencetak gol penyeimbang kedudukan saat menghadapi Jepang di 16 besar.
Sayangnya, Perisic gagal membawa Kroasia ke final seperti 2018. Namun, Kroasia berhasil menjadi tim peringkat ketiga setelah mengalahkan Maroko di pertandingan perebutan tempat ketiga.
Advertisement
6. Bruno Fernandes
Bruno Fernandes memperlihatkan performa yang bagus bersama Timnas Portugal setelah datang ke Qatar dengan bermodalkan performa baik bersama Manchester United asuhan Erik ten Hag.
Pemain berusia 28 tahun itu menjadi kunci permainan tim asuhan Fernando Santos. Ia mampu tampil dengan baik memimpin rekan-rekan setimnya saat Cristiano Ronaldo kesulitan dan harus dicadangkan.
Bruno Fernandes tercatat mencetak tiga assist di Piala Dunia 2022 dan mencetak satu gol yang sempat menjadi perdebatan karena ia bermaksud mengumpan kepada Cristiano Ronaldo yang berada di jantung pertahanan lawan.
5. Alexis Mac Allister
Pemain Brighton ini menjadi sorotan karena keberhasilannya turut membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022. Penampilannya yang cemerlang di lini tengah Albiceleste membuatnya mulai dapat perhatian dari klub-klub besar Eropa.
Pemain berusia 23 tahun itu juga mencetak gol ke gawang Polandia dan membantu timnya memuncaki klasemen grup. Kemudian umpannya untuk Angel Di Maria di pertandingan final juga menjadi atribut nyata kontribusi Mac Allister di Piala Dunia 2022.
Meski keberhasilan Argentina begitu diidentikkan dengan sukses Lionel Messi menjadi GOAT yang sejati, tetapi Mac Allister boleh dibilang juga menjadi pahlawan keberhasilan negaranya menjadi juara.
Advertisement
4. Hakim Ziyech
Siapa pun yang melihat penampilan Chelsea pada musim ini akan terkejut melihat sinar kebintangan Hakim Ziyech di Piala Dunia 2022. Ziyech sempat pensiun dari sepak bola internasional setelah berselisih dengan pelatih sebelumnya, Vahid HAlilhodzic.
Namun, komitmennya di Piala Dunia 2022 sangat besar. Ziyech tidak hanya memberikan ancaman di lini depan, tapi juga membantu lini pertahanan dengan semangat dan keinginan untuk bisa membawa timnya melangkah jauh.
Akhirnya banyak penggemar Premier Leaue yang melihat dengan baik mengapa The Blues merekrutnya dari Ajax. Sekarang tergantung kepada Graham Potter untuk mendapatkan yang terbaik darinya di Stamford Bridge.
3. Hugo Lloris
Terlepas dari penampilan Tottenham Hotspur yang kurang apik, Hugo Lloris adalah pemain bintang untuk Prancis, performa luar biasa yang kembali diperlihatkannya di Qatar.
Selain catatan buruk dari penalti yang semakin buruk, ia nyaris tidak permah melakukan kesalahan, dan lagipula kiper tidak pernah diharapkan untuk membuat penyelamatan dari titik 12 pas.
Hanya ada satu clean sheet yang dicatatkan oleh Les Bleus, tetapi banyak momen Lloris muncul untuk penyelamatan, seperti ketika ia menggagalkan usaha Jude Bellingham dalam laga kontra Inggris dan menepis bola hingga membentur tiang ketika pemain Maroko, Jawal El Yamiq, melakukan tendangan salto.
Pada usia 35 tahun, kekalahan dari Argentina lewat adu penalti di final Piala Dunia 2022 kemungkinan akan menjadi pertandingan Piala Dunia terakhir dalam kariernya. Jika benar begitu, ia akan menjadi legenda Prancis.
Advertisement
2. Julian Alvarez
Beruntungnya jadi Alvarez adalah Erling Haaland itu orang Norwegia, bukan Argentina. Jadi itu membuat dirinya masuk starting XI Argentina dengan lebih mudah.
Ia masih harus menjadi pelapis Lautaro Martinez, tapi sejak masuk dalam laga melawan Polandia, tak ada lagi keraguan terhadap dirinya.
Sebuah gol dalam pertandingan itu tercipta, dan ia juga sukses mencetak gol ketika melawan Australia di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Penampilan terbaiknya hadir di semifinal, di mana ia mencetak brace dalam kemenangan 3-0 atas Kroasia.
Hanya Kylian Mbappe yang mencetak gol selain penalti lebih banyak dari Alvarez sepanjang kompetisi. Namun, kembali ke Man City, Alvarez perlu berpikir keras caranya untuk bisa menggeser Erling Haaland dari posisi starter.
1. Emiliano Martinez
Banyak kiper hebat yang tampil berbeda, dan Martinez tentu termasuk dalam kategori tersebut. Kejenakaannya mungkin tidak cocok untuk sebagian orang, tapi tak diragukan lagi pengaruhnya di bawah mistar gawang menjadi kekuatan Argentina.
Kiper Aston Villa itu bermain setiap menitnya, menjadi sosok yang kuat di antara tiang gawang. Ia adalah pahlawan dalam adu penalti melawan Belanda dan Prancis.
Begitu pun dengan penyelamatan yang dilakukannya dari peluang gol Randal Kolo Muani dalam detik-detik akhir perpanjangan waktu pertandingan final Piala Dunia 2022.
Tariannya yang mematahkan hati para pendukung Belanda, dan selebrasi ketika memenangkan penghargaan sarung tangan emas bisa menjadi hiburan tersendiri.
Kurang dari tiga tahun lalu, Martinez adalah pemain cadangan di Arsenal, dan tak pernah membuat satu penampilan pun untuk tim nasional Argentina. Sekarang pada usia 30 tahun, ia berada di puncak dunia.
Sumber: Give Me Sport
Advertisement