Bola.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola Italia mengumumkan bahwa mantan pemain Juventus dan Chelsea, Gianluca Vialli, meninggal dunia. Banyak warisan yang telah ia tinggalkan di Liga Inggris.
Gianluca Vialli meninggal dunia akibat kanker pankreas pada usia 58 tahun, Jumat (6/1/2023) waktu setempat. Penyakit kronis itu kali pertama menggerogoti eks Sampdoria tersebut pada 2017.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Diketahui, pada 2020 kanker yang dideritanya sudah pulih setelah menerima perawatan intensif di Royal Marsden Hospital, London. Akan tetapi, setahun berselang penyakit tersebut kembali menyerang.
Kondisi Gianluca Vialli makin parah sebelum Natal beberapa waktu lalu. Legenda Chelsea dan Liga Inggris itu pun tutup usia setelah berjuang melawan kanker.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri Khas Italia
Gianluca Vialli membawa gaya, keterampilan, dan kesuksesan kontinental ke Liga Inggris sebagai pemain dan manajer, menunjukkan jalan bagi pemain Italia lainnya yang hijrah setelahnya.
Setelah meraih treble langka dengan memenangkan Liga Champions, Piala UEFA, dan Piala Winners, Vialli membawa kebiasaan menangnya ke Chelsea.
Di atas lapangan, ia menghasilkan 21 gol dan 11 assist dalam 58 penampilan Premier League. Dan ketika dia menjadi manajer Italia pertama di liga, dia memimpin The Blues meraih lima trofi dalam dua setengah tahun.
Advertisement
Gelimang Sukses
Selama delapan musim bersama Sampdoria, gol-gol Vialli membantu mengantarkan satu-satunya gelar Serie A klub pada 1990/1991, sementara ia juga memenangkan Piala Winners.
Rekor transfer dunia ke Juventus pada tahun 1992 membuatnya mendapatkan kejayaan Eropa yang lebih besar, saat ia memenangkan Piala UEFA 1992/93 dan Liga Champions UEFA 1995/96, selain trofi domestik.
Setelah menghabiskan seluruh hidup dan kariernya di tanah airnya, Vialli pindah ke luar negeri untuk bergabung dengan Chelsea pada tahun 1996, memimpin gerakan Italia saat Roberto Di Matteo dan Gianfranco Zola bergabung dengannya akhir tahun itu.
Vialli memenangkan Piala FA di musim pertamanya di Stamford Bridge dan kemudian menjadi player-manager selama musim 1997/98.
Legenda Chelsea
Dia segera memimpin Chelsea meraih kejayaan di Piala Liga dan Piala Winners, menjadi manajer termuda yang memenangkan kompetisi UEFA. Dia melanjutkan kejayaannya dengan kemenangan di Piala Super UEFA melawan Real Madrid.
Pada 1998/99, Vialli memastikan finis ketiga, performa terbaik klub selama 29 tahun, dan pada 1999/2000 ia memenangkan Piala FA keduanya, sebelum mendalangi kemenangan atas Manchester United di Charity Shield.
Vialli pergi pada tahun 2000 dan sempat menangani Watford, setelah membuat bekas tak terhapuskan di Stamford Bridge. Banyak penggemar Chelsea merasa kedatangan dan masa jabatannya meletakkan dasar untuk kesuksesan yang mengikutinya sejak saat itu.
Â
Advertisement