Bola.com, Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, meminta pemilik Chelsea, Todd Boehly, jangan buru-buru memecat Graham Potter dari posisi pelatih. Desakan supaya memecat Potter menguat setelah Chelsea tersingkir dari babak ketiga Piala FA dengan skor 0-4 dari Man City, Senin (9/1/2023) dini hari WIB.
Man City terlalu superior atas Chelsea pada laga di Stadion Etihad tersebut. Padahal, The Citizen tidak menurunkan beberapa bintangnya, termasuk Erling Haaland dan Kevin De Bruyne.
Baca Juga
Advertisement
Man City bahkan sudah unggul 3-0 dalam 38 menit pertama melalui gol Riyad Mahrez, penalti Julian Alvarez, dan sumbangsih Phil Foden. Mahrez kembali mencatatkan namanya di papan skor, kali ini melalui titik penalti, lima menit sebelum bubaran.
Kekalahan itu menambah buruk rekor Chelsea. The Blues tercatat menelan enam kekalahan dalam sembilan pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Tekanan terhadap kelanjutan masa depan Graham Potter makin meningkat. Chelsea sudah tersingkir dari Piala FA dan Carabao Cup, serta tercecer di peringkat ke-10 Liga Inggris. Namun, Guardiola yakin pelatih berkebangsaan Inggris itu pantas mendapatkan lebih banyak waktu untuk membuktikan dirinya dan mengubah nasib klub.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komentar Guardiola soal Nasib Potter
"Saya ingin bilang ke Todd Boehly, menyenangkan bertemu dengannya. Namun, berilah Potter waktu. Saya tahu hasil itu penting di klub di klub-klub besar, tetapi saya akan tetap bilang berilah dia waktu," kata Guardiola, seperti dikutip Sky Sports.
“Saya pikir pada babak kedua hari ini dia dan apa yang dia lakukan di Brighton luar biasa. Semua manajer butuh waktu dan dia butuh waktu di musim pertama (di Chelsea)."
"Saya dapat hasil bagus di Barcelona pada musim pertama, tetapi kami punya Lionel Messi, jadi satu musim sudah cukup. Tetapi ya, semua orang idiot (dalam manajemen sepak bola). Bermain melawan Man City di level kami di Piala Carabao atau Piala FA tidaklah mudah. Bukan untuk Graham, Chelsea atau tim mana pun," imbuhnya.
Advertisement
Potter Menderita Jadi Manajer Chelsea
Manajer Chelsea, Graham Potter mengaku menderita sebagai manajer The Blues. Chelsea semakin terpuruk. Di Liga Inggris, The Blues terdampar di posisi ke-10. Chelsea juga baru tersingkir dari Piala FA 2022/2023.
Potter menolak menanggapi tekanan dari fans dan kritikus, terutama membandingkan dengan pendahulunya yang membawa Chelsea lumayan sukses, Thomas Tuchel.
"Jelas kami menderita dan itu tidak baik sama sekali. Anda dapat memahami rasa frustrasi para penggemar dan kami menghargai itu. Selalu ada pendapat dan kritik lain karena hasilnya belum positif," kata Potter via Daily Mail.
Makin Tertekan
Tersingkir dari Piala FA dengan hasil parah, kalah 0-4 dari Manchester City, Potter semakin tertekan.
"Hasil dalam waktu singkat tidak positif. Anda dapat membuat alasan, mencari alasan, atau Anda dapat mengatakan itu tidak cukup baik. Keduanya benar," lanjutnya
"Kami harus tetap bersama, saling mendukung dan saya yakin kami akan mendapat dukungan dari para pendukung ketika mereka melihat hasil yang bagus."
Advertisement
Rekor Buruk Chelsea
Sejak menjadi manajer Chelsea, Potter hanya sekali meraih kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir.
- Chelsea Vs Arsenal 0-1
- Man City Vs Chelsea 2-0
- Newcastle Vs Chelsea 1-0
- Aston Villa Vs Chelsea 1-0
- Chelsea Vs Bournemouth 2-0
- Nottingham Forest Vs Chelsea 1-1
- Chelsea Vs Man City 0-1
- Man City Vs Chelsea 4-0
Sumber: Sky Sports