Bola.com, Jakarta - Chelsea dan Atletico Madrid memiliki cerita sendiri terkait pembelian dan penjualan pemain. Bukan rahasia lagi, dua klub asal Liga Inggris dan Liga Spanyol tersebut punya tradisi khusus dalam bursa transfer.
Kisah Alvaro Morata, Radamel Falcao, Fernando Torres, Diego Costa, dan Thibaut Courtois tak kalah seru. Mereka seolah meneruskan apa saja yang terjadi dengan Jao Felix, Tiago, Jimmy Floyd Hasselbaink, Jesper Gronkjaer, Maniche, dan Filipe Luis. Percayalah!
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Jika tak percaya, segera lahap deh informasinya di bawah ini :
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alvaro Morata
Pada 2017, Morata bergabung dengan Chelsea. Nilai transfer tergolong besar, yakni 60 juta pounds. Namun, setelah awal yang baik, ia dengan cepat mulai kehilangan bentuk dan kepercayaan diri.
Dia menjadi sosok yang kerap di Stamford Bridge. Dia akhrinya pergi ke Atletico Madrid, di mana dia bermain selama dua musim dan mencetak 22 gol dalam 61 pertandingan. Ia sempat menjadi skuad Juventus, dan tergolong yahud.
Â
Advertisement
Radamel Falcao
Falcao adalah satu di antara sejumlah nama besar yang reputasinya rusak setelah mengalami masa sulit di Inggris. Dia berjuang selama masa pinjaman di Manchester United dan Chelsea, di mana dia hanya mencetak satu gol dalam 10 pertandingan liga.
Padahal, betapa hebatnya El Tigre ketika dia bermain untuk Atletico. Dia datang ke Madrid dari Porto dalam kesepakatan rekor klub.
Â
Fernando Torres
Torres menjadi satu di antara sedikit pemain yang bisa mendapatkan cinta dari penggemar fanatik Atletico. Torres sanggup menggapai situasi itu.
Dia menjadi sumber optimisme bagi tim yang sedang berjuang tepat setelah pergantian abad. Torres adalah kapten Atletico saat masih remaja.
Dia cepat menjadi pemain paling menarik di Spanyol dengan torehan 82 gol dalam 214 pertandingan liga, sebelum pindah ke Liverpool pada 2007. Selama waktunya di Merseyside, Torres merupakan penyerang terbaik di dunia.
Dia mencetak 65 gol dalam 102 pertandingan sebelum membuat langkah kontroversial yang memecahkan rekor ke Chelsea. Tapi, Torres mengalami kesulitan di Stamford Bridge karena banyak yang diharapkan darinya.
Dia tidak mencetak gol sebanyak yang dia lakukan di masa lalu, tetapi dia masih menjadi bagian penting dari kemenangan klub di Liga Champions dan Piala FA pada tahun 2012.
Setelah waktu yang mengecewakan dengan Chelsea, dia dipinjamkan ke AC Milan dan kembali disambut sebagai pahlawan di Atletico. Pada 2018, ia memenangkan trofi besar pertamanya bersama tim kampung halamannya, Atletico, sebelum mengakhiri kariernya di Jepang.
Torres memenangkan Piala Dunia dan dua Kejuaraan Eropa. Dia adalah pencetak gol terbanyak ketiga Spanyol sepanjang masa. Karena itu, para penggemar Atleti melihatnya sebagai ikon.
Â
Advertisement
Thibaut Courtois
Kiper muda ini datang ke Chelsea ketika dia masih remaja sebagai bagian dari pencarian klub untuk bakat baru di seluruh dunia. Sejak Petr Cech menghalangi jalannya ke tim utama, ia dipinjamkan ke Atletico untuk melanjutkan perkembangannya.
Courtois bermain untuk Atletico selama tiga musim berturut-turut. Selama itu, ia menjadi satu di antara kiper terbaik di La Liga dan menjuarai Liga Europa, Copa del Rey, dan La Liga.
Dia kembali ke Chelsea dan menjadi penjaga gawang nomor satu selama empat tahun. Selama itu mereka memenangkan dua gelar liga dan Piala FA dan Piala Liga. Pemain timnas Belgia ini memutuskan pindah ke Real Madrid pada tahun 2018 dan bertahan hingga kini.
Â
Diego Costa
Costa adalah penyerang yang tangguh dan agresif yang memimpin barisan dengan baik saat klub berada pada puncak kesuksesannya. Ia bagian penting dari musim perebutan gelar pada 2014 ketika dia mencetak 36 gol di semua kompetisi.
Penampilannya menarik perhatian dari Liga Inggris, Chelsea, lalu membelinya seharga 32 juta pounds. Costa hanya bermain dalam 89 pertandingan liga untuk tim London Barat. Tapi dia mencetak 52 gol dan memenangkan dua gelar liga selama itu.
Dia kembali ke Atletico dan bermain di bawah asuhan Diego Simeone. Kali keduanya bersama klub kurang berhasil, karena dia hanya mencetak 12 gol liga sebelum pergi dengan hubungan baik tahun lalu.
Sumber: Khelnow
Advertisement