Sukses


Cerita di Balik Jim Ratcliffe, Calon Pembeli MU: Sudah Kaya Raya, Mancunian Pula

Bola.com, Jakarta - Pengusaha terkaya di Inggris, Sir Jim Ratcliffe, mengonfirmasi bakal mengajukan penawaran untuk membeli saham Manchester United (MU). Memiliki dana hingga ratusan triliun rupiah, Ratcliffe tak kesulitan untuk menjadi pemilik MU.

Saham Tim Setan Merah sudah dimiliki keluarga Glazer sejak 2005 lalu. Keluarga tajir asal Amerika Serikat tersebut membeli saham MU secara bertahap.

Hingga akhirnya mereka bisa menguasai 90 persen saham MU setelah menghabiskan dana yang menembus angka 970 juta poundsterling. Setelah menguasai Manchester United selama hampir 18 tahun, keluarga Glazer memutuskan untuk menjual saham mereka.

Perwakilan keluarga Glazer, Avram Glazer dan Joel Glazer, menyebut penjualan saham The Red Devils sebagai opsi terbaik untuk membuat klub menjadi lebih. Langkah ini disebut sebagai strategi jitu untuk lebih mengembangkan Manchester United.

Sebelum melihat MU bakal diakuisisinya, tidak ada salahnya mengulik tentang sosok Jim Ratcliffe. Berikut ini sedikit cerita mengenai sosoknya yang merupakan calon kuat pemilik baru tim Setan Merah.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Punya Kekayaan Rp235 Triliun

Menurut laporan Forbes, Jim Ratcliffe memiliki kekayaan bersih hingga 12,7 miliar poundsterling atau setara dengan Rp 235,19 triliun. Sebagian besar pemasukannya berasal dari INEOS, perusahaan kimia yang didirikannya sejak 1998.

Dengan jumlah kekayaan tersebut, pria bernama lengkap James Arthur Ratcliffe tersebut bercokol di posisi teratas orang terkaya di Inggris Raya versi Forbes. Adapun di daftar orang terkaya di dunia, dia menempati peringkat 111.

Sebelum berminat membelai saham MU, Sir Jim Ratcliffe telah mengakuisisi tim Ligue 1, OGC Nice dan tim asal Swiss, FC Lausanne-Sport di bawah naungan INEOS.

Dia juga sempat menawar saham mayoritas Chelsea di angka 4,25 miliar poundsterling. Namun, penawaran tersebut ditolak oleh direksi Tim London Biru.

3 dari 6 halaman

Tertarik Beli MU

Jim Ratcliffe pertama kali mengungkapkan ketertarikan membeli MU terjadi pada musim panas lalu. Salah seorang juru bicaranya dengan tegas Ratcliffe tertarik mengakuisisi The Red Devils.

Saking kayanya, Ratcliffe akan merogoh kocek sendiri untuk membeli MU, alias tanpa perl meminjam sepeser pun uang dari orang lain. "Jika klub tersebut dijual, Jim jelas merupakan calon pembeli,” kata juru bicaranya.

Jim Ratcliffe bakal berinvestasi besar-besaran pada pemain baru, dan memodernisasi Old Trafford. Ia juga dibesarkan di Kawasan Kota Manchester. Artinya menjadi kebanggaan tersendiri jika memiliki Old Trafford dan MU.

4 dari 6 halaman

Fans Sejati MU

Ratcliffe juga dikenal sebagai penggemar MU sejak lama. Seperti tak tahan melihat situasi tim kesayangannya itu, Ratcliffe pun memutuskan untuk turut serta melakukan investasi dan akan mengambil alih kendali klub.

Ratcliffe lahir di Failsworth, Lancashire, sebuah kota penyangga di luar Manchester. Ia tinggal di sana hingga usia 10 tahun dan kemudian pindah ke Hull, Yorkshire.

Ratcliffe baru-baru ini mengaku meski memiliki tiket terusan Chelsea selama bertahun-tahun, ia sebenarnya adalah fans MU.

Ratcliffe kecil hampir setiap minggu untuk menonton MU yang kala itu atau pada era kepemimpinan Sir Matt Busby. Dengan demikian, Ratcliffe merupakan seorang Mancunian (sebutan untuk orang Manchester yang menjadi penggemar MU).

Pada tahun 1999 dia berada di Stadion Nou Camp ketika United bangkit untuk mengalahkan Bayern Munchen 2-1 dan memenangkan Liga Champions.

5 dari 6 halaman

Perjalanan Karier

Pekerjaan pertama Ratcliffe adalah bergabung bersama perusahaan minyak Esso. Ia kemudian pindah ke sebuah perusahaan swasta Amerika Serikat pada 1989.

Ia hanya menjadi entrepreneur pada usia 40 tahun, sebagai co-founder INPEC dan kemudian pada 1998 membentuk Ienos di Hampshire dan membeli saham dari mitranya.

Perusahaan tersebut menggunakan utang hasil timbal balik yang tinggi untuk membiayai transaksi. Membeli operasi yang tidak diinginkan dari perusahaan besar seperti ISI dan BP.

Pada 2006, Ineos membeli unit penyulingan dan petrokimia BP Innovene, membuat perusahaan penyulingan itu beroperasi di lima negara Eropa dan Kanada.

Ineos keluar dari Inggris pada 2010, memindahkan kantor pusat mereka dari Hampshire ke Rolle, Swiss. Langkah tersebut dikatakan telah menyelamatkan Ratcliffe dan perusahaannya sekitar 100 juta pound per tahun karena pajak yang lebih rendah.

Sumber: The Sun

6 dari 6 halaman

Intip Peringkat MU di Premier League 2022/2023

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer