Bola.com, Jakarta - Gelandang Manchester United (MU), Casemiro, harus absen dalam laga kontra Arsenal pada pekan 21 Liga Inggris yang digelar di Emirates Stadium, Minggu (22/1/2023) malam WIB. Situasi ini seakan membuat masalah yang harus dihadapi MU tak pernah berakhir.
Kepergian Casemiro dari Real Madrid pada musim panas lalu mengubah nasib dari kedua klub, baik yang ditinggalkan maupun yang baru didatanginya.
Baca Juga
Ruben Amorim Keluhkan Sorotan Media: Lebih Banyak Wawancara di Man Utd dalam Seminggu Dibanding 4 Tahun di Sporting
Ruben Amorim Akui Joshua Zirkzee Frustrasi saat MU Imbang Vs Ipswich Town: Jujur Kami Khawatir
Liga Inggris: Timnya Imbangi MU, Manajer Ipswich Town Mengaku Sempat Kegocek Ruben Amorim
Advertisement
Pemain asal Brasil itu menjadi satu di antara rekrutan utama MU dan datang ke Old Trafford untuk merasakan tantangan baru setelah memenangkan lima trofi Liga Champions dan tiga trofi La Liga dalam 10 tahun kariernya di Santiago Bernabeu.
Kedatangan Casemiro di Old Trafford pun membuat performa MU benar-benar menjadi lebih baik. Pemain asal Brasil ini pun mulai menjadi starter di Old Trafford sejak Oktober 2022.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengakuan Toni Kroos
Sementara Real Madrid, setelah kepergiannya, tampak agak goyah dalam mempertahankan gelar juara La Liga Spanyol. Toni Kroos, mantan rekan setimnya di Santiago Bernabeu, juga mengungkapkan kesulitan Los Blancos dalam beradaptasi setelah kepergian Casemiro.
"Saya terkejut dengan kepergian Casemiro. Rumor itu muncul dua hari sebelumnya, tetapi selalu ada banyak rumor dan seringkali tidak terjadi apa-apa. Namun, ketika dia membeitahu saya, tentu saya sedih karena mulai mengingat-ingat tahun-tahun kami besama dan hal-hal yang kami menangkan besama," ujar Toni Kroos kepada program TV Spanyol, Universo Valdano.
"Peran saya sedikit berubah dengan kedatangan Aurelien Tchouameni. Dia lebih sering keluar dari posisinya ketimbang yang dilakukan Case. Itu memaksa saya untuk lebih bertahan, tetapi saya juga menyukainya. Itu tidak terlalu mengubah banyak hal, meski mungkin sedikit lebih defensif," lanjutnya.
Dengan adanya perubahan yang dirasakan Real Madrid saat sudah ditinggalkan Casemiro, bukan tidak mungkin MU juga merasakan hal serupa ketika sang pemain harus absen dalam laga kontra Arsenal karena hukuman akumulasi kartu.
Berikut deretan statistik yang bisa menggambarkan bagaimana tanpa kehadiran Casemiro Real Madrid harus berjuang musim ini, dan seberapa besar kemungkinan MU sangat merindukannya pada laga kontra Arsenal itu.
Advertisement
Berkontribusi Beri 7 Kemenangan Beruntun Real Madrid
Real Madrid sebenarnya memecahkan sebuah rekor saat menyabet gelar juara La Liga Spanyol pada musim lalu. Los Blancos mencatatkan tujuh kemenangan berturut-turut pada akhir Oktober hingga pertengahan Desember 2021.
Casemiro menjadi starter dalam setiap kemenangan itu dan hampir selalu ada selama perjalanan kemenangan itu.
Dalam semua kompetisi musim ini, Real Madrid hanya memenangkan lima dari 10 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Mereka juga hanya meraih tujuh poin dari lima pertandingan terakhir di La Liga, kehilangan poin melawan Girona, Rayo Vallecano, dan Villarreal.
Â
Spesialis Tekel
Pada musim lalu, Casemiro menempati peringkat kesembilan di La Liga Spanyol untuk urusan tekel. Casemiro mencatatkan 79 tekel sukses.
Pada musim ini, Real Madrid tidak memiliki pemain satu pun pemain dalam 30 besar pemain teratas di La Liga untuk urusan tekel.
Selama musim lalu, di mana Real Madrid menjadi juara, Casemiro mencatatkan 65 blok, sembilan lebih banyak dari pemain lain di La Liga.
Â
Advertisement
Catatan Sentuhan Bola
Casemiro juga menempati peringkat kesembilan untuk sentuhan terbanyak di La Liga Spanyol musim lalu dan menempati posisi kelima untuk operan di sepertiga lapangan terakhir.
Dalam kekalahan final Piala Super dari Barcelona pada akhir pekan lalu, Real Madrid kesulitan mendapatkan pijakan untuk menghadapi lini tengah dengan formasi belian.
Kuartet Sergio Busquets, Frenkie de Jong, Gavi, dan Pedri mencatatkan lebih dari 350 sentuhan.
Sebaliknya, Ernesto Valverde, Luka Modric, Toni Kroos, dan Eduardo Camavinga, plus Dani Ceballos sebagai pengganti, mencatatkan hanya 217 sentuhan atau 49 persen lebih sedikit.
Mereka kehilangan sosok di lini tengah untuk bisa mengganggu ritme permainan Barcelona.
Â
Catatan Poin Paruh Musim Real Madrid
Jika meihat fase saat ini dengan membandingkannya pada periode yang sama musim lalu, Real Madrid hanya terpaut satu poin dalam jumlah pertandingan yang sama, yaitu 16 laga.
Persaingan lebih kuat pada tahun ini. Real Madrid mendapatkan 39 poin dari 16 laga pada Desember 2021, dengan unggul delapan poin di atas Sevilla yang berada di posisi kedua dan 16 poin di atas Barcelona yang ada di posisi ketujuh.
Pada musim ini, dengan torehan 38 poin dari 16 laga, Real Madrid tertinggal tiga poin dari Barcelona yang berada di puncak dan hanya unggul tiga poin dari Real Sociedad di posisi ketiga.
Untuk apa yang tampaknya akan menjadi perebutan gelar yang melelahkan, Real Madrid bisa melakukannya dengan kualitas dan pengalaman yang dimiliki Casemiro.
Â
Advertisement
Peningkatan Poin MU Setelah Kehadiran Casemiro
Sejak Casemiro masuk starting XI MU asuhan Erik ten Hag pada Oktobe 2022, MU telah mengumpulkan 27 poin dari 12 laga. Tidak ada tim di Premier League yang mengumpulkan poin yang sama dengan periode yang sama pula.
Pada musim lalu, MU hanya meraih 1,52 poin per pertandingan. Dengan kebeadaan Casemiro di starting XI pada musim ini, The Red Devils meraih 2,25 poin per pertandingan.
Â