Bola.com, Jakarta - Akhirnya, kesabaran berbuah legit. Reiss Nelson boleh membusungkan dada. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, mulai memberikan atensi khusus kepada winger berusia 23 tahun itu.
Reiss Nelson memang bukan tulang punggung Arsenal guna mengarungi perjalanan panjang Liga Inggris 2022/2023. Setidaknya, dia sudah mendapatkan angin segar. Kini, tantangan ada dalam diri Arteta, apakah berani atau tidak memberikan menit bermain yang lebih banyak.
Baca Juga
Advertisement
"Arteta mengatakan, kalau dia telah melihat perubahan yang sangat baik dalam permainan saya. Khususnya dalam hal mentalitas," kata Nelson. Tak hanya menyanjung, Arteta, membetot semangatnya lewat kritikan membangun.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Motivasi Khusus
"Dia mengatakan itu bukan kemampuan terbaik saya. Saya bisa melaukannya lebih baik lagi. Terkadang, saya memang tak memahami bagaimana harus memaksimalkan peluang yang ada di depan saya," imbuh pesepak bola kelahiran 10 Desember 1999.
Nelson, dalam beberapa pekan terakhir, memang sukses mencuri perhatian. Pada Oktober tahun lalu misalnya, anak muda ini tampil sangar kala bentrok kontra Nottingham Forest dalam lanjutan Premier League 2022/2023, di Emirates Stadium.
Â
Advertisement
Kalah Pamor
Menang telak 5-0, Nelson yang masuk menggantikan Bukayo Saka pada menit ke-27 menyumbang dua gol. Kendati jarang jadi starter, sukses The Guners masih bercokol di puncak klasemen dengan torehan 50 poin tak lepas dari kontribusi Nelson.
Nelson memang masih kalah moncer dari meriam Arsenal lainnya macam Saka, Eddie Nketiah, Gabriel Martinelli, dan Martin Odegaard. Akan tetapi, melihat perkembangannya yang luar biasa, Arteta bisa memolesnya menjadi senjata rahasia dalam perburuan gelar musim ini.
Â
Sudah Lama
Nelson sudah lama berkostum Arsenal. Setelah mendapat pelajaran di Akademi Arsenal selama 10 tahun terhitung sejak 2010, si mata elang itu naik pangkat ke tim senior pada 2017.
Kala itu, persaingan keras terjadi di zona Nelzon, yakni pemain sayap. Arsenal memutuskan untuk 'menyekolahkan' sang pemuda demi jam terbang. Mereka mengirim Nelson ke klub Jerman, Hoffenheim, pada 2018/2019.
Â
Advertisement
Fight Back
Tak hanya ke Jerman, Nelson juga pernah merasakan kerasnya Liga Belanda di bawah kibaran panji-panji Feyenoord pada 2021/2022. Merantau jauh ke kampung orang tak membuat Nelson nelangsa. Sebaliknya, dia menjadikan semua itu sebagai pelecut elan dan dia berhasil.
Kini, setelah kembali ke klub yang sangat dicintainya lahir bathin, Nelson siap 100 persen bertarung habis-habisan. Tentu saja, semua itu demi menegakkan kembali nama besar Arsenal di kompetisi domestik dan zona Eropa.
"Saya mendapat banyak pelajaran selama dipinjamkan ke klub lain dan saya ingin membawanya ke Arsenal," kata Nelson. Mainkan, Nelson!
Sumber: Footballtransfers
Arsenal, Waspadalah
Advertisement