Bola.com, Jakarta - Manchester City dalam performa menurun di Liga Inggris musim 2022/2023. Sang juara bertahan masih belum mampu menjaga posisi sebagai penguasa klasemen.
Man City saat ini berada di peringkat dua Premier League dengan 45 poin dari 21 pertandingan. Tidak buruk, tapi torehan ini tidak sebaik musim-musim sebelumnya untuk standar Man City.
Baca Juga
Advertisement
Jika dibandingkan dengan musim lalu, dalam jumlah pertandingan yang sama (21), Man City sekarang meraih delapan poin lebih sedikit. Bahkan saat ini Man City membiarkan Arsenal duduk di puncak klasemen dengan nyaman.
Beberapa pekan terakhir menjadi bukti kesulitan Man City. Mereka dikalahkan Tottenham dan Manchester United dalam pertandingan yang seharusnya menguntungkan skuad Josep Guardiola.
Situasi ini membuat kondisi sang juara bertahan tampak buruk. Man City bermasalah dengan inkonsistensi. Yuk simak apa saja penyebabnya:
Berita video highlights pekan ke-16 Liga Inggris 2022/2023, pertandingan antara Manchester City melawan Brentford, Sabtu (12/11/22).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sisi Sayap Kurang Ganas
Man City dikenal sebagai salah satu tim terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Skuad Josep Guardiola bahkan bisa bermain tanpa striker dan masih mencetak banyak gol.
Masalahnya, jika dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, saat ini ancaman Man City dari sisi sayap tampak lebih lemah. Kepergian Gabriel Jesus dan Raheem Sterling sepertinya cukup merugikan tim.
Memang masih ada Ryad Mahrez dan Jack Grealish yang bisa bermain melebar, tapi kedua pemain ini lebih sering menusuk ke tengah. Man City tidak punya winger murni yang bermain melebar dan meladeni striker dengan umpan silang akurat.
Advertisement
Lini Belakang Mudah Kedodoran
Kekuatan pertahanan telah jadi salah satu sisi terbaik Man City dalam beberapa tahun terakhir. Namun, musim ini sepertinya mereka sedang mengalami masa transisi untuk para pemain bertahan.
Man City lebih sering terkena serangan balik lawan. Lini belakang mereka menunjukkan sejumlah celah yang bisa diantisipasi lawan dengan cukup mudah.
Kondisi ini dibuktikan dengan jumlah kebobolan Man City. Musim ini Man City sudah kebobolan 21 gol di Liga Inggris saja, tidak cukup bagus untuk level Man City.
Diduga salah satu alasan masalah ini adalah perubahan lini belakang yang terus-menerus. Cedera John Stones dan Ruben Dias memaksa Guardiola mencoba kombinasi berbeda.
Ada Apa dengan Erling Haaland?
Tidak ada yang meragukan potensi Haaland sebagai salah satu calon striker top dunia. Dia sudah mencetak 25 gol dalam 20 pertandingan di Premier League musim ini.
Sayangnya, dalam beberapa pekan terakhir performa Haaland tampak terus menurun. Dia tidak banyak mendapatkan servis di lini depan, bahkan tampak terisolasi.
Tercatat, haaland hanya bisa mencetak dua gol dalam delapan laga tandang terakhir di semua kompetisi. Performa Haaland terus menurun dan Guardiola masih harus mencari jawabannya.
Diduga bukan karena Haaland saja yang bermasalah, tapi juga karena tim Man City yang kurang meladeni striker muda Norwegia tersebut.
Â
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 11/2/2023)
Advertisement