Bola.com, Jakarta - Jauh di mata, dekat di hati. Meski tak lagi mengenakan jersey Arsenal, cinta dan perhatian Bacary Sagna terhadap mantan klubnya itu tak lantas sirna. Sagna berharap, The Gunners bisa merealisasikan target guna memenangkan perburuan gelar Liga Inggris 2022/2023.
"Saya pikir mereka akan tampil sebagai juaranya," kata Sagna yang berjibaku untuk Meriam London selama tujuh tahun, dari 2007 hingga 2014. Secara khusus, defender yang ini berusia 40 tahun melipir ke klub MLS, Montreal Impact, memuji Martin Odegaard.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
"Dia saat ini sudah bermain di level David Silva, Frank Lampard, dan Kevin De Bruyne. Odegaard juga bisa bermain untuk tim besar mana pun di dunia," sanjung Sagna.
Berlebihan? Tentu saja tidak. Odegaard merupakan pemain yang punya keinginan keras untuk terus berkembang. Saat masih berusia 15 tahun, dia adalah satu di antara pemain paling dicari di dunia. Bakatnya begitu luar biasa.
Pada 2014, Martin Odegaard sudah jadi buah bibir. Soalnya, dia mencetak rekor sebagai pemain termuda yang pernah bermain di papan atas Norwegia. Saat itu, usianya baru 15 tahun dan 118 hari.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Petualang Hebat
Dari situ, petualangan sang bocah ajaib kian seru dan menegangkan. Setahun berselang, raksasa Spanyol, Real Madrid, membawanya ke Santiago Bernabeu. Hanya sekejap di tim junior, tak lama kemudian Odegaard naik pangkat ke tim senior Los Blancos. Joss!
Guna mendapatkan menit bermain yang lebih banyak, Madrid meminjamkannya ke Heerenveen, Vitesse, dan Real Sociedad. Akhirnya, Si Putih melepasnya ke Arsenal pada 2021.
Momen terindah yang tak akan pernah dilupakannya selama menjadi pemain El Real, apalagi kalau bukan melakoni debut dalam kemenangan 7-3 atas Getafe. Selain kemenangan, Odegaard masuk sebagai pemain menggantikan idolanya Cristiano Ronaldo.
Kini, di Arsenal, Odegaard tak hanya nyawa di lini tengah tapi juga seorang kapten. Kapten yang akan membawa Arsenal ke singgasana juara setelah tak pernah lagi memenangkannya sejak 2004. Mampukah, Odegaard?
Jelas tak mudah. Namun, melihat perjalanan kariernya yang terus menanjak meski berstatus pemain pinjaman, sepertinya tak ada yang tak mungkin. Seperti apa sih lika-liku sang idola baru yang masih berusia 24 tahun ini?
Â
Advertisement
SC Heerenveen (2016-2018)
Selamat datang di Belanda. Di usia 18 tahun, Madrid meminjamkan Odegaard ke SC Heerenveen. Tak ada yang mudah. Odegaard harus kerja keras dan jangan sampai menyia-nyiakan satu pertandingan pun.
Pada musim pertamanya, Odegaard hanya tampil dalam 17 laga dengan koleksi satu gol dan tiga asis. Musim berikutnya, jalan semakin terjal.
Anak muda itu harus melewatkan 10 laga lantaran cedera. Bangkit dari keterpurukan, Odegaard meledak. Meski hanya mencetak dua gol, tapi dia mendapat kepercayaan dalam 26 laga.
Â
Vitesse Arnhem (2018-2019)
Masih di Negara Kincir Angin, Odegaard kini melanjutkan petualangannya ke Vitesse Arnhem. Meski hanya satu musim, darah muda Odegaard justru tak terbendung di klub barunya ini. Dia jauh lebih produktif.
Si ganteng imut-imut itu hanya melewatkan satu pertandingan liga dan tampil 39 kali di semua kompetisi. Statistiknya juga jauh lebih produktif. Odegaard mencetak 11 gol dan 13 asis serta mencatat keterlibatan gol setiap 136 menit.
Atas penampilannya yang gokil tersebut, Odegaard kontan diganjar sebagai Pemain Muda Bulan Ini liga pada bulan April dan Mei 2019. Dia berstatus sebagai Pemain Terbaik Vitesse Tahun Ini dan terpilih dalam tim Eredivise. Legit!
Â
Advertisement
Real Sociedad (2019-2020)
Kembali ke Spanyol, Odegaard tak lantas merapat ke Real Madrid. Jagoan yang kian matang itu kudu memenuhi takdirnya masih sebagai pemain pinjaman dan kali ini ke Real Sociedad.
Pandemi COVID-19 yang menyerbu seluruh dunia membuat semua liga tersendat-sendat dan akhirnya disetop. Odegaard bermain 36 kali untuk Sociedad di semua kompetisi. Hasilnya, tujuh gol dan sembilan asis.
Dia juga memainkan peran kunci dalam perjalanan klub ke final Copa del Rey, mencetak tiga gol dan menciptakan tiga gol lagi. Meski tak bisa bermain di final yang tertunda satu tahun, ia menerima medali juara setelah Sociedad mengalahkan Athletic Bilbao 1-0.
Â
Arsenal (2021)
Dan...rezeki memang tak ke mana. Sempat kembali ke Santiago Bernabeu dengan harapan bisa medapat tempat di skuad Zinedine Zidane, Odegaard malah termarjinalkan.
Soalnya, dia bukan tipe pemain yang diinginkan Zidane. Walau kecewa, Odegaard tetap berjiwa besar. Siapa yang berani membantah titah Zidane?
Mengemas koper, Odegaard kembali dirental ke Arsenal pada 2021. Pria kelahiran 17 Desember 1998 itu sempat kaget dengan Premier League yang keras dan cepat.
Tapi, berkat tangan dingin bos barunya, Mikel Arteta, Odegaard mulai bisa beradaptasi. Melihat perkembangannya yang mengerikan, Arteta jatuh hati.
Pada tahun itu juga, Arteta meminta manajemen Arsenal untuk segera membungkus Odegaard via kontrak permanen senilai 29 juta pounds. Wow banget kan.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement