Bola.com, Jakarta - Bintang Manchester United (MU) Marcus Rashford berbicara tentang mimpi buruk cederanya di masa lalu menjelang final Carabao Cup melawan Newcastle United.
Baru saja mengalahkan Barcelona di Liga Europa, MU mengalihkan perhatian mereka ke final Carabao Cup hari Minggu melawan Newcastle di Wembley.
Baca Juga
Advertisement
MU memasuki pertandingan tanpa memenangkan trofi apa pun sejak 2017, ini akan menjadi gelar pertama jika berhasil memenangkan duel kontra Newcastle.
Sebaliknya, Newcastle United gagal meraih gelar bergengsi sejak 1968, di mana sejak saat itu puka, MU mendapatkan 40 trofi besar. Ini artinya, Carabao Cup akan sangat penting bagi kedua tim.
Berita Video, Erik ten Hag Komentari Marcus Rashford Usai Jadi Penentu Kemenangan MU pada Minggu (30/10/2022)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terancam Absen
Di sisi lain, MU kemungkinan besar akan tampil tanpa Marcus Rashford. Pemain berusia 25 tahun itu mengalami cedera pergelangan kaki saat bertanding melawan Barcelona pada play-off Liga Europa.
Manajer Erik ten Hag mengakui dia tidak yakin apakah Rashford akan pulih tepat waktu untuk final, menambahkan bahwa pemain internasional Inggris itu akan dinilai menjelang pertandingan.
Anthony Elanga atau Antony bisa dimainkan sebagai gantinya. Sedangkan Anthony Martial belum dapat dipastikan apakah bisa tampil atau tidak.
Advertisement
Kesedihan saat Cedera
Terlepas dari cedera minor terbarunya, Rashford telah melupakan masalah kebugarannya selama bertahun-tahun musim ini untuk menjadi pencetak gol terbanyak United.
Musim lalu Rashford hanya mencetak lima gol dalam 32 penampilan; musim ini dia memiliki 24 dari 36. Selain itu, dua gol hari Minggu dalam kemenangan 3-0 melawan Leicester City membawanya ke hitungan tertinggi dalam satu kampanye.
Berbicara kepada Guardian, sang penyerang memuji kebangkitannya setelah akhirnya mengatasi serangkaian masalah cedera.
"Saya tidak berpikir siapa pun, selain orang-orang di klub, tahu berapa lama saya berurusan dengan masalah itu," kata Rashford.
"Itu bukan hanya satu musim, itu adalah periode waktu di mana setiap hari terasa berat dan Anda harus berkorban."
"Saya selalu menjadi orang yang berada di lapangan sebanyak yang saya bisa, di situlah saya mendapatkan kebahagiaan.”
Sumber: The Guardian