Bola.com, Jakarta - Keluarga Glazers telah menjadi satu di antara pemilik klub olahraga paling kontroversial sejak mengambil alih Manchester United pada Mei 2005. Hal tersebut karena serangkaian kesalahan pengaturan keuangan yang membuat MU terpuruk.
Banyak penggemar dan pakar yang mengkritik sikap mereka terhadap klub. Mereka menuduh keluarga Glazers hanya menggunakan Manchester United sebagai mesin penghasil kekayaan.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Setelah puas mengeruk keuntungan, kini keluarga Glazers berniat menjual Manchester United. Sejumlah investor berbondong-bondong datang membeli Setan Merah yang sari-sarinya telah dihisap.
Para suporter Setan Merah tentunya tidak ingin pemilik baru klub serupa keluarga Glazer. Lalu seperti apa dosa yang pernah The Glazers lakukan di Old Trafford. Pakar keuangan sepak bola Kieran Maguire mengungkapkan tujuh kesalahan pengeluaran yang keluarga AS itu lakukan.
Langsung saja kita simak satu persatu :
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aliran Pendapatan
Old Trafford adalah stadion terbesar di Premier League dengan kapasitas lebih dari 74.000. Berbekal penonton yang selalu penuh di setiap laga, membuat pemasukan dari penjualan tiket sangatlah besar tiap tahun.
Di bawah kepemilikan Glazers, MU telah menghasilkan pendapatan sebesar 7,5 miliar atau lebih dari Rp137,5 triliun dari penjualan tiket dan jalur komersial lainnya di dalam stadion. Lalu di manakah aliran dana tersebut Glazers salurkan?
Advertisement
Tagihan Upah
Gaji pemain dalam sepak bola telah meningkat drastis sejak 2005, termasuk di Premier League maupun Manchester United. Setan Merah harus mengeluarkan 77 juta pounds alias Rp1,4 triliun untuk menggaji para pemainnya tiap tahun.
MU memiliki tagihan upah tertinggi di Premier League. Upah besar tanpa prestasi ini yang kini sedang dibenahi oleh Manajer MU saat ini, Erik ten Hag.
Penghasilan Direksi
Tidak hanya pemain, gaji para direksi Manchester United juga mengalami peningkatan hingga enam kali sejak tahun 2005. Lonjakan pendapatan tertinggi terjadi pada 2018.
Pada 2018, MU harus mengeluarkan 4,1 juta pound atau lebih dari Rp75 miliar untuk menggaji para direksinya. Jajara petinggi mendapat bayaran sekitar 80.000 pound Rp1,5 miliar per minggu, itu serupa dengan gaji para pemain di Premier League.
Advertisement
Membayar Utang
Bank pihak memberikan pinjaman kepada Manchester United yang paling diuntungkan semenjak Glazers berkuasa. MU membayar utang 917 juta pounds atau sekitar Rp16,8 triliun, dengan suku bunga hingga 14,25%.
Meskipun Glazer mendapatkan penghasilan 167 juta pounds, MU justru mengalami kerugian 354 juta pounds atau lebih dari Rp6,5 triliun. Hal itu terjadi karena harus membayar utang.
Padahal sebelum Glazer berkuasa, MU mencatat keuntungan 278 juta pounds dari 1992-2005.
Merugi di Bursa Transfer
Strategi perekrutan pemain MU juga telah banyak diteliti. Hal ini karena mereka sering berinvestasi pada pemain tanpa melihat banyak keuntungan finansial.
Di bawah Glazers, mereka telah menghabiskan lebih dari 2 miliar pounds untuk pemain dan hanya memulihkan sekitar seperempatnya dari penjualan. Kesepakatan terkenal untuk para pemain seperti Paul Pogba dan Angel Di Maria hanyalah beberapa pembelian yang tidak berhasil.
Advertisement
Infrastruktur Stadion
Kurangnya investasi ke Old Trafford telah menjadi bahan pembicaraan yang berulang dari para penggemar Manchester United. MU menempati peringkat kedelapan di Premier League untuk pengeluaran infrastruktur sejak 2010 dengan hanya 98 juta pounds yang diinvestasikan ke area ini.
Eks kapten MU, Gary Neville mengkritik Glazers dan kurangnya investasi mereka di stadion. "Anfield akan menjadi tempat yang lebih modern daripada Manchester United dan Old Trafford dalam 12 bulan, itu tidak bisa dimaafkan," katanya.
Fasilitas Latihan
Tidak hanya infrastruktur Old Trafford yang sudah mulai bocor di beberapa titik, Glazers juga tidak memperhatikan tempat latihannya. Tidak hanya Cristiano Ronaldo yang mengkritik, Garry Neville juga mengakui hal itu.
"Dan jika Anda pergi ke tempat latihan Manchester City hingga Tottenha, ini adalah fasilitas yang luar biasa dan brilian. Sangat jauh lebih baik daripada Carrington tempat latihan Manchester United sejak 2000," kata Neville.
Sumber: PlanetFootball
Advertisement