Bola.com, Jakarta - Mikel Arteta pernah berada pada situasi yang sama dengan Graham Potter di Chelsea. Menurut Arteta, walau Arsenal sangat mendukungnya, dia pasti dipecat andai tidak segera memberikan kemenangan pada tim.
Potter menjadi manajer klub Premier League yang paling tertekan saat ini. Bagaimana tidak, setelah belanja besar di bursa transfer, Chelsea justru limbung. Hanya satu kemenangan didapat Chelsea dari 11 laga terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Fans Chelsea mulai kehilangan kepercayaan pada taktik racikan Potter. Sebab, hasil buruk semakin akrab dengan The Blues. Di sisi lain, belum ada tindakan nyata dari pihak klub soal masa depan manajer berusia 47 tahun.
Pekan lalu, Potter menyebut Mikel Arteta dan Jurgen Klopp, yang terus mendapatkan kepercayaan dari klub ketika situasi sulit. Pada akhirnya, kedua manajer mampu membawa Arsenal dan Liverpool mencapai hal positif.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peringatan Mikel Arteta untuk Graham Potter
Mikel Arteta pernah berada dalam situasi yang sama dengan Potter pada musim 2021/2022 lalu. Arteta sangat mungkin dipecat Arsenal karena hasil buruk. Akan tetapi, klub memberi dukungan dan Arteta mampu membawa Arsenal bangkit.
"Bagi saya, klub sangat mendukung. Akan tetapi, pada akhirnya Anda harus memenangkan sepak bola karena Anda tahu kalau terus-terusan kalah itu tidak akan berlanjut (dipecat)," ucap Arteta dikutip dari Metro.
Musim lalu, Arsenal kalah 5-0 dari Man City pada pekan ke-3 Premier League. Hasil ini membuat Arteta berada dalam ancaman pemecatan.
"Saya tahu kalau harus menang lawan Norwich dan Burnley. Lalu, semuanya membantu dan lingkungan mulai menjadi lebih baik. Semua orang lebih percaya diri dan Anda bisa terus maju. Kami bergantung pada hasil," kata Arteta.
Advertisement
Dukungan dari Manajer Lain Lewat WA
Menurut Arteta, pada situasi sulit, dirinya tak berjuang sendiri. Arteta, selain dari Arsenal, juga mendapatkan dukungan dari banyak manajer lain. Hal itulah yang kemudian membuatnya menjadi lebih kuat dan bangkit.
"Ketika Anda punya hubungan dekat dengan manajer lain, yang saya miliki di Spanyol, beberapa di Italia, beberapa di sini, tentu saja Anda berhubungan, kadang mereka memberi Anda dukungan seperti yang kita semua lakukan ketika seseorang mengalami periode sulit."
"Mungkin tidak melalui telepon, tapi setidaknya melalui teks menjadi dukungan yang bagus," tutup Arteta.
Sumber: Metro
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 02/03/2023)