Bola.com, Jakarta - Situasi di Chelsea masih rumit. Pangkal persoalnnya jelas karena serangkaian hasil jeblok yang didapat klub berjulukan The Blues tersebut.
Kabar terkini adalah adanya sinyal perpecahan internal di jajaran petinggi klub. Laporan dari Daily Mail, Dewan Direksi Chelsea terpecah atas masa depan Graham Potter.
Baca Juga
Jadwal Lengkap Liga Inggris pada Akhir Pekan Ini: Man City Bertemu Tottenham, Liverpool Berpeluang Menjauh
Resmi, Pep Guardiola Perpanjang Kontrak di Manchester City hingga 2027
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Bos Chelsea,Todd Boehly mendukung dan percaya Potter, sementara beberapa direksi lainnya ragu eks pelatih Brighton itu dapat mengubah musim suram mereka menjelang partai krusial melawan Leeds United, Sabtu (4/3/2023) malam WIB.
Chelsea terpecah tentang masa depan manajer Graham Potter karena pelatih di bawah tekanan memasuki periode penting yang dapat menentukan masa depannya di klub. Jika Chelsea kembali menelan kekalahan, bukan tak mungkin Graham Potter langsung didepak.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Ada Kesempatan
Sementara laporan dari Sportsmail, Graham Potter sedang berjuang untuk meyakinkan tokoh-tokoh tertentu di Chelsea bahwa dia dapat mengubah hasil yang lebih baik di situasi seperti sekarang ini.
Potter cukup beruntung karena Todd Boehly sebagai orang nomor satu di Chelsea masih menaruh kepercayaan untuknya. Boehly diyakini sebagai salah satu orang yang paling mendukung Potter di belakang layar.
Boehly mengepalai sebuah konsorsium bersama dengan perusahaan investasi Amerika Serikat, Clearlake Capital saat membeli Chelsea seharga 4,25 miliar poundsterling tahun lalu.
Konsorsium yang dipimpin Boehly juga termasuk pengusaha Swiss Hansjörg Wyss dan Mark Walter, co-founder dan CEO Guggenheim Capital.
Advertisement
Proyek Jangka Panjang
Kemudian posisi pelatih kepala Chelsea beralih ke Potter pada bulan September 2022 setelah melakukan tinjauan 100 hari pascapengambilalihan. Boehly menganggap mantan bos Brighton itu sebagai kandidat ideal untuk menggantikan Thomas Tuchel dan memimpin proyek jangka panjang mereka.
Boehly mengakui bahwa timnya membutuhkan proses dengan keberadaan Graham Potter. Berbagai kesulitan yang ditimbulkan dengan adanya pergantian tim pelatih, gaya bermain, hingga aktivitas transfer klub secara keseluruhan, membuat Potter harus diberi lebih banyak waktu.
Akan tetapi pandangan Boehly jelas tidak sama dengan publik Stamford Bridge atau para pendukung Chelsea. Mereka hanya menginginkan Chelsea bisa bangkit lagi dengan meraih kemenangan demi kemenangan.
Momentum Bangkit
Kemenangan melawan Leeds malam nanti akan membantu mengurangi tekanan pada Potter menjelang pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Borussia Dortmund pada hari Selasa mendatang.
Potter wajib membakar semangat bertanding anak asuhnya, sampai pada memaksimalkan seluruh tenaga dan potensi tim di atas lapangan untuk beberapa laga ke depan. Sebab Chelsea menggelontorkan dana tidak sedikit membangun skuadnya.
Advertisement
Rumor Calon Pengganti
Di sisi lain, muncul rumor sosok yang berpeluang menggantikan Graham Potter jika pemecatan tidak dapat terhindarkan. Nama Luis Enrique masuk bursa kandidat nahkoda anyar The Blues.
Mantan manajer Barcelona dan Timnas Spanyol telah disebut-sebut sebagai pengganti potensial untuk Potter. Tetapi sumber di dalam Chelsea memberikan kode bahwa saat ini tidak ada minat pada pria berusia 52 tahun itu.
Â
Sumber: Daily Mail