Bola.com, Jakarta - Striker Brentford Ivan Toney sedang waswas menunggu sanksi dari FA. Sang pesepak bola terlibat dalam ratusan kasus dengan bursa taruhan alias perjudian.
Pemain Brentford itu sudah mengaku bersalah terkait lebih dari 262 dugaan pelanggaran terhadap aturan FA tentang bursa taruhan. Setelah mengakui lebih dari 250 kasus, Toney jmenyangkal tuduhan yang lain.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi dengan banyaknya jumlah kasus tersebut, banyak pihak menyebut Ivan Toney bakal mendapatkan sanksi berat. Sanksi itu bisa saja larangan bermain seumur hidup.
Padahal karier Ivan Toney terbilang bagus musim ini dengan 15 dan empat assist dari 23 laga di semua kompetisi bersama Brentford. Selain Toney, ada sejumlah pesepak bola yang juga pernah mendapat hukuman larangan bermain panjang.
Berikut 12 pesepak bola yang diganjar hukuman larangan bermain dalam waktu yang lama.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
12. Vinnie Jones (6 Bulan)
Tidak mengherankan melihat pemain brutal di Premier League seperti Vinnie Jones masuk dalam daftar ini. Dia merupakan pemain yang mendapatkan kartu kuning tercepat saat laga baru berjalan tiga detik kala memperkuat Chelsea.
Hukumannya selama enam bulan bukan karena telah mengoleksi 15 kartu merah, tetapi karena memberikan dukungan untuk sepak bola yang brutal, keras, dan menyiksa pada 1992.
FA panas dan menjatuhkan skorsing kepada pemain yang pernah mengantar Wimbeldon juara FA 1988.
Advertisement
11. Kolo Toure (6 Bulan)
Kolo Toure absen di final Piala FA 2011 bersama Manchester City setelah jejak zat terlarang ditemukan dalam darahnya. Dia mengklaim hanya meminum obat yang disediakan strinya untuk menurunkan berat badan.
Toure mengklaim sulit mengatur kenaikan berat badan yang berpengaruh ke permainannya. "Jadi saya mengambil sesuatu untuk membuat saya lebih sering ke toilet. Saya tidak tahu saya telah melakukan kesalahan. Ketika saya mengetahuinya, saya terkejut," ujarnya.
10. Patrice Evra (9 bulan)
Para suporter Manchester United mungkin terkejut dengan kabar bahwa Patrice Evra mendapatkan sanksi dari UEFA. Ya, mantan kapten Setan Merah itu mendapatkan sanksi kala sudah berganti seragam memperkuat Marseille.
Dia mencoba menendang kepala seorang suporter Marseille yang diduga melecehkannya secara verbal pada laga Liga Europa, November 2017. Klub Ligue 1 itu mengakhiri kontraknya setelah dia mendapat sanksi larangan bermain selama tujuh bulan oleh UEFA.
Advertisement
9. Adrian Mutu (6 dan 7 Bulan)
Mantan penyerang Rumania Adrian Mutu tidak hanya sekali mendapat larangan bermain, tetapi dua kali karena kasus penggunaan narkoba. Sanksi yang pertama dijatuhkan saar dia memperkuat Chelsea pada 2004 setelah positif menggunakan kokain dan FA menjatuhkan hukuman tujuh bulan.
Namun, pengalaman pahit ini tidak membuat Mutu segera sadar dan akhirnya mengulangi masalah yang sama kala memperkuat Fiorentina pada 2010. Petinggi Serie A mengancamnya dengan hukuman satu tahun, tetapi akhirnya dikurangi menjadi setengahnya.
8. Rio Ferdinand (8 Bulan)
Legenda Manchester United dan Inggris Ferdinand menghindari tes doping yang dilakukan pada September 2003. Imbasnya, dia menjalani sanksi delapan bulan dari FA bahkan Timnas Inggris mengeluarkannya dari skuad Euro 2004.
"Seorang pria datang ke tempat latihan untuk melakukan tes narkoba dan saya lupa hingga pergi makan siang. Saya melihat pesan saya dan menyadari bahwa saya melewatkannya. Saya bilang saya akan kembali tetapi mereka sudah pergi dan semuanya dimulai dari sana," ujar Ferdinand memberikan pembelaan.
Advertisement
7. Mark Bosnich (9 Bulan)
Mutu bukanlah pemain Chelsea pertama yang mendapat sanksi larangan bermain karena dinyatakan positif menggunakan kokain. Kiper Chelsea, Mark Bosnich, sudah mendahuluinya pada September 2002.
Chelsea memutus kontraknya setelah dia mendapatkan sanksi dari FA. Setelah mengatasi kecanduannya, mantan kiper Manchester United itu merampungkan kariernya di negara asalnya, Australia, beberapa tahun kemudian.
6. Eric Cantona (9 Bulan)
Momen tendangan kung-fu yang dilakukan Eric Cantona terhadap suporter Crystal Palace pada Januari 1995 sulit dilupakan para pencinta sepak bola. Itu menjadi salah satu momen paling mengejutkan dalam sejarah sepak bola Inggris.
Tendangan tersebut membuat Cantona mendapat larangan sembilan bulan bermain hingga mendapat dakwaan hukuman dua minggu di penjara karena kasus penganiayaan. Akan tetapi, hukuman kurungan jeruji besi digantikan menjadi 120 jam pengabdian masyarakat di kala dia absen dari lapangan hijau.
Advertisement
5. Joey Barton (13 Bulan)
Serupa dengan kasus Ivan Toney, Joey Barton juga terbukti terlibat dengan bursa taruhan. Mantan gelandang Manchester City hingga Burnley ini mengaku terlibat 1.260 kasus taruhan selama satu dekade mulai 26 Maret 2006 hingga 13 Mei 2016.
FA menjatuhkan dakwaan larangan bermain selama 18 bulan. Setelah mengajukan banding, hukumannya akhirnya dikurangi lima bulan dan membuatnya gantung sepatu, kemudian menjadi manajer Bristol Rovers.
4. Diego Maradona (15 Bulan, Dua Kali)
Terlepas dari semua kejeniusannya, mendiang Diego Maradona kerap bertingkah kontroversial hingga kecanduan kokain yang membuatnya mendapatkan sanksi larangan bermain. Pada 1991, kapten Napoli itu dinyatakan positif narkoba setelah pertandingan dan dilarang bermain oleh Komisi Disiplin Liga Italia selama 15 bulan.
Dia diberi larangan yang sama tiga tahun kemudian ketikadinyatakan positif menggunakan efedrin stimulan pada Piala Dunia 1994. Itu menjadi turnamen terakhirnya untuk Argentina.
Advertisement
3. Juanito (2 dan 5 Tahun)
Pemain berpaspor Spanyol ini mendapat anugerah sebagai dribbler terbaik di dunia. Akan tetapi, emosinya yang meledak-ledak membuat kariernya hancur.
Mantan gelandang Real Madrid itu mendapatkan skorsing selama dua tahun dari kompetisi Eropa pada 1978 setelah menyerang wasit Adolf Prokop. Sembilan tahun kemudian dia secara brutal menginjak punggung dan wajah legenda Bayern Munchen Lothar Matthaus secara sengaja dan UEFA menaikkan larangan bermain menjadi lima tahun.
2. Peter Swan, Tony Kay, David Layne (Seumur Hidup, Dikurangi Jadi 7 Tahun)
Ivan Toney akan sangat berharap menghindari nasib seperti trio Sheffield Wednesday Peter Swan, Tony Kay dan David Layne. Mereka masing-masing diberi larangan seumur hidup dari sepak bola karena bertaruh pada tim sendiri.
Timnya saat itu diminta kalah saat melawan Ipswich Town pada Desember 1962 dan akhirnya terjadi karena Sheffield kalah 0-2. Setelah tujuh tahun menjalani skorsing, ketiganya diizinkan kembali ke sepak bola selepas menjalani hukuman penjara selama empat bulan.
Advertisement
1. Roberto Rojas (Seumur Hidup)
Chile harus mengalahkan Brasil dalam kualifikasi Piala Dunia pada 1989 untuk berlaga di Piala Dunia 1990 di Italia. Penjaga gawang Chile, Roberto Rojas, melakukan tindakan ekstrem untuk mencoba dan membantu negaranya lolos ke Italia.
Dia berpura-pura terkena suar yang terlempar dari tribune stadion Maracana lalu melukai dirinya sendiri dengan silet yang dia sembunyikan di sarung tangannya sebagai upaya untuk membatalkan pertandingan karena timnya kalah 0-2 saat itu.
Skenario Rojas terbongkar oleh seorang fotografer yang mengabadikan momen tersebut hingga FIFA menjatuhkan hukuman seumur hidup meski akhirnya dicabut pada 2001 tetapi dia tidak pernah bermain lagi.
Sumber: Daily Star