Bola.com, Jakarta - Steven Gerrard berperan luar biasa selama lebih dari 15 tahun merumput Liverpool. Satu di antara peran istimewa Gerrard selama di Anfield adalah relasinya dengan Fernando Torres sebagai duet yang garang.
Keduanya bekerja sama selama tiga setengah tahun dan hampir merengkuh gelar Liga Inggris 2008/2009. Fernando Torres dan Steven Gerrard secara teratur bertindak sebagai front two yang seperti terhubung menggunakan telepati.
Baca Juga
Advertisement
Keduanya seperti mimpi buruk bagi pertahanan lawan. Bahkan, jika manajer Liverpool saat ini, Jurgen Klopp, mampu mengorkestrai Liverpool dengan permainan cepat, dahulu The Reds hanya butuh Gerrard dan Torres.
Itu terbukti dari jumlah gol Fernando Torres yang mencapai 81 dari 142 laga di semua kompetisi bersama Liverpool. Dari gol tersebut, peran Steven Gerrard sangat dominan.
Lalu bagaimana cerita keduanya bisa memiliki ikatan batin yang kuat ketika berada di lapangan? Simak ceritanya lebih detail berikut ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cinta Pandangan Pertama
Gagasan tentang cinta pada pandangan pertama mungkin menimbulkan skeptisisme tetapi itulah yang terjadi pada gol pertama Torres di Premier League. Ya, dia menghancurkan Tal Ben-Haim dari Chelsea karena umpan matang Gerrard.
Gerrard seolah-olah telah mempelajari pola langkah rekan setimnya, menghafal gerakannya setiap malam sebelum tidur. Itu seperti seorang kekasih yang selalu memikirkan pasangannya sebelum tidur.
Advertisement
Dipuji Rafael Benitez
Kerja sama antara Gerrard dan Torres mendapat pujian dari manajer Liverpool kala itu, Rafael Benitez. "Pemahaman antara Fernando Torres dan Steven Gerrard bagus dan mereka bisa membunuh tim mana pun," kata Benitez pada Maret 2008 setelah keduanya on fire melawan Newcastle United.
Bermain dengan skema 4-2-3-1, Torres dan Gerrard menembus pertahanan Newcastle seolah-olah para pemain lawan tidak ada di sana.
Melihat perpaduan permainan Gerrard dan Torres seolah keduanya telah menguasai buku sepak bola setebal 1.000 halaman. Gerrard dan Torres selalu terhubung dan lawan sulit menghentikan mereka.
Melawan Bolton, misalnya. Torres bermain melebar dan Gerrard tetap memberikan dukungan dari lini tengah.
Performa Torres Menurun
Namun, kesuksesan keduanya tidak berlangsung lama. Faktor yang memengaruhi adalah penurunan performas Torres. Pemain asal Spanyol itu akhirnya meninggalkan Anfield dan bergabung ke Chelsea.
Penurunan performa Torres lebih banyak dikarenakan masalah cedera. Gerrard juga seperti kehilangan separuh kemampuannya setelah Torres pergi.
Saat memutuskan gantung sepatu, Torres yang telah memperkuat Chelsea, AC Milan, kembali ke Atletico Madrid hingga berkelana ke Jepang bersama Sagan Tosu, menyebut satu nama pemain terbaik menurutnya.
"Saya selalu mengatakan pemain terbaik yang pernah bermain dengan saya adalah Steven Gerrard," kata Torres setelah mengumumkan gantung sepatu pada 2019.
"Saya menemukan dia adalah pemain yang menyelesaikan permainan saya. Saya pikir level saya masuk ke dimensi yang berbeda ketika saya berada di lapangan bersamanya," ujar Torres.
Sumber: Planet Football
Advertisement