Bola.com, Manchester - Manajer Fulham, Marco Silva, mengeluh dan berang setelah timnya keok dari Manchester United (MU) pada perempat final Piala FA 2022/2023 di Stadion Old Trafford, Minggu (19/3/2023). Dia menyebut sangat berat menjadi Fulham ketika harus bermain di Old Trafford dan melawan Setan Merah.
Fulham menjalani laga tandang pada perempat final Piala FA. Sempat unggul lewat gol Aleksandar Mitrovic pada menit ke-50, Fulham akhirnya kalah dengan skor 1-3 dari United.
Baca Juga
Rekor Memalukan MU Setelah Dipermak Bournemouth 0-3: Desember Kelabu untuk Pertama Kalinya di Era EPL
Hasil Lengkap Premier League Malam Ini: MU Disikat Bournemouth di Old Trafford, Chelsea Tertahan di Markas Everton
Masa Depan di MU Belum Pasti, Marcus Rashford Malah Diputus Pacarnya, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
Advertisement
Malapetaka bagi Fulham dimulai pada menit ke-72. Willian mendapat kartu merah setelah dinilai handball dan menggagalkan peluang gol MU. Setelah itu, Fulham juga dihukum penalti oleh wasit Chris Kavanagh.
Kavanagh juga memberi kartu merah untuk Silva dan Mitrovic. Setelah itu, tiga gol harus bersarang di gawang Fulham. Bruno Fernandes menyumbangkan dua gol untuk MU, sedangkan satu gol lainnya diceploskan Marcel Sabitzer.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keluhan Silva
Awalnya, wasit Chris Kavanagh sempat tak melihat momen handball Willian. Lalu, VAR memberikan konfirmasi bahwa eks pemain Arsenal itu melakukan handball. Lalu, Kavanagh memberikan kartu merah plus hukuman penalti.
"Sayang sekali wasit tidak menunjukkan VAR untuk momen-momen pada babak pertama," kata Silva.
Silva menilai ada dua momen yang luput dari pengawasan wasit dan VAR pada babak pertama. Bahkan, kata manajer asal Portugal itu, ada potensi Fulham mendapat penalti. Namun, wasit dan VAR abai begitu saja.
"Sulit untuk menjadi Fulham di Old Trafford, VAR juga merasakan tekanan. Bagi kami sulit untuk memahami mengapa mereka tidak melakukan hal yang sama (pada dua momen babak pertama)," tegas Silva.
Advertisement
Fulham Tim Terbaik
Sebelum insiden pelik yang terjadi antara menit ke-71 hingga 77, di mana ada tiga kartu merah dan Manchester United membalikkan skor menjadi 2-1, Fulham tampil cukup bagus. Bahkan, Silva tidak ragu menyebut anak asuhnya bermain lebih baik daripada United.
"Hingga momen penalti dan kartu merah, kami jelas merupakan tim terbaik di lapangan. Kami adalah tim terbaik di lapangan, jelas bagi saya itu adalah keputusan yang bisa diambil oleh VAR," kata Silva, seperti dikutip Skysport.
"Yang sulit dipahami adalah mengapa dua momen di dalam kotak di babak pertama salah satunya adalah penalti yang jelas dan tidak ada yang memeriksa, tidak ada yang melihat," tegasnya.
Wasitnya Anti-Fulham?
Marco Silva juga memberi ulasan terkait penampilan wasit Chris Kavanagh. Silva mengungkit momen ketika Kavanagh memberi penalti pada West Ham pada pekan ke-10 Premier League dan membuat Fulham kalah dengan skor 3-1 setelah unggul lebih dahulu.
"Sulit bagi kami untuk memahaminya. Chris berada dalam laga yang kami mainkan di West Ham di mana kami kalah dengan dua kali handball yang jelas, kami menerima permintaan maaf karena kesalahan itu."
"Pertandingan terakhir di Leeds di Piala FA juga Kavanagh yang bertugas. Dan untuk pertandingan perempat final, lagi-lagi Kavanagh, sulit untuk dipahami," tegasnya.
Sumber: Skysport
Disadur dari: Bola.net (Penulis Gia Yuda Pradana, published 20/3/2023)
Advertisement