Bola.com, Liverpool - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengakui hasil kontra tuan rumah Liverpool menjadi kerugian bagi timnya. The Gunners gagal membawa pulang poin penuh setelah ditahan 2-2 pada lanjutan Liga Inggris 2022/2023 di Stadion Anfield, Minggu (10/4/2023) malam waktu setempat.
Hasil imbang tersebut membuat Arsenal kini hanya unggul enam poin atas Manchester City di peringkat kedua klasemen sementara. Man City bisa memangkas jarak lagi karena masih punya satu laga di tangan.
Baca Juga
Advertisement
Posisi tim besutan Mikel Arteta dalam pacuan juara Liga Inggris juga terancam. Ambisi mereka menyudahi puasa gelar Premier League yang sudah berlangsung 19 tahun bisa terancam gagal total.
Padahal, The Gunners sempat unggul 2-0 atas Liverpool melalui gol Gabriel Martinelli dan Gabriel Jesus. Namun, gol Mohamed Salah dan Roberto Firmino membuat fans Arsenal patah hati.
Seperti apa curhat Mikel Arteta setelah Arsenal tersandung di Anfield?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyesalan Arteta
"Ketika Anda kebobolan pada akhir laga, maka itu selalu menjadi kehilangan dua poin, karena Anda sudah sempat memilikinya. Dan Anda menderita pada momen-momen tertentu," kata Arteta selepas pertandingan, seperti dikutip dari Sky Sport.
"Rasanya seperti 'Ah kami seharusnya melakukannya'. Tetapi jika mau jujur mereka punya empat peluang emas mencetak gol dan penalti."
"Kami harus melihat diri sendiri di cermin. Kami seharusnya bisa lebih baik pada babak kedua," imbuh pelatih asal Spanyol itu.
Advertisement
Kekacauan
Arteta menyatakan seharusnya Arsenal tidak memberi kesempatan Liverpool untuk bangkit. Menurutnya, babak kedua benar-benar menjadi momen kehancuran Arsenal dan sumber kekacauan.
“Kami memulai pertandingan dengan sangat baik, mendominasi, mencetak gol pertama, dan mengendalikan pertandingan, dan mencetak gol kedua. Itulah momen untuk mematikan permainan,” tutur Arteta.
“Tepat sebelum paruh waktu kami memberi mereka harapan. Kami kebobolan satu gol dan kepercayaan diri mereka bangkit karena atmosfer dan stadion yang spesial ini."
“Babak kedua adalah cerita yang sangat berbeda. Kami membiarkan bola lepas, terutama di area berbahaya, dan kehilangan kendali. Ketika itu terjadi, sangat kacau. Bola sering masuk ke kotak penalti, sulit untuk keluar dari situasi itu, dan kemudian kami menderita menderita," imbuh Arteta.
Sumber: Sky Sport