Bola.com, Jakarta - Manajer Manchester United (MU), Erik ten Hag, membuat inovasi taktik dalam dua laga terakhir The Red Devils. Sang manajer memberikan peran baru untuk Bruno Fernandes dari playmaker menjadi deep-lying playmaker.
MU meraih hasil positif dalam dua laga tearakhirnya. Pada pekan ke-30 Premier League, MU menang 2-0 atas Everton. Sebelumnya, MU juga menang 1-0 atas Brentford.
Baca Juga
Advertisement
Ada inovasi taktik yang dilakukan Erik ten Hag di balik hasil positif tersebut. Manajer asal Belanda itu megubah komposisi di lini tengah, baik secara personel maupun pembagian peran.
Perubahan paling mencolok adalah dengan memainkan Bruno Fernandes untuk peran yang lebih dalam. Kemudian seperti apa cara kerja Bruno Fernandes dengan peran barunya di MU itu?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Seperti Andrea Pirlo
Lazimnya, Bruno Fernandes bermain sebagai playmaker atau pemain Nomor 10. Namun, apa yang ditampilkan pemain asal Portugal itu dalam dua laga terakhir MU berbeda.
Bruno Fernandes bemain cukup dalam, cenderung lebih dekat dengan bek tengah daripada penyerang.
Merujuk pada ulasan yang dibuat oleh RuangTaktik, Erik ten Hag memberikan peran deep-lying playmaker kepada Bruno Fernandes dalam dua laga terakhior. Istilah itu tentu sangat identik dengan sosok Andrea Pirlo saat masih bermain.
"Bruno memainkan bola dengan brilian, mendikte, membuat ritme permainan dari belakang, memenuhi lini tengah, dan pemain sayap kami bermain dengan sangat baik," ucap Erik ten Hag dikutip dari Goal.
Advertisement
Cara Kerja Bruno Fernandes
Sejatinya, memainkan Bruno Fernandes sebagai deep-lying playmaker bukan opsi utama. Namun, kondisi membuat Erik ten Hag harus melakukan inovasi.
Cedera yang dialami Christian Eriksen dan absennya Casemiro membuat Erik ten Hag harus memutar otak.
Kedua pemain memiliki distribusi bola yang brilian. Casemiro bisa memulai serangan dan langsung mengirim bola kepada penyerang. Sementara Eriksen memiliki kemampuan untuk mengatur ritme permainan.
Fred, McTominay, dan Sabitzer tidak memiliki kemampuan seperti mereka. Pada akhirnya, Bruno Fernandes yang mendapat peran tersebut.
Bruno akan terlibat dalam build up dan menentukan apakah MU akan bermain cepat lewat umpan langsung ke depan atau lebih sabar dengan melebar.
Â
Bruno Fernandes Serbabisa
Pada musim 2022/2023, Bruno Fernandes menjadi anak emas Erik ten Hag. Bruno hampir selalu masuk starting XI dan ini tentu tak lepas dari keserbagunaan Bruno di atas lapangan untuk memainkan banyak peran.
Erik Ten Hag pernah memainkan Bruno sebagai winger kanan, gelandang kanan, gelandang kiri, gelandang tengah, hingga gelandang bertahan, dan tentu saja playmaker.
Sumber: GOAL, RuangTaktik, United in Focus
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 10/4/2023)
Advertisement