Sukses


Jose Mourinho Tak Selalu Sinis dan Suka Berkomentar Tajam, Ini Buktinya

Bola.com, Jakarta - Jose Mourinho bukanlah pelatih yang punya citra ramah, meskipun terkadang suka melontarkan komentar-komentar yang unik. Tetapi, mantan bos Manchester United dan Tottenham itu dengan senang hati memberikan waktunya untuk membantu seorang pelatih dalam kursus Lisensi Pro UEFA.

Seperti kita ketahui, Jose Mourinho telah mengembangkan reputasi sebagai karakter yang tajam dalam berurusan dengan media. Pelatih asal Portugal ini juga bahkan pernah mengalami friksi dengan beberapa pemainnya di MU dan Spurs.

Namun, pria berusia 55 tahun itu juga telah digambarkan sebagai sosok ayah oleh banyak pemain yang pernah bekerja dengannya selama bertahun-tahun. Itu terlihat ketika seorang pelatih yang tidak begitu tenar di Premier League Ben Garner meminta bantuan Mourinho.

Ben Garner mengambil lisensi kepelatihan pada 2014 dan wajib magang untuk belajar dengan seorang manajer klub. Dia akhirnya memilih Jose Mourinho untuk melakukan sejumlah wawancara dan mengambil pelajaran dari mantan pelatih Chelsea ini.

Lalu bagaimana respons Jose Mourinho ketika Ben Garner meminta bantuannya demi lisensi kepelatihannya. Langsung saja simak cerita lebih detailnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Bak Mendapat Keberuntungan

"Anda harus mewawancarai seorang manajer atau pelatih dan mengambil beberapa pelajaran dari mereka," kata Garner, yang menjadi manajer Charlton pada 2022.

"Saya sangat beruntung Jose Mourinho setuju melakukannya untuk saya, dan dia luar biasa. Saya tidak bisa cukup memuji apa yang dia lakukan," lanjutnya.

"Saya masuk pada hari Minggu ketika mereka berlatih dan saya meminta 15 menit waktunya untuk mengajukan beberapa pertanyaan. Dia akhirnya memberiku waktu lebih dari satu jam. Jawabannya sangat terbuka dan sangat jujur," ungkap Garner.

Tidak hanya diberi kebebasan untuk sekadar wawancara, Ben Garner juga diberikan kesempatan melihat proses latihan yang Mourinho pimpin.

"Dia mengizinkan saya menonton latihan setelahnya juga, jadi bagus bagi seseorang manajer sepertinya untuk menawarkan waktu dan pengalamannya," kata Garner.

Sikap Berbeda

Garner juga menggambarkan Mourinho sebagai sosok yang sangat kontras dengan pria lidahnya tajam yang dikenal oleh pers nasional. Tetapi, hal itu jelas tidak mengejutkan mantan tim pelatih Crystal Palace dan West Brom.

"Setiap kali saya bertemu dengannya, setelah pertandingan ketika kami bermain melawan timnya, dia selalu menjadi pria yang baik," kata Garner. "Sangat membumi dan sangat hangat.

"Dia selalu membuat orang meminta foto dan tanda tangan, dia selalu sangat akomodatif. Dia selalu datang kepada saya sebagai orang yang sangat murah hati dan hangat. Saya pikir bagaimana dia, dalam hal media, mungkin merupakan sisi mata uang yang berbeda. Saya hanya dapat berbicara melalui pengalaman saya sendiri, tetapi saya selalu mengenalnya sebagai orang yang sangat tulus dan sangat membantu," jelasnya.

 

3 dari 5 halaman

Lisensi Melatih di Premier League

Lisensi UEFA Pro adalah sertifikasi kepelatihan tertinggi yang tersedia dan merupakan kualifikasi wajib bagi para manajer di Premier League. Berbededa dengan lisensi UEFA B dan A, untuk UEFA Pro lebih fokus pada seni praktis kepelatihan serta tentang manajemen dan pengembangan pribadi.

Faktanya, salah satu presentasi yang paling menarik perhatian Garner pada musim 2015/2016 disediakan oleh tim McLaren Formula One. Mereka membandingkan cara kerja klub Liga Premier dengan pit stop F1.

Prinsip-prinsip utama seperti kerja tim dan komitmen ditanamkan di kedua olahraga, dengan hasil akhir yang berdampak besar pada jutaan penggemar di seluruh dunia.

 

 

4 dari 5 halaman

Karir Ben Garner

Setelah lulus Lisensi Pro pada tahun 2016, Garner bekerja sebagai pelatih tim utama di West Brom di bawah bimbingan Tony Pulis.

Dia kemudian meninggalkan klub menjelang akhir 2017 setelah Alan Pardew ditunjuk sebagai manajer baru klub.

Garner mencapai tujuannya menjadi manajer senior ketika mengambil alih Bristol Rovers pada Desember 2019. Diikuti dengan musimnya di Swindon, yang dia pimpin ke babak play-off Liga Dua sebelum ditunjuk sebagai manajer Charlton pada Juni 2022.

Dia meninggalkan Charlton pada bulan Desember dan sekarang bertanggung jawab atas Colchester United.

Sumber: Planet Football

 

5 dari 5 halaman

Yuk Intip Posisi Tim Favoritmu

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer